4

9.4K 668 20
                                    

"Woy duo jamet!! Jadi gini cara kalian nyambut gue?"

●●●●●

"ABANGG!!!!"

Teriakan melengking seorang perempuan membuyarkan lamunan Nara dan Nio.

Seorang gadis terlihat berlari kearah meraka dengan dua koper besar ditangannya.

"Aaaaa!!! Kangen banget." Ucap gadis itu seraya memeluk erat tubuh Nara.

Clara Xaveira Wiratama sang antagonis yang kini telah kembali dari belanda.

Nara mengerjap pelan, menatap lamat Clara yang kini beralih memeluk erat tubuh Nio. Tunggu, hey sejak kapan kakak adik ini akur.
Didalam novel tidak ada penjelasan tentang hubungan kakak adik mereka ini, yang Nara tau Clara tidak akan mau berinteraksi dengan keluarganya apa lagi dengan saudara-saudaranya.

Dan lagi. Sepulangnya Clara dari belanda, yang pertama kali gadis itu temui ya si Geralio bukan pulang kerumah.
Sepertinya alur novel ini sudah benar-benar hancur.

"Kenapa baru balik lo, betah banget di belanda." Suara Nio berhasil menyadarkan Nara. Gadis itu kini menatap Clara yang kini menjadi kakaknya.

Kalo dilihat-lihat Clara ini lebih cantik dari Ishana, tapi kenapa Geralio malah lebih memilih Isha.

"Gimana gak betah, bulenya banyak. Udah ganteng hot pula." Jawab Clara dengan nada songongnya.

Nara yang mendengar alasan Clara mendelik, dengan jengkel menoyor Kepala Clara yang membuat tubuh gadis itu sedikit oleng.
"Hot, hot. Mantan lo noh digebet orang."

"Si Lio? Gampang itu mah, kalo kata ummi elvy____" jeda Clara lalu kembali menarik nafas panjang, lalu kembali bersuara. "Burung nuri terbang jauh di awan, mana mungkin dia kembali lagi. Laki-laki hampir lepas di tangan, masih bisa dia si rayu lagi." Gadis itu bernyanyii dan melangkah sambil melenggak lenggokkan pinggulnya.

"Asekkkk!!." Belum selesai dengan rasa terkejutnya karena kelakuan aneh Clara, Nara kembali dikejutkan dengan suara teriakan Nio yang kini ikut melangkah masuk dengan jempol yang terangkat keatas, joged ala bang jali dia tuh.

"Yayayayayyayayayaayy!!" Suara keras mereka berdua beradu, membuat para pekerja kebun menatap aneh pada mereka.

"Maklumin aja sayang, abang sama kakak kamu lagi gak beres nak." Suara lembut Novia mengalihkan atensi Nara.
Dengan lembut wanita paruh baya itu merangkul bahu Nara menuntun gadis itu melangkah masuk kedalam rumah.

●●●●●

Sedangkan ditempat lain. Disebuah gudang kosong yang disulap menjadi markas geng Raptors, terlihat anggota Raptors menatap  penasaran pada sosok remaja laki-laki tampan didepan mereka.

"Bos, kok ngak calling-calling kalo mau datang hari ini?" Suara Arga memecah suasana hening di sana.

"Iya Al, kata Geral lo baliknya besok." Timpal Edwin.

Semua mata kini menatap penasaran pada lelaki yang duduk tepat didepan meraka.

"Nyokap." Jawaban singkat dari laki-laki bernama Al itu membuat mereka menghelah nafas. Bos mereka ini memang tidak pernah berubah.

"Jadi lo bakal masuk besok?" Tanya Arsen yang sedari tadi diam memperhatikan.

"Hm."

"Yakin sih. SMA PELITA bakal heboh nih, sama kedatangan pak bos." Ucap Jivan yang kini mendudukkan dirinya di sebelah kiri Arga.

"Iyalah, apa lagi kan pak bos gantengnya sebelas dua belas sama gue." Celetuk Zamar membuat Arga yang berada di sebelah kanannya mendelik.

Alaska Devantara Gramantha pria kaku dan dinginnya melebihi Geralio, pemilik wajah tampan dengan mata birunya yang tajam.
Sang pewaris dari keluarga Gramantha.
Alaska ini juga merupakan leader dari geng Raptors, tak banyak orang yang tau tentang dirinya bahkan musuh-musuhnya pun tak tau kalau dia lah sang Leader sebenarnya.
Mereka hanya tau bahwa Geral lah yang memimpin geng Raptors ini.

Transmigrasi Figuran [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang