09 • Teman Baru

1.6K 372 34
                                    

Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️


> OED <
> 09 — Teman Baru <

Suara ricuh dari rantai besi yang terkunci menggema dibawah tanah itu

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Suara ricuh dari rantai besi yang terkunci menggema dibawah tanah itu. Kara sedang berusaha menghancurkan kunci itu, beberapa detik yang lalu ia baru saja bangun dari lelapnya dan entah bagaimana tiba-tiba ia sangat bergejolak untuk melarikan diri sampai melupakan rasa takutnya.

Wajahnya mengerut merasa kesusahan, entah apa yang dia utak-atik disana yang pasti itu tak akan berhasil. Bahkan tangan yang tengah susah payah itu terlihat akan rapuh hanya dengan menyentuh rantai besi itu.

"Yaa.. Omega, umurmu tak akan lama kalau kau mencoba kabur."

Terlampau Kara memusatkan fokusnya berusaha merusakan rantai besi yang mengunci jerujinya itu, sampai ia tak sadar ada derap langkah Riebel yang mendekat.

Mendengar suara Riebel yang jelas sekali menyinggung dirinya, terburu-buru Kara menaiki ranjang papannya yang amat datar itu dan bersembunyi dibawah selimut yang hanya terbuat dari kain tipis.

"Masuk."

Kara menajamkan pendengarannya, ia sedikit mengintip dari balik selimutnya. Dilihatnya Riebel sedang memasang kunci baru pada ruang jeruji didepan jerujinya. Beberapa pertanyaan pun muncul dibenaknya sampai Riebel berbalik berjalan menghadap dirinya, Kara cepat-cepat kembali bersembunyi.

Riebel menggeleng kepalanya melihat tingkah Kara, lantas melempar 3 bungkus roti gandum kearah Omega itu dan tanpa kata lagi ia beranjak dari sana.

Setelah kepergian Riebel itu, Kara mengambil ketiga roti gandumnya. Memakannya satu, dan menyimpan 2 lainnya untuk nanti. Mengunyah terus mulutnya sampai ia melupakan hal janggal yang membuat beberapa pertanyaan muncul dibenaknya.

"Oh?" Barulah ia teringat.

Kara turun dari ranjang papannya itu, mendekat pada barisan besi yang mengurungnya. Matanya ia tajamkan untuk melihat kedepan sana yang jerujinya sudah terpasang kunci yang sama persis seperti dipunyanya.

"Apa ada orang disana?" Tanya Kara dengan sedikit mengeraskan suaranya.

Beberapa saat hening sampai suara sahutan membuat Kara merasakan lega di dadanya.

"Ada."

Berbinar wajah Kara, seketika ia bersemangat. Memegang jeruji besi yang mengurungnya, Kara terlampau antusias menempel disitu. "Apa kau werewolf yang tertangkap disini juga?" Tanyanya antusias.

Odd El DestíDär berättelser lever. Upptäck nu