04

88 3 0
                                    


Hari-hari berlalu, dan 10 tahun pun juga terlewati dalam sekejap mata. Dalam kurun waktu ini, zaipon milikku juga sudah sama seperti disaat kehidupanku sebelumnya. Hanya saja untuk keahlian bela diriku masih jauh di bawah, percayalah ini sangat menyusahkan juga melelahkan. Di dunia ini mereka tak akan dapat melihat zaipon yang aku gunakan, aku pernah mencoba hal itu pada paman Zhu, paman Zhu tentunya dapat menghindari serangan zaiponku dan akhirnya bertanya apa sebenarnya tadi yang menyerangnya.

Paman Zhu hanya mengatakan jika ada sebuah energi yang mendadak mendekatinya, dan energi itu terasa asing. Untuk berjaga-jaga dia menghindarinya. Paman Zhuku hebat bukan?

Di tahun-tahun ini, aku juga sudah berhasil mendirikan sebuah sekolah, namun isi dari sekolah itu hanya anak-anak miskin yang biaya pendidikannya dibebaskan. Para guru yang didapat tentunya hasil dari menipu beberapa sarjana tua yang berpindidikan tinggi. Hanya ada 3 sarjana tua di sekolah, ditambah diriku dan paman Zhu yang terkadang ikut membantu maka hanya ada 5 orang yang mengurus sekolah itu.

Disekolah ini, tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, yang membedakan hanyalah kemauan dan kemampuan mereka. Segala biaya dialihkan pada salah satu restoran yang kubangun. Akan tetapi kepemilikan restoran juga sekolah tidak ada pada diriku, melainkan paman Zhu. Hal ini untuk menghindari masalah yang akan ada di ibu kota, itu kata paman Zhu. Ini bukan masalah, apapun yang akan terjadi nanti, mari pikirkan itu nanti. Untuk sekarang, urus hal yang lebih penting.

"Paman Zhu, apakah paman tidak memiliki suatu hal yang ingin paman lakukan?" tanyaku sambil bersantai di atas pohon sambil memejamkan mataku. Di bawah, paman Zhu seperti biasa, dia tengah mengajam keranjang.

"Sesuatu yang ingin dilakukan?" paman Zhu mengulang ucapanku.

"Ya, sedari awal paman selalu ada disekitarku untuk melindungiku. Apakah paman tidak memiliki hal lain yang ingin paman lakukan?"

"Apakah Fengjiu tidak menginginkanku?"

"HAH?" dari mana paman Zhu menyimpulkan hal ini?

"Paman, jangan salah paham. Aku hanya penasaran, paman tidak pernah melakukan hal lain, jadi aku benar-benar penasaran. Paman kan tau jika aku berkeinginan untuk ke ibu kota untuk melihat apa yang terjadi disana. Siapa tau aku dapat menemukan apa yang terjadi pada Ibu."

Kemudian aku melompat turun dan duduk bersadar pada paman Zhu.

"Paman, jika paman memiliki suatu yang paman ingin lakukan, maka lakukanlah. Aku tidak akan menghalangi paman, jika bisa maka aku akan membantu paman. Aku tak ingin suatu saat nanti paman menyesal. Paman kan tau, jika paman itu juga orang yang sangat penting untukku." Ucapku sambil memainkan seruling hadiah pemberiannya diulang tahunku yang ke 15.

"Akan aku pikirkan."

"Baik, aku akan menunggu paman mengatakannya padaku. Oh ya paman, rasanya paman tetap terlihat sangat tampan walaupun waktu terus berlalu, tidak berubah sedikitpun." Ya paman Zhu penampilannya tidak berubah sedikitpun. Sejauh yang aku ingat dari awal aku membuka mata dan melihat dirinya, paman tetap setampan waktu itu. Aku benar-benar iri sungguh.

"Sudah sewajarnya." Jawabnya ala kadarnya.

"Aiya, paman kau kan tau para gadis pasti ingin tau rahasia paman, jadi katakan padaku, bagaimana?"

"Tidak ada rahasia."

"Paman, ayolah."

Baik, bagaimanapun aku meminta, paman akan tetap bungkam tak memberitahu apapun. Abaikan saja, mungkin stelah aku mencapai tingkat master aku juga akan terlihat awet muda, mungkin saja.

"Lupakan, nenek bilang aku harus pulang lebih awal. Akhir-akhir ini ada yang aneh dengan pelayan Zan. Aku ingin tau apa yang dia rencanakan." Gumamku sambil meninggalkan paman.

The New LifeWhere stories live. Discover now