2

10.6K 655 8
                                    

Angin malam berhembus pelan melalui pintu balkon yang terbuka lebar, cahaya bulan samar-samar masuk kedalam kamar yang hanya diterangi dengan lampu tidur.

Terlihat seorang gadis duduk diatas tempat tidurnya menatap kosong pada cermin yang berada tetap didepannya.

Nara, gadis yang sudah bangun sejak dua jam yang lalu hanya diam menatap lamat bayangannya sendiri.

Pikiran gadis itu kosong, melayang entah kemana. Dirinya masih sangat terkejut dengan fakta yang baru saja dia terima.

Dia, dia bertransmigrasi.

Sedikit tidak masuk akal tapi ini benar-benar terjadi padanya, dan parahnya lagi dia masuk kedalam raga seorang figuran novel yang merupakan adik dari antagonis wanita.

Anara Felora Wiratama, seorang figuran yang muncul hanya saat ending itu pun langsung mati. Mengingat kata mati membuat tubuh Nara merinding, dia jadi teringat bagaimana keadaan raganya didunianya dulu.

Menghelah nafas pelan, Nara kembali memindai bayangannya didalam cermin, raganya masih sama hanya saja ini versi glow upnya.

Manik abu-abunya mengedar, memperhatikan setiap sudut kamar yang ditempatinya sekarang. Meskipun samar Nara bisa melihat kamar ini yang didominasi warna pink pastel.
Dan juga poster serta album-album kpop yang tersusun dilemari khusus.
Sepertinya dia dan pemilik raga ini memiliki kesamaan, yaitu sama-sama suka kpop.

Puas mengamati kamarnya, Nara segera beranjak menuju tempat belajarnya meraih buku kecil dengan sampul berwarna coklat.
Menulis apa saja yang harus dia hindari untuk menyelamatkan dirinya dari kematian.

-menjauh dari semua tokoh.
-dia hanya akan menjadi penonton tanpa harus         
terlibat adegan novel.

Untuk saat ini Nara hanya akan melakukan dua hal itu, selebihnya akan dia pikirkan nanti.
Senyum tipis terpatri di wajah cantiknya, Nara sedikit tidak sabar menyaksikan keromantisan pemeran utama.

●●●●●

Pagi yang cerah, Nara kini sudah siap dengan seragam sekolahnya dan tas hitam yang tersampir di bahu kanannya.

Kaki kecilnya melangkah pelan menuruni tangga menuju kemeja makan. Dari anak tangga, Nara bisa melihat orang tuanya dan dua orang laki-laki yang mungkin kakak dari pemilik tubuh ini.

Dengan sedikit gugup Nara melangkah pelan, dia takut bagaimana kalau mereka sadar dia bukan Anara asli, memikirkannya saja sudah membuat Nara merinding.

"Nara kenapa nak?"

Suara lembut sang ibu berhasil membuyarkan lamunan Nara, semua pasang mata kini menatap kearahnya yang membuatnya semakin gugup.

"Mm, gak papa mah." Ucap Nara dengan cengiran kecilnya.

"Yaudah, cepet sarapan nanti telat lagi." Ucap sang mama-Novia.

Dengan segera Nara menyantap sarapannya.
Disela-sela Nara menyuapkan nasi kedalam mulutnya, matanya sesekali mencuri-curi pandang pada kedua kakak kembarnya yang sedari tadi diam.

Didalam novel, Anara memang memiliki seorang kakak selain Clara.

Arsen Diego Wiratama dan Arsenio Darian Wiratama adalah kakak kembar Clara dan Anara. Arsen merupakan anak pertama yang beda lima menit dengan Nio.

Walau pun kembar sifat mereka ini sangat berbeda, Arsen si pria dingin dan kaku berbanding balik dengan Nio yang sedikit pecicilan.

"Nara, berangkatnya nanti bareng abang ya." suara Novia memecah keheningan.

Transmigrasi Figuran [ON GOING]Where stories live. Discover now