Chapter 3.

15.2K 965 11
                                    

"Udah deh ga usah mancing kita buat bikin keributan, males gue." Ujar Agnes menatap mereka tajam, jika boleh memilih dirinya tidak menyukai Rachel yang menyukai ketua geng itu.

"Siapa juga yang mau buat keributan, Kitakan baik nyapa orang kegatelan yang ditolak tapi masih aja berharap." Ujar Bobby Sebastian, cowok playboy yang sering memberikan PHP kepada para wanita. Dia menjabat sebagai anggota inti sekaligus Mekanik Motor, meskipun playboy dia orang yang paling mudah emosi.

"Kalian jangan gitu, kak Rachel sama kak Agnes cuman mau lewat jangan di ganggu." Ujar Eve dengan suara lembutnya.

Nete yang jengah dengan obrolan mereka yang tidak berfaedah memilih pergi menjauh.

"Woy Net, Lo mau kemana?" Seru Agnes.

Nete menoleh menatap mereka datar. "Pergi, malas dengerin ocehan yang ga berfaedah." Sahutnya kembali berjalan menuju kelasnya, tanpa Nete sadari Nathan menatapnya sampai punggungnya menghilang karena tikungan.

"Huh Kayannya gue harus belajar dari Nete deh, untuk ga peduli urusan sekitar." Gumam Agnes.

"Tapi sayangnya Lo ga cocok kaya gitu, udah ayo kita kejar Nete." Sebelum pergi Rachel menatap Nathan menggoda.

"Sayangnya Rachel aku pergi ke kelas dulu ya, jangan rindu loh berat biar anggota kamu aja." Ucap Rachel dengan wajah memerah, sahabatnya Nathan pura-pura muntah mendengar Rachel mengucapkan itu.

"Ck gila Lo Semua." Seru Rachel lalu pergi mengejar Nete yang sudah menghilang, diikuti oleh Agnes.

"Nete, Lo perginya cepat banget sih."

"Iya nih, gue cape tahu ngejar Lo."

"Gue ga nyuruh Lo ngejar, udahlah mana suprise yang Lo maksud." Ucap Nete.

"Ayo." Rachel menarik tangan Nete dan Agnes untuk mengikutinya menuju kelas mereka, saat sampai Rachel langsung membuka pintunya dan terlihatlah seorang gadis yang melambai kepada mereka.

"Hai." Sapanya dingin.

Nete mematung melihat gadis itu, ia seperti Dejavu melihatnya. Entah kenapa ada rasa takut dalam dirinya melihat gadis itu, apakah pernah terjadi sesuatu diantara keduanya?

"Amel." Seru Agnes langsung berlari memeluk sahabatnya yang kembali dari luar negri karena pertukaran pelajar.

Sebentar lagi Agnes akan memeluknya tapi Amel menghindar, dirinya sangat tidak suka jika orang lain memeluknya meskipun dia sahabatnya.

"Ck jangan peluk gue." Sahutnya dingin membuat Agnes mengerucutkan bibirnya.

"Pelit banget, gue rindu banget tau sama Lo."

"Gue pergi cuman tiga bulan." Sahutnya.

"Lo, Amelia Crawford?" Tanya Nete Membuat pandangan Amel mengarah ke arahnya, Nete mundur melihat tatapan itu ia memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

Argggg

"Nete, Lo kenapa?" Tanya Rachel khawatir.

"Nete, bilang kenapa sama lo?" Tanya Agnes juga khawatir, Amel menatap datar Kejadian itu.

Kepalanya terasa sangat sakit, seperti ada sesuatu yang menghantam kepalanya. Ingatan seorang dua anak perempuan yang sedang main bersama datang kepadanya, ia sungguh tidak kuat tak lama dirinya tidak sadarkan diri lagi.

Sahabatnya yang khawatir langsung membawa Nete ke UKS untuk ditangani.

********
Nete mengerjapkan matanya, ia menghalau cahaya dari lampu yang menerangi matanya. Dirinya ingat sekarang Amelia Crawford adalah seorang Figuran yang sama seperti dirinya, ia adalah anak dari mafia/dunia bawah yang melakukan pekerjaan kotor. Kenapa dirinya takut kepada Amel? Karena dirinya pernah melihat kekejaman Amel yang menyiksa orang lain, bahkan Amel adalah tunangan dari salah satu inti Silent boom yang tidak diketahui orang-orang. Dan yang lebih takutnya lagi Amel membantu menyiksa dirinya diakhir novel karena membantu antagonis, pantas saja respon tubuh asli gemetar ketakutan.

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Where stories live. Discover now