Eyes.

981 91 19
                                    

Future Jakarta, menjadi hotel pertama yang dibangun oleh Boby. Tentu dengan keterkaitan Deva didalamnya.

Hari ini Hotel baru itu akan diresmikan. Jadi Boby sekeluarga sudah berada di lantai 8 Future Hotel, kantor Boby berada.

Boby tampak mempesona dengan balutan suit single vent hitam, kemeja navy wing collar. Selera fashion Veranda memang tidak pernah mengecewakan.

Lain dengan Deva yang terlihat lebih santai, mengenakan Docmart-nya.

Veranda mengenakan dress panjang, bermotif senada dengan warna Docmart Deva. Sementara Yona dan Gracia terlihat elegan dengan dress selutut berwarna maroon.

"Mami seneng, Abang udah bisa tanggung jawab. Anak Mami udah besar sekarang, makin ganteng lagi."

Kata Veranda setelah membolak-balik badan Boby, yang berhasil ia permak.

"Makasih Mi, Abang seneng kalau Mami seneng."

Senyuman hangat Boby hidangkan untuk Ibunya tercinta.

Yona datang menghampiri Veranda dan Boby, well, cukup merusak suasana hati Boby.

"Kak Ve, para tamu sudah hadir, dan Mas Deva udah nyuruh kita turun."

Boby sama sekali tidak mengerti, kenapa dirinya harus egois dan bersikap dingin?
Sementara Maminya sendiri, terlihat biasa saja. Bahkan sangat akrab dengan Gracia dan Yona.
You make a big mistake, Boby!

"Oh iya? Yaudah yuk turun. Gracia mana?"

"Aku disini Mami...."

Oh God!
I just realized, that Gracia is so beautiful.

Pantas saja Gery pengen macarin, hahaha.

Nyaris Boby tersenyum, akan menjadi boomerang baginya kalau terlihat tersenyum tanpa sebab.

"Ini rambut kamu Ge aduh, benerin lagi. Belakangnya berantakan, Yon bantu aku sini."

Boby memandangi kedua Ibunya itu yang sibuk membenarkan posisi anak rambut Gracia yang tidak terikat ponytail-nya.

Secara tidak langsung, pandangan Gracia juga menemukan mata Boby.
Dan sialnya, Boby tersenyum sekarang!

Abang, aku pengen meluk Abang sekarang juga!

Batin Gracia.

Sebetulnya Boby tidak cuek-cuek banget, hanya saja ia terlalu dingin, dan sulit mengungkapkan perasaan.

Gracia bisa memaklumi itu, meski jauh berbeda dengan kepribadian Gracia, tapi ia tahu, sifat itu diturunkan oleh Veranda.

"Oh iya Mi, nanti ada Ci Shani. Papi bilang, Om Natio diundang. Pasti Ci Shani ikut."

Tak ingin lebih lama menatap Boby, Gracia coba membawa obrolan.

"Oh iya? Wah kangen, Mami udah lama nggak ketemu Cici kamu itu."

"Hahaha iya Mi, lagi sibuk kuliah katanya. Mama juga ditanyain terus sama Mamanya Ci Shani, kapan ke Jogja?"

"Loh ya nanti dong, pas kamu libur kuliah aja. Mama nggak mau pergi sendirian, takut hilang."

"Nanti kita pergi bareng-bareng aja Yon, Mas Deva kayaknya ada jadwal ke luar negeri dalam waktu dekat ini."

Boby masih diam ditempatnya berdiri, tidak ia pungkiri ada perasaan bahagia ketika melihat interaksih tiga wanita itu.

They look like same energy.

"Memang Kak Ve nggak ikut Mas Deva?"

Veranda menggeleng pelan, lalu mengusap rambut Gracia yang sekarang terlihat jauh lebih rapih.

Eyes, Nose, Lips.Where stories live. Discover now