16. Rayuan Perempuan Gila

21.8K 397 52
                                    

***

"Turunin gue disini aja," Marsha menepuk bahu Reno saat mereka berada digang sebrang sekolahnya. Motor Reno lalu berhenti,

"Gue bukan tukang ojek, gue anterin sampe sekolahan---"

"Yang ada orang-orang heboh kalau kita bareng! Jangan nambah masalah Reno, nanti kan kita ketemu lagi disekolah," Seru Marsha turun dari motor Reno.

Reno mendengus sebal dari balik helmnya, Marsha merogoh sesuatu dari dalam tasnya lalu memberikannya kepada Reno.

"Udah gak usah cemberut gitu! Nih pukis masih anget jangan lupa dimakan, sama ini susu plainnya jangan lupa diminum, gue jalan dulu atau lo mau jalan duluan?" Tanya Marsha.

"Lo duluan aja, makasih."

Marsha meraih tangan Reno, mengecup tangan kekasihnya.

"Gak boleh ngambek, nanti kita ketemu lagi disekolahan! Belajar yang bener, okay?" Pamit Marsha diangguki Reno.

Marsha menyebrangi jalan ketika lampu menjadi merah. Marsha  melangkahkan kakinya melewati zebra cross. Setelah sampai ujung, Mata Marsha memincing mengamati anak laki-laki berseragam sekolah dasar menoleh ke kanan dan ke kiri binggung ragu untuk menyebrang.

Reno masih terdiam mengamati gadisnya, dia tahu pasti gadis itu ingin membantu anak laki-laki yang ragu untuk menyebrang. Reno menghidupkan motornya dan menjalankannya mendekati objek yang dituju,

"Dek mau nyebrang? Naik motor kakak aja, kakak juga mau nyebrang. Tenang aja kakak bukan orang jahat, kakak sekolah disebrang sana," Tunjuk Reno kepada satu objek bangunan.

"Gak ngerepotin kakak kan? Aku takut ngerepotin kakak," Kata anak laki-laki itu berseragam sekolah dasar ragu,

"Gak kok, bisa naik kan?" Tanya Reno memiringkan motornya agar anak laki-laki itu naik ke motornya.

"Bisa, makasih kak," Kata anak laki-laki itu.

Marsha memundurkan langkahnya menatap kepergian motor kekasihnya. Marsha kira Reno tidak akan peka terhadap sekitarnya namun Marsha salah, Reno mempunyai kepribadian yang tidak bisa ditebak, sama seperti Jemmy. Marsha melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, sudah banyak siswa-siswi yang memasuki sekolahan.

Marsha dibuat kaget ketika seseorang tiba-tiba merangkul bahunya saat ia berada di pintu kelas yang terbuka. ternyata sosok itu adalah Jemmy.

Banyak teman-teman sekelas Marsha mulai berbisik melihat kejadian yang mereka lihat barusan. Arfan menatap kejadian itu memilih diam, raut wajahnya sangat masam dan kesal dikhianati apalagi Bella.

Bella yang duduk dipojokan itu menatap marah dan tidak suka dia sejoli itu, namun untuk sekarang Bella tidak bisa apa-apa.

"SURPRISE!! suka gak bunganya?" Tanya Jemmy menyodorkan bunga mawar merah untuk Marsha.

Marsha menerima bunga mawar itu, dilain sisi dia risih namun juga tidak ingin mempermalukan Jemmy didepan umum.

"Apa-apaan sih! Jangan sok kenal, pasti lo mau ngeprank karena telat bayar uang kas ya?!" Maki Marsha akting senatural mungkin. "Ini pasti sogokan karena lo gak bisa bayar uang kas kan?"

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Where stories live. Discover now