6

8.9K 602 11
                                    

Tak
Tak
Tak

Suara sendal yang beradu dengan lantai terdengar nyaring. Nara dengan celana kain setengah paha dan baju kaus kebesaran terlihat berjalan kearah dapur.

Jam yang masih munjukan pukul 08:20 malam, membuat gadis itu berniat melanjutkan tontonan drakornya ditemani cemilan dan segelas coklat hangat, itulah sebabnya ia turun kedapur.

Suasana rumah terlihat cukup sepi, hanya ada suara game yang dimainkan oleh Arsen dan Nio diruang tamu. Tumben sekali mereka tidak keluar pikir Nara. Dengan acuh gadis itu melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Tangannya dengan sigap meraih termos kecil untuk menyeduh coklat panasnya. Saat sedang fokus mengaduk minumnya, Clara tiba-tiba datang dengan gelas kosong ditangannya.

"Ngapain Ra?"

"Buat coklat panas." Ucap Nara dan hanya dibalas gumaman oleh Clara, yang membuat Nara kembali fokus dengan kegiatannya.

Teringat dengan sesuatu, Nara segera membalikkan badannya menatap Clara yang terlihat berdiri didepan kulkas.

"Kak."

"Hm."

"Gue mau nanya deh." Ucap Nara pada Clara yang sedang membelakanginya.

Dengan cepat Clara membalikan badannya, menatap Nara dengan badan yang sedikit dia sandarkan pada pintu kulkas.

"Apaan?"

"Hm, lo kenal Alaska?" Tanya Nara dengan sedikit ragu, suara gadis itu bahkan terdengar kecil nyaris seperti bisikan.

Kening Clara mengerut, matanya menatap selidik pada Nara.
"Kenapa, lo naksir?"

"Idih, mana ada." Ucap Nara, kembali membalikkan badannya dengan bibir yang dia cebikan.

"Terus ngapain lo nanyain Alaska." Ucap Clara yang kini terlihat fokus menatap punggung Nara.

"Gak. Gue tuh cuma penasaran, kok lo keliatan akrab gitu sama dia." Ucap Nara berjalan mendekat kearah Clara.

"Gimana gak akrab Aku, bang Arsen sama bang Nio itu udah kenal dia dari SMP." Mata gadis itu terlihat mengikuti pergerakan Nara yang menyusun beberapa cemilanya dimeja kecil samping kulkas.

"Oh gitu, trus dia anggota inti geng Raptors juga gitu?" Tanya Nara, sepertinya dia harus mengulik tentang Alaska dari Clara.

"Lebih dari itu." Tangan Clara dengan cepat meraih salah satu cemilan dan berjalan pelan keluar dari area dapur.

"Lebih dari itu." Lirih Nara, kening gadis itu mengerut dalam memikirkan ucapan Clara.
Lama berdiam diri memikirkan ucapan Clara, membuat Nara menghela nafas lelah.

Tangannya dengan cepat meraih semua cemilan yang sudah dia susun diatas meja.
Tanganya yang penuh membuat Nara dengan pelan membalikkan badannya.

Tubuh Nara mendadak kaku saat mendapati Alaska berdiri tepat didepannya. Sejak kapan tu cowok berdiri disitu pikir gadis itu.

Netra biru Alaska menatap dalam gadis didepannya. Alaska sedikit penasaran dengan adik dari temannya ini, entah kenapa dia begitu terlihat penasaran dengan dirinya.

Sedari tadi, Alaska memang mendengar perbincangan Nara dengan Clara dibalik pintu dapur. Dia berniat mengabil minuman kaleng yang berada dikulkas namun urung saat mendengar pertanyaan Nara yang bersangkutan dengan dirinya.

Ditatap begitu intens oleh Alaska membuat Nara menelan savilanya dengan gugup, mata gadis itu berkeliaran menatap apa saja asal tidak menatap mata biru milik Alaska.

Mata Nara membulat saat Alaska melangkah maju kearahnya, spontan gadis itu mundur dengan mata yang menatap was-was pada Alaska.

Wajah gadis itu semakin panik, saat merasakan punggunya menghantam pelan kulkas yang berada di belakangnya.

Transmigrasi Figuran [ON GOING]Where stories live. Discover now