TUJUH

190 14 2
                                    

  Cheng Xiao menggeprak meja dengan kasar.

"Aku tidak butuh uangmu Wang Yibo.Aku cuma mau kamu.Orang tuamu sudah menyetujui perjanjian itu.Jadi,apapun alasannya,kamu tidak bisa menolak perjodohan itu."

Setelah mengatakan demikian,Cheng Xiao pergi meninggalkan Yibo.Wang Yibo mengepal tangannya kuat.Buku-buku jarinya terlihat memerah.

"Sialan kau Cheng Xiao."

Yibo melajukan mobil mewahnya1 menuju apartemen miliknya.Iya benar-benar lelah sekarang.

Iya memasukan 6 digit angka untuk membuka apartemennya.Iya membuang jasnya kasar lalu melangkah ke kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama,iya menyelesaikan ritual mandinya lalu keluar dengan bathrobe putih melilit dibadan atletisnya.

Baru saja iya menyadarkan badannya di sofa,ponselnya tiba-tiba berbunyi.

"Zhan...?"sapanya lembut.

"Hai ge...apa aku menganggumu?"
tanya Zhan dari seberang sana.

"Tidak...kenapa menghubungiku?"

Untuk sejenak Xiao Zhan terdiam.

"Emm..aku..aku didepan apartemen gege."cicitnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

Yibo membulatkan matanya,dengan sigap iya bangun dari duduknya lalu melangkah kearah pintu dan membukanya.

Xiao Zhan menatap Yibo dengan pipi yang memerah.

"Apa aku menganggu waktu istirahat gege?Aku bisa....".

"Tidak syg...tidak."potongnya lalu menarik Xiao Zhan kedalam pelukannya.

"Kenapa tidak menghubungiku?Aku bisa menjemputmu kerumah."ujarnya sambil mengelus pipi mulus Xiao Zhan yang sedang duduk manis diatas pangkuannya.Sekarang mereka sudah ada dikamar Yibo.

Yibo terkejut saat Xiao Zhan tiba-tiba memeluknya erat.Payudara Xiao Zhan bergesekan dengan dada Yibo yang terpampang jelas karna iya masih menggunakan bathrobe.

"Aku merindukan gege."ujarnya pelan.

Yibo tersenyum.
"Padahal kita baru saja bertemu tadi pagi.Apa ada sesuatu?"tanya Yibo lembut sambil mengelus punggung sempit Xiao Zhan.

Xiao Zhan menggeleng pelan dalam pelukan Yibo.

Yibo terdiam.Jujur,saat ini ada banyak pertanyaan muncul dibenaknya.Tapi melihat Xiao Zhan yang sepertinya tidak mau bercerita,iya bisa apa.Yibo yakin,akan ada waktunya Xiao Zhan akan terbuka dan menceritakan semuanya.

Keduanya terjebak dalam diam.Hingga tiba-tiba Yibo tersadar jika Xiao Zhan tidak mengenakan celana melainkan rok yang hanya sebatas paha hingga paha jenjang dan mulus itu terekspos jelas.

"Zhan.."panggil Yibo pelan

"Emm..."jawab Zhan sambil menatap Yibo.Iya melepaskan pelukannya pada Yibo.

Tangan Yibo yang nakal terulur meraba paha mulus Xiao Zhan hingga  tangan nakal itu berhasil menyusup kedalam rok yang dipakai Xiao Zhan dan mengenai sesuatu didalam rok Xiao Zhan.

"Eghhhh...ge tanganmu...akhhh."

"Kenapa mengenakan rok hm?"tanya Yibo dengan suara berat.

"Aku..akhhh ge ahhh hanya akhh."

"Hanya apa hm"tangan Yibo beralih kepinggang Xiao Zhan lalu menggendongnya  ke meja makan dan  mendudukan disana berhubung meja diruang tamu terlalu pendek.

Iya membuka mantel yang dipakai Xia)o Zhan dan wow imannya benar-benar diuji sekarang.

Xiao Zhan yang hanya memakai baju pendek sehingga perut putih dan mulus itu terpampang jelas.

Yibo menyelipkan tangannya di pinggang ramping Xiao Zhan dan mengelusnya sensual.

"Ada apa hm?"tanya Yibo lembut

Xiao Zhan tiba-tiba menangis.

"Aku begini karna gege.Aku tau gege adalah laki-laki strenght,gege bukan gay yang menjijikkan seperti aku,gege mencintai perempuan.Tapi,tidak bisakah gege menganggapku sebagai perempuan.Aku mempunyai dada seperti ini,gege bisa memasukkiku.
Tidak bisakah gege melihatku sebagai perempuan?Aku tau aku terlambat menyadari perasaanku tapi aku mencintai gege."ujar Xiao Zhan dengan air mata yang menguncur deras dari mata cantikknya.

