Sweet Enemy

137 8 5
                                    

Kantor sudah sepi. Youza masih sibuk mengetik di depan laptopnya. Ia begitu bersemangat menulis berita perselingkuhan artis muda dan politisi senior terkenal.

"Saat berita ini dirilis besok, pasti akan terjadi kegemparan," Ia tersenyum sinis.

Youza tak habis pikir kenapa Dwita, Partner yang selalu membantunya, menentangnya abis-abisan saat tahu Ia hendak menulis tentang skandal itu.

Youza bangkit hendak meluruskan punggungnya yang mulai pegal-pegal. Ia berjalan ke pantry hendak membuat kopi untuk mengganjal matanya.

Saat melewati meja Dwita, Ia melihat sekotak donat dengan tulisan "Just 4 U. Abisin ya, Nyet."

Youza tersenyum. Bagaimana Dwita tahu kalau Ia akan lembur malam ini. Padahal sudah dua hari ini mereka tidak bicara. Sore tadi juga dia masih terlihat jutek banget saat Youza menyapanya.

Youza tidak segera memakan donat-donat yang menggiurkan itu. Ia memilih menyeruput kopinya sambil terus memelototi layar komputernya.

"Mas, masih lama?" Heri, OB, bertanya.

"Lu pulang aja, Ri. Udah malam nih. Kasian bini, Lu," Youza menyuruh Heri pulang duluan.

Kini tinggal Youza sendirian di kantor ditemani secangkir kopi dan sekotak donat.

Youza membawa cangkir kopinya ke meja Dwita. Saat Ia membuka kotak donat itu, aroma wangi dan manis donat seketika menggelitik hidungnya.

Ia mengambil sebuah donat bertoping karamel dengan taburan hazelnut kesukaannya. Dwita paling tahu rasa donat favoritnya.

Digigitnya donat itu dengan nikmat. Donat itu begitu lembut dan manis. Cocok dengan kopi aceh yang Ia buat.  Tanpa sadar tiga buah donat telah bersarang di perutnya.

Youza berdiri hendak menyelesaikan artikelnya. Tiba-tiba Ia terhuyung-huyung. Ia sempat berpegangan pada meja Dwita, namun akhirnya terjatuh bersama tumpukan file dari meja itu.

Youza memegangi dadanya yang terasa panas. Lehernya tercekik dan tidak bisa bernapas. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Ia melihat sebuah foto yang ikut terjatuh dari meja Dwita. Ia melihat foto Dwita bersama politisi itu dengan   tulisan "My dad, my everything."

Tentang RasaWhere stories live. Discover now