23. Thread Me? 🔞

36.3K 280 23
                                    

***

Marsha mencium bunga carnation sambil berjalan disamping Jemmy. Suasana koridor rumah sakit sepi, terdapat beberapa pemandangan keluarga pasien duduk bercengkrama dengan keluarganya atau sekedar tidur dibangku panjang yang disdiakan rumah sakit.

"Sayang kalau berat bawa bunganya sini sekalian gue bawain," Tawar Jemmy.

 Marsha mendelik, "Enggak, lo daritadi bawa semua barang sendiri makanya gue bantuin lo bawa bunga. Gue lihatnya aja berat, kenapa Lo beranggapan bawa barang-barang itu ringan?"

"Karena terbiasa angkat beban di gym mungkin, jadi barang-barang yang gue tenteng ringan. Gue juga bisa angkat lo sekarang kalau lo mau? Percuma gue nge-gym mahal-mahal kalau gak ada hasil,"

"Hmm.."

Mata Jemmy kini terfokus pada sebuah objek dimana seorang ibu muda mengendong anaknya yang sedang rewel. Jemmy memilih berjalan mendahului Marsha, Marsha menyusul Jemmy.

"Duh sayang, jangan nangis terus ya? Ayo makan dulu biar cepet sembuh, biar bisa main sama om-om dirumah." Kata ibu itu menenangkan anaknya.

"Anmauu anmauuu, hiksss..." Ronta anak laki-laki itu menolak untuk makan, jarum infus menancap ditangan kirinya.

Marsha sudah disamping Jemmy yang mendekatkan diri kepada anak kecil itu,

"Hallo adik kecil, jangan nangis lagi ya, ini kakak ada sesuatu buat adik kecil. Sayang tolong ambilin coklat sama susu kotak di tas bagian tengah," Suruh Jemmy mengarahkan tas gendongnya, Marsha mengambil apa yang disuruh Jemmy.

Marsha sempat syok melihat tas Jemmy, ada beberapa keperluan cewek mulai dari pembalut, sisir dan beberapa makanan minuman kemasan.

Marsha menyerahkan ke Jemmy, lalu menutup tas pacarnya.

"Kakak kasih coklat buat adik kecil jangan nangis lagi ya? Kalau nangis terus nanti gak sembuh loh," Ucap Jemmy lembut menyerahkan makanan dan minuman untuk anak laki-laki didalam gendongan ibunya.

"Bilang apa sama kakak, sayang?" Kata Ibu itu.

"Telimaacih," Malu anak laki-laki itu memilih susu kotak.

"Makasih ya kak untuk snacknya, anak saya suka." Ucap ibu muda itu.

Jemmy mencubit pipi anak itu pelan, "Adik kecil jangan nangis lagi, kasihan mama kamu kalau kamu nangis terus. Adik kecil sebelum makan coklat jangan lupa makan bubur dulu ya? Kasihan kalau buburnya gak dimakan nanti nangis loh..."

"Sama-sama Bu," Jawab Jemmy.

Anak laki-laki mengangguk, "Iyaa kakak, aku macan bubulnya."

"Kalau begitu kakak pamit dulu ya? Bu, saya pamit dulu ya. Semoga anaknya cepat sembuh," Pamit Jemmy mengandeng Marsha diangguki ibu muda itu.

Jemmy dan Marsha sudah berada didepan ruang inap Anne, disana ada Taerin yang sedang membaca sesuatu dan juga Harsa, yang sedang mengobrol dengan ikan louhan.

"Kalian gak nunggu lama kan? Kenapa gak masuk duluan?" Tanya Jemmy.

"Kita nungguin lo, gak enak kalau masuk duluan gak ada yang nahan gue buat gak Jambak rambut Anne kalau dia mulai pick me." Gerutu Taerin menahan sebalnya, menoel Harsa.

"Iya udah yuk masuk, daripada kelamaan disini kurang sopan. Anne hari ini juga mau pulang kan?" Tanya Marsha.

"Iya, Kemarin Reno chat gue katanya begitu." Kata Taerin.

"Buset bawaan lo banyak amat Jem!" Kaget Harsa melihat bingkisan yang Jemmy bawa.

Jemmy berdecak, "Lo juga banyak banget. Kita cuma jenguk orang sakit bukan mau hantaran lamaran Harsa!"

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Where stories live. Discover now