CREEPY SHORT STORY

7 1 0
                                    

Creepy Short Story
By #Grim

SOMETHING IN MY BACK

Entah sudah berapa lama aku merasakan hal ini. Setiap kali kegelapan menyelimuti ku, aku kerap merasakan sesuatu berada di belakang ku. Kadang hembusan angin pelan. Kadang sesuatu yang dingin seolah menyentuh pundak ku. Kadang bisikan-bisikan tak jelas pun mulai menghantui setiap malam ku. Aku semakin paranoid di buatnya. Semakin lama "sesuatu" itu semakin sering menunjukan eksistensinya pada ku. Dan malam ini gangguan itu semakin terasa saat aku hendak pergi tidur dengan lampu yang telah padam. Saat berbaring di atas kasur aku merasakannya, sesuatu di belakang ku berbisik dengan suara pelan namun dengan nada yang mengancam.
"Kembalikan tubuh ku!"

*****

MURDER

Ku pikir aku sudah menyingkirkannya dengan sangat baik. Menyingkirkan semua tetesan darahnya yang berceceran di lantai saat aku membunuhnya hingga aku lupa darahnya masih mengalir di nadiku.

*****

AFTER EAT

Aku mengelap bibirku dengan serbet yang telah di sediakan. Rasanya makan-malam kali ini sungguh sangat lezat.

"Hmmm kalau saja aku bisa menambah porsi makanku" Celetuk ku.

"Hei bukankah kau sudah makan cukup banyak untuk hari ini" Balas temanku yang berada satu meja makan dengan ku.

"Heeeee tapi rasanya sangat lezat dan lagi pula kita masih punya stok darah kan? Ternyata membuka kedok sebagai tempat pendonor darah bagus juga. Stok makanan kita selalu terpenuhi, apalagi saat kita menipu para manusia itu mendonorkan darah mereka dengan alasan kemanusiaan" Kataku sambil terkekeh.

*****

SIBLINGS GOALS

"Foto sama siapa tuh yang lu jadiin PP?" tanya teman ku penasaran.

"Oh ini kakak gue, kenapa emang?" tanya ku.

"Eh gapapa, keliatannya lu berdua kompak banget ya? Lu sama kakak lu deket banget kok bisa sih? Jadi pengen deh punya kakak kaya kakak lu" goda teman ku.

"Iya dia perhatian terus juga setiap gue punya masalah yang belum beres pasti dia yang beresin" jawab ku bangga.

"Enak ya....." balas teman ku.
*
*
*
"Kamu itu kalau abis makan tuh sampahnya dibuang yang bener jangan ditinggalin di jalan gitu aja dong!" tegur kakak ku sambil masuk ke rumah kami.

"Iya, iya maaf. Tapi udah kakak beresin kan?" tanya ku sambil membuka pintu kulkas.

"Udah kok tenang aja, udah dibuang dengan benar" jawab kakak ku.

"Heee makasih ya kak! Hari ini mau makan apa? Aku yang masak deh. Mumpung dagingnya baru aja di ambil tadi" balas ku.

"Terserah kamu, tapi tadi pas ku buang mayat teman mu itu ke jurang dengan mobilnya kamu ngambil hatinya kan?" tanya kakak ku

"Iyalah, itu kan bagian kesukaan kakak. Jadi akan ku masak hati si perempuan jalang itu khusus untuk mu" jawab ku sambil tersenyum.

"Ku tunggu di meja makan ya" ucap kakak ku sambil berlalu.

*****

STALKER

Bulu kuduk ku meramang. Aku sudah tahu ada yang mengikuti ku saat aku pulang dari tempat kerja. Firasat ku bertambah buruk saat aku berhadapan dengan jalanan sepi didepan ku. Aku merasakan derap langkah kakinya semakin dekat dengan ku. Aku berbelok ke sebuah gang kecil yang gelap, berharap dapat lari dari kejarannya.

"Keluarlah Nona! Aku tau kau disana!" Kata seorang pria yang rupanya benar mengikuti ku.

Aku bersembunyi di balik bak sampah berharap dia tak dapat menemukan ku. Ku dengar langkah kakinya semakin mendekati tempat dimana aku bersembunyi.

"Keluarlah... Kau tak akan ku sakiti" Kata pria itu.

"Dasar pembohong! Polisi yang terakhir mengejarku juga bilang begitu!" Kata ku dengan cepat menembakan pistol yang ku bawa ke kepala pria itu.

"Yah sepertinya aku harus menyembunyikan mayat yang satu ini segera atau mereka akan melacak keberadaan ku lagi. Bekerja sebagai pembunuh bayaran ternyata cukup merepotkan!"

-END-

Short StoryWhere stories live. Discover now