44. Happy Birthday, Reno🔞

11.9K 221 50
                                    

Ada yang kangen cerita ini?

Maaf banget ngaret update. Bab ini emosi dipertaruhkan wkwk di baca pelan-pelan aja yaaw, untuk komen aku balas nanti ya, xiexie.

***

"Beneran kita gak dapet undangan ultah Reno?" Tanya Jemmy binggung karena ia melihat sekelilingnya teman-temannya mendapatkan undangan ulang tahun Reno.

"Dapet, tapi lo pungut aja di tempat sampah deket perpustakaan. Kalian dapet selain gue kok." Cuek Marsha sibuk dengan kegiatannya mengaduk-aduk kuah mie ayamnya malas.

Jemmy merengkuh bahu Marsha, tidak memperdulikan tatapan sekitar banyak gadis-gadis yang iri karena Marsha bisa mendapatkan cowok seganteng Jemmy.

"Gue gak masalah kalau kita gak dateng sayang. Gue yakin di sana isinya orang flexing doang, daripada buang-buang waktu ngelihat orang flexing mending kita tipis-tipis ngedate gimana?" Tawar Jemmy.

"Kak Juan katanya besok dateng kan? Sekalian aja ajakin ngedate,"

Marsha terkikik, "Mana bisa, yang ada kita gak diizinin ngedate! Nanti gue kemasin sebagian barang-barang gue di apartemen lo ya? Takut Kak Juan mikir macem-macem kalau selama ini kita tinggal bareng."

Jemmy cemberut, "Cuma buat sementara waktu kan? Setelah itu lo balik ke apart gue?"

Marsha berpikir sebentar, "Kayaknya gak deh, gue mau nempatin rumah gue sendiri. Kasihan kalau lama-lama di tinggalin takut rumah gue berhantu! Kita pacaran kaya remaja biasanya aja jangan kaya orang kumpul kebo gini, Jemmy."

"Kan gue sering bilang sama lo, Sha. Jangan pikirin omongan orang toh ini hubungan kita. Kita udah gak di fase lo main belakang dan gue juga sama." Seru Jemmy.

Marsha tersenyum kecut, harusnya kemarin ia melawan dan berteriak namun di sisi lain Marsha juga tidak ingin menghancurkan rencana ulang tahun Reno. Hubungan Reno dan Jemmy juga sudah membaik sekarang.

"Bukan gitu Jemmy, lo gak akan ngerti di posisi gue. Untuk sementara waktu biar gue sama Kak Juan serumah dulu, gue gak mau Kak Juan mikir lo yang gak-gak."

"Demi restu kakak ipar, gue coba ngertiin lo."

Marsha dan Jemmy melanjutkan aktivitas makan, sampai Jemmy men-notice sesuatu.

"Sha, muka lo kaya kepiting rebus kenapa? Alergi lo kambuh?" Tanya Jemmy cemas.

Marsha menggeleng, "Kalau gue cerita yang sebenarnya lo bakalan marah gak?"

"Tergantung konteks, kalau bisa dibicarakan gue gak bakalan marah sama lo."

Marsha menghela nafasnya, apa wajahnya terlihat cukup merah? Padahal Marsha di kamar mandi sudah menggunakan make up sedikit lebih tebal dari biasanya.

"Masih ada kaitannya dari cerita kita tadi. Gue kena tipuk gepokan uang dari Anne. Uangnya gue simpen di dalam tas---"

"Uangnya jangan diapa-apain dulu sayang, nanti gue labrak si Anne karena udah bikin muka lo merah! Pulang sekolah lo mau perawatan? Biar gue booking-in dari sekarang." Tawar Jemmy.

"Kan ini salahnya Anne, kenapa lo yang tanggung jawab sih Jemmy?!"

"Karena gue cowok lo! Udahlah gimana jadinya? Mau gue booking-in di klinik biasa lo perawatan atau mau coba ke klinik yang baru?"

"Boleh di klinik biasanya aja ya, agak nyeri banget! Btw, lo jangan ngelabrak Anne kelihatan banget bancinya. Udah ikutin aja alurnya---"

"Lo gak lagi rencanain sesuatu kan?" Curiga Jemmy.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant