6

271 26 2
                                    

Tanpa terasa aku telah genap melalui enam bulan masa percobaan kerja di kantor Astula Finance Pos Muara Bulian Cabang Jambi. Tiga bulan lalu kami pun telah menempati kantor baru yang terpisah dari dealer. Hari ini Pos Muara Bulian kembali mendapat kunjungan Kacab dari kantor pusat yang melakukan pemantauan sekaligus pengawasan rutin setiap bulan berkeliling dari pos ke pos di lingkup Cabang Jambi. Kacab didampingi Marketing Officer baru. Yulianto.

Hebat!

Itu seruan pertama yang terbersit di dalam hati untuk lelaki yang dulu pernah mengisi hati ini sebentar. Kuingat betul hubungan kami cuma bertahan 6 bulan. Tapi luar biasanya mampu menghipnotisku cukup lama. Kata orang, bisa jadi karena itu adalah cinta pertama. Apapun hal yang dilakukan pertama kali tentu akan memberi kesan yang lebih dalam dibandingkan setelahnya. Aku hanya mengingat selama enam bulan itu, tidak hanya aku tetapi banyak perempuan yang singgah di hatinya. Sampai aku berpikir, apakah mungkin dalam enam bulan itu aku sempat ada di hati lelaki tersebut? Jangan-jangan ketika dia mengajakku berpacaran, dia pun sebenarnya tidak benar-benar ingin membuatku tinggal di hatinya. Jangan-jangan dia hanya merasa tertantang untuk menaklukkan aku.

Yulianto menjabat sebagai marketing hanya dalam waktu 6 bulan kerja. Prestasinya yang luar biasa sebagai surveyor telah menggenjot nilai penjualan. Selain itu gaya yang supel membuatnya mudah dekat dengan jajaran atas. Kacab meliriknya sebagai bibit karyawan yang bermutu. Dia langsung ditawari tes kenaikan pangkat. Dan lulus.

"Mazaya, masih ingat denganku?" tanyanya tetap ramah sambil menjabat tanganku setibanya di ruangan front office.

"Ah, masa bisa lupa dengan orang penting," jawabku sekenanya.

"Ah, tapi telepon dan sms-ku ndak pernah diladeni."

Aku tertawa kecil. "Maaf, nomor yang saya berikan dulu itu hilang beserta hape-nya. Dicuri orang." jelasku berbohong. Aku sengaja mengganti nomor baru. Aku benar-benar telah memasang proteksi terhadap lelaki satu ini, bahkan aku memasang label 'warning' di kepalaku dengan huruf kapital. Lelaki itu menurutku terlalu mempesona dan sangat gampang membuat orang jatuh cinta padanya. Dari cara dia menatap orang, cara berbicara, cara menunjukkan empati, hingga pilihan-pilihan kata yang dia susun untuk dikirimkan via sms. Dulu, aku sangat menyukai setiap syair yang dikirim Yulianto lewat sms. Hatiku selalu dibuatnya tersanjung, penuh bunga hingga melambung. Apalagi aku suka membaca puisi dan sastra. Kepiawaian Yulianto merangkai kata membuatku merasa dikirimkan berbuket-buket bunga setiap hari olehnya. Hanya dengan kata-kata, dia mampu memupuk cinta di hatiku hingga tumbuh dengan subur. Bodohnya aku waktu itu!

"Berapa nomor baru yang sekarang?"

Jawaban atas pertanyaan itu tidak terpikirkan sebelumnya. Mau tidak mau, aku harus memberikan agar dia berhenti penasaran denganku. Lagi pula, seingatku sebelum kumenjelajah mesin waktu, setelah menjabat Marketing Officer dia sudah dekat dengan seorang karyawan lain di kantor pusat. Padahal kami baru putus beberapa hari. Kuingat namanya Karina. Menurutku tidak cukup cantik. Cuma perempuan itu punya lekuk tubuh yang terlalu bagus untuk disia-siakan laki-laki. Aku tahu betul Yulianto tipe lelaki pemuja perempuan. Tidak ada perempuan yang tidak punya sisi menarik menurutnya.

"Jangan dicuekin lagi ya," kerlingnya menggodaku.

Aku menunduk. Mukaku terasa bersemu saga. Sialan! Kenapa aku tidak bisa menolak daya tarik yang dia sodorkan? Padahal aku sudah membentengi hatiku berlapis-lapis.

"Dengar-dengar sedang dekat dengan Karina?" aku melontarkan pertanyaan tanpa pikir panjang. Setelah itu aku merasa sangat bodoh dan sok tahu.

"Karina?" dia mengerutkan kening sesaat. "Ooo, temannya Dilly?"

Aku mengangguk. Aku akrab dengan Dilly waktu pelatihan di kantor pusat. Dia kasir di dealer SYS waktu itu. Tetapi kemaren dia naik pangkat masuk tim marketing. Tentunya satu tim dengan Yulianto dan Karina menggantikan posisinya menjadi kasir di SYS.

Perempuan Dalam Kurungan Waktu (TAMAT)Where stories live. Discover now