18 • Wolf Putih

2.3K 401 180
                                    

Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️

> OED <
> 18 — Wolf Putih <

Iringan musik yang berasal dari petikan harpa yang hasilkan suara melodi yang indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Iringan musik yang berasal dari petikan harpa yang hasilkan suara melodi yang indah. Diatas ubin lewah yang amat bersih kini menjadi pijakan sepasang penari. Mereka menari diatas langit yang agung.

Tepat didepan sana ada singgasan yang menjulang tinggi. Seseorang duduk diatas sana menyaksikan segala lekuk gerakan yang indah.

Seorang lelaki dan perempuan, keduanya menari bersama, berdansa dengan indah. Sayap kecil mereka pun seakan menjadi properti yang indah.

Tak lama tarian mereka berhenti kala penari pria berhenti bergerak, ia marah akan suatu yang tak sengaja ia dengar pada seseorang rupakan orang yang ia berikan tarian pemujanya dengan cuma-cuma.

"Kenapa harus?" Tuturnya yang tak terima.

Lalu, bunga tidur itu berhenti.

Daimon membuka matanya perlahan memandangi langit-langit atap. Tak ia sadari tertidur setelah kegiatan panasnya dengan Kara, ia terlalu menikmatimya bahkan seperti ialah yang tengah merasakan Heat itu.

Tubuh telanjang yang terselimuti kain, tak sengaja ujung jarinya menyentuh sesuatu yang terasa lembut. Tangannya coba semakin memperjelas apa hal yang ia pegang itu, rasanya seakan tengah mengelus surai yang amat lembut. Tapi ada yang aneh,

kenapa yang ia elus seakan hanya surai halus?

Dengan janggal pun Daimon sibak kainnya, dirinya terdiam kala mendapati gumpalan berwarna putih bersih.

Tangannya coba lagi untuk memastikan, mengelus gumpalan bulu putih itu dengan seksama sampai segumpalan bulu putih itu terusik, ia menggeliat sesaat hingga memperlihatkan telinga yang berbentuk segitiga.

Bibir Daimon mencebik kala ia mendapati moncong dari gumpalan bulu putih itu.

"Ada anjing sungguhan tidur bersamaku."

Ia pun kembali mendesis ketika wajahnya diusik dengan ekor anjing yang ia maksud. Tangannya pun menangkap kumpulan bulu ekor itu, wajahnya menukik memandang anjing itu yang masih terlelap dengan santainya.

"Riebel!"


»»——— 𝓞𝓭𝓭 𝓔𝓵 𝓓𝓮𝓼𝓽í ———««


Entah sejak kapan Riebel merasa seperti pakar werewolf seperti ini. Setiap kali werewolf lain selain dirinya yang ada di kastil Daimon itu bertingkah sedikit aneh, maka tuannya itu akan memanggilnya.

Riebel bingung kala ini, apa yang tuannya mau dengan wolf berbulu putih bersih yang tengah terlelap diatas ranjang itu.

"Aku akan bantu menyingkirkan dia kalau tuan mau," tawar Riebel yang masih tak tau apa tujuannya dipanggil.

Odd El DestíWhere stories live. Discover now