55. Sebuah Tragedi?

27.7K 1.8K 1.4K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

udah update nih. jangan di lupa tembusin target nya!

follow Instagram :
@storyknur
@mhmdd_azzam
@hanaafsheen_
@pageofalaska2

Siap siap emosi ya.

Siap siap emosi ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Azzam meninggalkan kawasan kebun teh, kemudian mengajak Hana dan Ali untuk segera pulang ke pesantren, mengingat ia harus mengajar keesokan nya.

Dua minggu telah berjalan. Kandungan Hana mengalami perkembangan sedikit demi sedikit. Namun perempuan itu mulai berulah dalam masa kehamilan nya. Termasuk menghilang secara tiba tiba tanpa sepengetahuan Azzam.

Azzam lumayan pusing dengan tingkah nya. Bermodal sabar, dan istighfar yang tak henti ia ucapkan dalam batinnya.

"Hana!"

Pria itu menatap nya dari kejauhan dengan tatapan tak habis pikir. Ia baru saja melihat perempuan itu sedang makan bersama dengan santri santriwati di dekat dapur.

Sebenarnya Azzam tidak mempermasalahkan itu. Tapi ia lumayan terkejut ketika tau bahwa Hana baru saja memakan durian.

"GUS AZZAM!!!"

Perempuan itu mengangkat tangan dan melambaikan tangan nya. Azzam seketika menjadi pusat perhatian santri santriwati. Pria itu terkejut dan mencari tempat untuk ia menjauhkan diri dari pandangan mereka.

"Bentar ya, aku pergi dulu."

Hana beranjak dari tempatnya. Santri santriwati itu tertawa kecil dan mengangguk. "Nggih, Ning."

"Ayo, di lanjut makan nya. Ngga perlu nungguin."

"Tapi Ning lahap makannya."

Hana menggeleng. "Udah. Udah kenyang." Ia memegangi perut nya.

Hana langsung menyampaikan pamit nya dan meninggalkan kawasan dapur. Perempuan itu berlari kecil meninggalkan santri santriwati itu untuk bisa menemui suami nya yang sudah berdiam diri berteduh di bawah pohon meski matahari masih nampak pagi.

Azzam berdecak berkali kali ketika melihat perempuan itu datang dan memberi salam. Ia menjawab nya. Hana tertawa kecil dan nampak bahagia.

"Sedang apa disana?"

"Makan. Kan lihat sendiri tadi?"

"Makan apa emang nya?"

"Durian."

"Nah, ini yang bikin bingung."

Hana memasang ekspresi cemberut. Azzam mengangkat tangan nya dan menghapus sisa makanan di dekat sudut bibir nya. Namun sebelum ia mengangkat sedikit cadar yang Hana pakai. Dan ia melakukan nya untuk sesaat sebelum Hana tersadar, ia langsung mengusap bibir nya dan lagi lagi tertawa.

GUS AZZAM Where stories live. Discover now