35. Konser Date🔞

23.3K 326 55
                                    

Dua part khusus Jemmy - Marsha ya. Maaf kalau alur nonton konser salah, mohon dimaklumi yaa aku gak pernah nonton konser besar masalahnya wkwk.

Biar fealing makin terasa pls listen Taylor Swift - Love Story.

***

"Aduduhh lutunaaa anak bayik masih ngantuk..."

Jemmy begitu gemas memeluk Marsha untuk membangunkan kekasihnya. Sepulang dari rumah sakit, mereka memilih untuk ke rumah Jemmy karena barang-barang Marsha disana.

"Jemmy, Semalem lo gak tidur?" Tanya Marsha mengucek matanya melirik jam sekitar jam 3-an.

"Gue tidur kok, ini gue siapin dulu baju lo. Lo gak usah mandi, semua barang-barang udah gue siapin." Jelas Jemmy bangun lalu memakai kaosnya. "Gak usah mandi, nanti kalau kita udah sampai hotel lo mandi aja."

Marsha menguap, membuka ponselnya. Disana ia bisa melihat chat Anne, menanyakan Reno apakah bersama Marsha.

"Sayang? Jangan main ponsel dulu. Lo mau sarapan apa?" Tawar Jemmy begitu duduk disamping ranjang.

Marsha menggeleng, "Gue gak pernah makan jam segini. Nanti aja sekalian sarapan,"

Jemmy mengecup bibir Marsha, "Kalau laper bilang ya? Gue gak mau lo nahan laper."

"Iyaa, bawel!"

Setengah jam bersiap, semua sudah disiapkan Jemmy. Marsha tidak pernah berpikir mendapatkan sosok pacar yang punya effort sebesar Jemmy.

Jemmy berjalan duluan membawa satu koper barang-barang mereka. Di tangga mereka berpapasan dengan Theo yang sepertinya selesai bekerja.

Marsha dapat mencium bau anyir darah di sekitar tubuh Theo, begitu mereka berpas-pasan.

"Papa ini kebiasaan banget, pasti habis dapet mangsa baru ya?!" Celetuk Jemmy malas.

Theo terkekeh, "Papa hanya melenyapkan tikus, makanya penuh dengan darah. Pagi-pagi kalian mau kemana? Tidak ingin kabur kan?! Rumah papa aman, di sini kalian tidak akan terciduk polisi!"

"Jangan diungkit lagi dong om..." Lirih Marsha malu.

"Kita cuma mau short holiday ke Singapura aja pa, mau nonton konser." Jawab Jemmy acuh.

Theo berohria memilih menaiki tangga tidak ingin berbasa-basi lebih lanjut. Jemmy mengandeng tangan Marsha, supir sudah menunggu mereka di depan.

Setelah memasukan koper, mereka memasuki mobil. Cuaca dingin dan gelap, Marsha memilih diam melanjutkan tidurnya bersandar di pundak Jemmy.

"Tidur yang nyenyak sayang, nanti kalau udah sampai gue bangunin." Bisik Jemmy lembut.

Setelah menempuh jarak dua puluh lima menit kini mereka sudah sampai di bandara. Marsha hanya menenteng tas kecil berisi keperluan urgent mereka. Marsha dibuat kagum ternyata Jemmy memesankannya pesawat mewah, bisnis class.

"Sayang kalau masih ngantuk lanjut bobok aja, gue juga mau bobok. Atau laper mau makan?" Tawar Jemmy.

"Enggak! Gue mau tidur aja Jemmy. Kalau lo mau makan, duluan aja." Tolak Marsha lembut.

Jemmy mengangguk pada akhirnya memilih menyelimuti Marsha lalu membaringkan tubuhnya. Jemmy rasa ia juga sedikit lelah akhir-akhir ini.

Perjalanan yang ditempuh sekitar dua jam sudah dilewati. Jemmy dan Marsha sudah berada di apartemen milik Jemmy. Marsha dibuat kagum dengan apartemen milik Jemmy, simple dan mewah.

"Wahh... Ternyata lo tajir banget ya Jem! Gilasih gue gak nyangka lo punya apartemen di sini." Kagum Marsha.

"Keluarga gue yang tajir sayang. Gue masih merintis banyak usaha dari sekarang supaya kehidupan kita bisa hidup lebih baik. Lo mandi dulu ya, kayaknya baju-baju yang gue beli udah ketata di lemari." Kata Jemmy berjalan menuju kamar diikuti Marsha.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang