24. A Date With Jemmy.

14K 274 15
                                    

***

Agenda hari sabtu pagi yang cerah akan diisi dengan kencan pertama Marsha dan Jemmy.

Satu fakta baru yang Marsha dapat dari sosok Jemmy, Jemmy memikirkan dengan matang kencan mereka, bahkan mungkin Jemmy tidak bisa tidur memikirkan hal-hal menarik yang harus mereka coba bersama.

"Jangan lemes dong sayang, hari ini kita mau kencan! Jarang banget kita bisa kencan berdua," Tegur Jemmy mulai menjalankan mobilnya.

"Kalau mood lo masih jelek, kita nepi dulu beli es cream gimana? Atau beli sarapan kesukaan lo? Lo lagi pengen apa sayang biar gue beliin?"

Marsha menggeleng, "Nanti aja kalau udah sampai tujuan, takutnya kita gak puas ngedatenya. Gara-gara lo semalem mainnya brutal bikin gue gak mood buat date! Besok-besok kalau mau pergi gak usah sampai having sex, kan jadinya ngerugiin satu pihak!" Keluh Marsha menyenderkan tubuhnya.

"Kita mau kemana, Jem?"

Jemmy berpikir, "Kalau kita ke pantai pasti waktu kita habis dijalan! Gue kemarin udah search kalau ada satu tempat rekreasi yang isinya wahana permainan terus ada kebun binatang. Kita kesana aja mau?"

"Atau mau aquarium date? Nanti sorenya kita ke alun-alun pusat kota, lo bebas jajan apa aja. Gimana?" Tawar Jemmy inisiatif.

"Gue kira lo bakalan ngomong terserah?" Heran Marsha, bahkan tadi pagi Jemmy dengan semangat membuatkan sarapan untuknya.

"Gak mungkin gue buang waktu buat nanyain lo sayang yang ada malah kita bakalan pusing muterin jalan. Kita jarang banget main habisin waktu berdua, kalau gak sekolah pasti lo sama Reno. Sebagai calon kepala keluarga, gue harus punya plan dan inisiatif tinggi." Jelas Jemmy diangguki Marsha.

"Bagus dong, berati tandanya lo punya pendirian."

Jemmy berdehem, "Sebelum itu kita ketemu bunda dulu ya? Lo mau kan ketemu bunda gue?"

Marsha menggaruk tengkuknya, "Sorry gue kira lo piatu Jem, atau cerai? Soalnya lo gak pernah cerita apapun perihal bunda lo. Maaf kalau kata-kata gue nyakitin lo,"

"Gapapa, emang dasarnya gue belum terbuka soal bunda gue. Tapi sekarang lo harus kenal dan deket sama bunda, tenang aja bunda orangnya baik kok." Kata Jemmy berusaha menenangkan Marsha.

"Gue takut bunda lo bakalan mikir macem-macem sama gue, apalagi lo sama Reno sahabatan dari kecil. Takutnya gue dicap yang enggak-enggak sama bunda karena pacaran sama kalian," Resah Marsha.

"Sayangku jangan pernah berpikir kalau bunda gak suka sama lo ya? Bunda pasti menerima lo apa adanya, gue jamin itu."

Jemmy memarkirkan mobilnya disuatu tempat sepi nan asri. Jemmy sedang membeli bunga untuk bundanya, sedangkan Marsha terdiam disamping mobil, pantas saja bunda Jemmy tidak akan marah, ternyata...

"Bunda udah gak ada sewaktu gue masih bayi, bunda lebih milih korbanin nyawanya buat gue. Kalau tau kenyataannya bokap gue memilih menyimpang, gue lebih milih bunda korbanin gue." Cerita Jemmy sendu mulai berjongkok menaburkan bunga di makam bundanya.

Marsha ikut berjongkok, lalu merangkul bahu samping kekasihnya.

"Lo gak boleh ngomong kaya gitu, hidup dan mati seseorang itu udah ada yang ngatur. Bunda lo berkorban buat lo dan lo juga harus melakukan hal yang sama, hidup untuk menjadi yang lebih baik." Nasihat Marsha.

TWO BOYFRIEND || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang