Prolog • The Daimon

4.3K 409 38
                                    

Cw// Sblm lanjut, enih book bakal banyak mention darah"an



Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️

> OED <
> Prolog — The Daimon <

Ini kisah bertahun-tahun lalu lamanya,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini kisah bertahun-tahun lalu lamanya,

Dimana langit siang dan malam terus terlihat bergemuruh, satu hari tak pernah luput dari kilat serta suara petir.

Kaum Werewolf dipaksa berhenti beraktivitas. 10 hari tanpa melihat langit cerah nan bersih dari guntur. 4 pack yang ada mengalami kerugian pangan karena hujan tiada henti, pasokan makanan pun menipis. Komunikasi jarak jauh juga menjadi terbatas, membuat para pemimpin pack tak bisa berdiskusi untuk situasi ini.

Sampai tepat 2 minggu, hujan, guntur, serta gemuruh sirna begitu saja. Kaum werewolf bersorak senang, 4 wilayah pack itu kompak mengadakan pesta untuk merayakan berhentinya musibah tersebut.


Namun itu tak lama, sampai—


"SESUATU DARI LANGIT AKAN JATUH!"

Wilayah selatan, lebih tepat kediaman pack Licoln kejatuhan sesuatu amat besar yang berasal dari langit. Gempa terjadi ketika benda itu menghantam tanah, menciptakan lubang yang besar serta dalam.

Keributan pun terjadi,

"Apa itu!? Panggil Alpha penjaga untuk memeriksanya!" Seru Alpha king pack Licoln.

Tempat kejadian pun dikepung para Alpha penjaga, semuanya memandang was-was ke arah gelapnya lorong lubang itu dari pinggir bibir lubang.

Semua yang ada disana terdiam cengo, ketika mendapati seseorang keluar dari sana dengan santainya seakan tak terjadi apa-apa.

"Dari mana asalmu!?"

Seseorang itu seakan memiliki aura gelap yang terus mendampingi kehadiran dirinya, matanya menatap tajam pada salah satu Alpha yang baru saja berbicara padanya dengan nada yang tinggi.

"Di dunia mana dia mencampak 'kan ku," sahutnya justru kesal seraya menatap langit.

"Hey! Jawab!"

Seperkian detik kemudian, bahkan itu tak sampai hitungan mereka untuk berkedip. Satu kepala menggelinding terjatuh dan menjauh dengan raut mata yang melotot.

"Berisik."

Para Alpha cukup dengan rasa belenggunya, semuanya kompak memasang raut marah saat menyadari melihat satu rekan mereka telah tiada. Dan detik itu juga seseorang asing itu dikepung Wolf Alpha, geraman Wolf mengintimidasi terus berdengung memutarinya.

Odd El DestíWhere stories live. Discover now