9

7.9K 602 15
                                    

Angin malam berhembus sedikit kencang, awan hitam tebal terlihat berbaur dengan langit malam.

Puluhan motor berjejer rapi memenuhi area parkiran markas geng Raptors, beberapa anggota Raptors terlihat berada diluar markas.

Di sebuah ruangan yang biasa mereka gunakan untuk membuat strategis atau rencana, kesepuluh inti Raptors tengah berkempul.

"Al, lo yakin ikut balapan." Ucap Geral menatap seirus Alaska yang duduk didepannya. Laki-laki itu sedikit khawatir dengan keputusan Alaska.

"Gak ada pilihan lain." Jawab Alaska, membalas tatapan Geral dengan tatapan datar miliknya.

"Tapi Al, lo tau kan seberapa liciknya geng Vagos. Apa lagi mereka udah tau kalo lo ketua Raptors yang asli dan sekarang mereka ngincer lo Al." Ucap Geral mencoba memberi pengertian pada Alaska.

"Geral bener Alaska, bisa aja mereka nyelakain lo pas balapan nanti." Timpal Arsen yang sedari tadi memperhatikan keduanya.
"Lagian ada gue sama Geral yang bisa gantiin lo."

Alaska beralih menatap kearah Arsen.
"Mereka udah tau siapa gue, mau gak mau gue harus turun langsung."

Geral Dan Arsen dengan kompak menghela nafas, jika sudah begini mereka tidak bisa membantah ucapan Alaska.

"Lagian ni ya, mereka tau dari mana sih kalo bos itu ketua asli Raptors." Jivan yang sedari tadi diam duduk dipojokan bersama Deo dan Jensen membuka suara.

"Wah jangan-jangan ada penghianat disini." Timpal Arga.

"Penghianat?" Nio menatap Arga dengan wajah bingungnya.

"Iya, mungkin salah satu dari kita atau bisa juga dari anggota yang lain."

"Si Jensen kali, dia kan ember." Ucap Jivan dengan santainya. Jensen yang berada tepat di sebelah Jivan dengan kencang menyentil bibir tebal pemuda itu, yang membuat Jivan meringis memegangi bibirnya.

"Congor lo minta ditambel kah? Lempeng amat herman gue."

"Herman bapak gue bro!!!" Teriak Panji Salah satu anggota Raptors. Pemuda yang kebetulan duduk di samping pintu. Mendengar nama bapaknya disebut ya otomatis dia nyaut lah.

"Iya iya mangap." Jensen tersenyum kikuk pada Panji yang terlihat berjalan keluar markas.

"Makanya kalo ngomong itu yang bener." Saut Arga dengan melempar kulit kacang kearah Jensen.

"Gue mau beberapa dari kalian mantau anak Vagos." Ucap Alaska membuat suasana kembali serius.

"Oke. Gue, Deo, Edwin bakal awasin mereka." Ucap Zamar yang mendapat persetujuan dari semuanya.

Alaska segera berdiri dari duduknya, merapikan jaket hitam yang dia kenakan disusul Geral dan Arsen yang duduk disebelahnya.

Kesepuluh anggota inti itu melangkah keluar. Sampai di teras rumah, Alaska menghentikan langkahnya menatap satu-persatu anggotanya.

"Kalian semua boleh pulang yang mau nginep juga silahkan, jaga markas. Tio, hubungin gue kalo ada apa-apa." Ucap Alaska pada Tio yang berdiri tak jauh darinya.

"Siap bos."

Alaska kembali melanjutkan langkahnya menuju parkiran, menaiki motor sport hitam miliknya menjalankannya pelan keluar dari area parkiran disusul yang lainnya.

Suasana area balapan terlihat ramai dengan penonton yang didominasi laki-laki itu terlihat berjejer rapi di sisi kanan kiri jalanan.

Alaska memarkirkan motornya di susul yang lainnya. Zamar, Edwin, dan Deo segera memisahkan diri, mencari tempat yang las untuk memantau gerak gerik musuh mereka.

Transmigrasi Figuran [ON GOING]Where stories live. Discover now