Chapter 7.

12.1K 873 72
                                    

Nete sudah sampai di sekolahnya, sekarang ia menuju lantai tiga seorang diri. Karena pikirannya yang sedang kalut dirinya tak sengaja menabrak seseorang.

Bruk

"Sorry." Ucap Nete tanpa melihat siapa yang dirinya tabrak.

"Iya gapapa Kak." Nete yang mendengar suara itu melihat kearahnya, ternyata yang dirinya tabrak adalah protagonis wanita yaitu Eve dan dibelakangnya ada dua inti Geng Silent Boom.

Saat Nete ingin pergi, suara seseorang menghentikannya. Ia melihat kearah orang itu, senyum Nete merekah membuat mereka heran. Ternyata bukan ada dua tapi tiga inti Geng Silent Boom.

"Beresin buku Eve." Ucap Bastian dengan mata tajam menatap Nete, bukannya takut Nete malah tersenyum.

"Gue bilang- akhh"

Bug

Ucapan Bastian terhenti karena Nete menonjok wajahnya, masih ingat dengan janji Nete kemarin? Jika kedua orang itu ada dihadapannya, ia janji akan memukulnya. Dan sekarang ia sudah menepati janji itu, terserah jika keduanya dendam kepadanya Nete tidak peduli.

"Gue benci orang mesum." Setelah mengatakan itu Nete pergi, tapi dirinya masih mendengar ucapan mereka.

"Kak Bas, kamu gapapa?" Tanya Eve dengan suara lembutnya, tapi Nete sangat mual mendengarnya.

"DASAR CEWEK SINTING, GUE BALAS LO!" seru Bastian menggema, tapi Nete tidak peduli malah dirinya sekarang sangat puas memukul Bastian. Tinggal satu orang lagi yang belum Nete kasih pelajaran.

Untung saja di kehidupannya dulu ia belajar ilmu bela diri, jadi sekarang ilmu itu sangat terpakai.

Nete sudah sampai dikelasnya, yaitu kelas 12 IPS 2. Saat sampai Nete disambut hangat oleh temannya.

"Selamat pagi Nete." Sapa Agnes.

"Pagi Agnes, yang lain belum sampai?" Tanya Nete, Agnes menggelengkan kepalanya.

KBM sudah dimulai, guru sedang menjelaskan soal sejarah. Berbeda dengan Nete yang sedang melamun melihat pemandangan lantai satu, lebih tepatnya kearah lapangan yang menampilkan murid-murid sedang olahraga.

Mata Nete mengerjap melihat Geng Silent Boom beserta Eve dan sahabatnya sedang olahraga, Nete menatap Eve intens ia jadi teringat kembali ucapan Xavier saat dimobil.

Flashback dimobil.

"Jika papah tahu soal hubungan keduanya, lalu kenapa papah menjodohkan Nete dengan Nathan?" Tanya Nete heran.

Untuk pertama kalinya Nete terpaku melihat Xavier yang tersenyum. "Karena papah tidak menyukai perempuan itu."

"Alasannya?"

Xavier menghela nafasnya sebentar. "Sebenarnya dia anak dari musuh papah."

"Bukannya Eve orang yang biasa?"

"Ya, sekarang dia memang orang yang biasa. Tapi jika musuh papah mengetahui anaknya masih hidup, Eve akan sangat berbahaya."

Nete terdiam, ia sedang mencerna maksud perkataan Xavier. "Maksud papah, Eve adalah anak yang hilang dan jika musuh papah menemukannya maka Eve akan disuruh menyakiti Nathan. Itu maksud papah?"

"Pintar, tidak salah papah menjodohkan kamu dengan anak papah. Dan satu lagi Eve anak haram, musuh papah main belakang dengan pembantunya sendiri."

"Gila! Nete tidak habis pikir dengan kejutan yang papah berikan." Nete sungguh jijik dengan musuh Xavier, bukannya sudah ada istri. Kenapa harus main bersama palayan? "Tapi, sepertinya Eve tidak mungkin seperti itu karena dia sangat mencintai Nathan."

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis Where stories live. Discover now