Yibo terdiam.Otaknya masih memproses semuanya.

Xiao Zhan menatap Yibo yang berdiri mematung.Iya tersenyum miris lalu perlahan turun dari atas meja dan berdiri tegak didepan Yibo dengan sedikit menongak.

"Atau mungkin aku sudah terlambat ya.Gege sudah bersama perempuan itu.Lupakan apa yang aku katakan tadi.Aku permisi."

Setelah mengatakan demikian,Xiao Zhan berjalan kearah pintu dan hendak keluar,tiba-tiba tangannya ditarik oleh Yibo dan membawanya kekamar.

Yibo menutup pintu,lalu berjalan kearah Xiao Zhan yang berdiri mematung sambil menatap kearahnya.

Iya melepaskan mantel Xiao Zhan dan menarik pinggang ramping itu hingga badan keduanya bersentuhan.

Iya melumat bibir Xiao Zhan dengan sedikit kasar.Xiao Zhan yang belum memahami situasi menutup rapat bibirnya.

Yibo melepaskan ciumannya lalu menangkup pipi Xiao Zhan.

"Aku sudah mengatakan aku mencintaimu Xiao Zhan.Aku selalu sungguh-sungguh dengan ucapanku.Aku mencintaimu bukan karna payudaramu,bukan karna lubangmu atau apalah itu.Aku mencintaimu karena kau adalah Xiao Zhan,Zhannya Wang Yibo.Aku tidak pernah peduli kamu laki-laki atau perempuan,kamu mempunyai dada seperti ini atau tidak,aku tidak peduli Xiao Zhan.Tidak bisakah kau melihat kesungguhanku.Apa aku harus membuktikannya padamu agar kau percaya?Aku mencintaimu Xiao Zhan benar-benar mencintaimu.Umurku sudah tua dan  aku sudah tidak mempunyai waktu untuk bermain-main.Apa perlu kita menikah sekarang agar kau percaya?" Itulah kalimat terpanjang yang keluar dari mulut Yibo sepanjang  hidupnya.Tak butuh waktu lama,air mata menguncur perlahan dari mata tajam itu.

Xiao Zhan menatap Yibo dengan mata memerah.

"Lalu siapa perempuan yang tadi siang bersamamu?"

Flasback off

Zhuocheng ternyata masih mengkhawatirkan Xiao Zhan.Apalagi pamamnya tadi pagi menemui Xiao Zhan.Iya takut pamanya melakukan hal yang sama pada Xiao Zhan seperti dikantor waktu itu.

Iya yang dijemout Haikun meminta agar diantar kerumah Xiao Zhan yang di iyakan oleh Haikun.Sayang sekali Haikun hanya bisa mengantarnya sampai didepan rumah Xiao Zhan saja karna ada urusan mendadak.

Zhuocheng yang melihat Xiao Zhan baik-baik saja bernafas lega.Setelah cukup lama berbincang-bincang mengenai kedatangan Yibo kerumah Xiao Zhan.Tentu saja Xiao Zhan mengarang cerita karena iya tidak mau Zhuocheng mengetahui hubungan mereka berdua.

Merasa bosan,keduanya memutuskan untuk berjalan-jalan.Setelah puas berjalan-jalan dan mengelilingi beberapa mal kedua pemuda manis itu merasa lapar lalu memutuskan untuk makan siang di sebuah restaurant Jepang.

Baru saja mereka memasuki restaurant,netra mereka langsung melihat seseorang yang mereka kenal sedang bersama seorang wanita.

"Itu bukannya paman ya?"tanya A'cheng yang dijawab oleh deheman dari Xiao Zhan.

"Apa itu kekasihnya?"tanya Xiao Zhan penasaran.

"Aku tidak tahu.Tapi baru kali ini aku melihat paman bersama seorang wanita."jawab Zhuocheng.

"Ayo duduk.Aku sudah lapar."lanjut Zhuocheng lalu menarik tangan Xiao Zhan untuk duduk.

Keduanya pun mulai memesan beberapa menu makanan.Xiao Zhan hanya menatap makananya.Selera makannya menghilang setelah melihat Wang Yibo.

"Kau tidak makan?Kau tidak akan kenyang hanya dengan menatapnya."ujar Zhuocheng dengan mulut yang dipenuhi makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guru LessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang