5

8.9K 613 2
                                    

"Kek kenal, siapa ya?" Ucao Nio dengan suara lirihnya, membuat mereka semakin menatap pada sosok pemuda itu.

●●●●●

Suara teriakan serta pekikan siswi SMA PELITA terdengar keras tak kala pemuda itu melepas helmnya.

Wajah tampan bak pangeran terpampang nyata didepan mereka.

Nara yang sedari tadi diam di atas motor milik Arsen, menatap lamat pada sosok pemuda didepannya. Mata gadis itu menatap sekilas name tag yang berada di dada sebelah kiri pria itu.

Alaska Devantara G.

Kening Nara mengerut dalam, mencoba mengingat-ingat siapa Alaska ini, didalam novel tidak ada tokoh yang bernama Alaska.

Elusan lembut dikeningnya membuat Nara tersentak, gadis itu dengan cepat menoleh kekiri dan mendapati Arsen yang kini menatapnya bingung.

"Mikirin apa sampai ngerut gini keningnya?" Tanya Arsen yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Nara.

Pandangan Nara kembali menatap kedepan, dimana pria yang bernama Alaska ini sedang berbincang singkat dengan inti Raptors.
Tanpa sengaja mata gadis itu bersitatap dengan manik biru milik Alaska.

Cukup lama mereka saling menatap, hingga suara milik Arga terdengar.

"Kelas yok, dah bell tuh." Pemuda manis itu berjalan kedepan dengan tangan yang merangkul Jivan lebih tepatnya sih menyeret.
Disusul oleh teman-temannya yang lain begitu pun dengan Nara.

Gadia itu berjalan paling belakang bersama Nio, mata Nara terus menatap intens punggung tegap yang berjalan didepannya.

Apa gue cari tau aja ya, toh novelnya udah berubah, kemungkinan besar akhir tragis Anara juga bakal berubah.

Terlalu sibuk dengan pikirannya, tanpa sadar Nara sudah sampai didepan kelasnya.
Dapat Nara lihat kedua temannya sibuk dengan urusan masing-masing.

Adiva yang sedari tadi bermain ponsel menyadari kedatangan Nara. Dengan cepat gadis dengan rambut dikepang itu membalik kursinya kebelakang menghadap Nara yang kini duduk di sebelah Laura.

"Kok lo gak bilang kalo mantan Geral itu sodara lo?" Tanya Adiva dengan wajah garangnya, jari telunjuk gadis itu terangkat tepat didepan wajah Nara.

"Lo gak nanya."

Mendengar jawaban singkat Anara, Adiva dengan gemas memukul bahu Nara.

"Denger-denger selain kakak lo, ada satu lagi kan murid baru?." Tanya Laura, gadis yang sedari tadi menyimak dengan buku novel ditangannya bersuara.

"Iya ih, mana katanya ganteng lagi. Geral mah lewat." Ucap Adiva dengan menggebu-gebu, dengan tangan yang dia satukan dibawah dagu.

Diam-diam Nara membenarkan ucapan Adiva, wajah Alaska si murid baru ini memang tampan melebihi Geral.

"Dih, kalo orang ganteng aja gercep lo." Ucap Laura.

"Iya lah, harus itu. Tapi sayang banget dia dikelas sebelah, kenapa gak dikelas kita aja coba, disini kan kita kekurangan orang ganteng." Ucap Adiva dengan lesu, suasana kelas yang sunyi membuat suaranya terdengar jelas, Adiva tersenyum kikuk mendapati tatapan dari teman sekelasnya terutama siswa laki-laki.

"Jadi menurut ayang Diva Aa Arga gak ganteng?" Tanya Arga yang duduk di kursi belakang bersama Jivan dan Jensen.

Mereka bertiga memang sekelas dengan Nara.
Alaska, Geral, Arsen, dan Deo berada dikelas 12IPA1. Nio, Zamar, dan Edwin dikelas 12IPA3.

Adiva yang mendengar pertanyaan Arga mendelik, gadis itu menatap sinis pada Arga.
"Dih apaan sih jamet, lagian ya gue tu gak salah. Tampang lo itu emang kurang plus akhlak lo juga kurang."

Transmigrasi Figuran [ON GOING]Where stories live. Discover now