08

62 2 1
                                    


(Perubahan penggunaan sudut pandang, dari sudut pandang orang pertama ke sudut pandang orang ketiga)

Fengjiu yang dipanggil pelayan oleh pemuda itu hanya melongo memandanginya.

"Kenapa kau masih berdiri disana! Cepat kemari!!" hardik pemuda itu lagi.

Fengjiu hanya bisa tersenyum sambil mengelengkan kepalanya pelan dan menghampiri pemuda itu diikuti pelayan yang tadi mengantarnya.

"Kenapa lama sekali?! Tidak taukah kau tuan muda ini sedang marah. Kau ini pelayan baru bukan?! Cepat berikan tuan muda ini hadiah kedatang, sepuluh tael perak sudah cukup!" ucapnya lagi sambil menengadahkan tangannya dan menatap Fengjiu angkuh.

"Sepuluh tael?" tanya Fengjiu memastikan telinganya tidak salah dengar.

"Ya! Berikan sepuluh tael dan tuan muda ini akan membebaskanmu dari masalah nantinya, bagaimana dengan itu?" pemuda itu bernegosiasi.

"Tuan muda bukan?" tanya Fengjiu lagi.

"Ya, kenapa? Cepat berikan." Ucapnya sedikit kesal.

"Permintaan maaf tuan muda, tapi anda adalah tuan muda, kenapa harus meminta uang pada saya? Tuan muda adalah raja bukan? Tuan muda hanya perlu pergi ke bendahara rumah tangga dan mendapatkan uang lebih banyak disana. Tidak hanya 10 tael, 100 tael pun bisa anda dapatkan dengan mudah dengan status anda, berbeda dengan saya."

"Bendahara rumah tangga?" tanya pemuda itu.

"Benar, bukannya bendahara rumah tangga yang mengurus masalah uang di manor?" tanya Fengjiu dengan wajah kebingungan.

"Ah, kau benar. Tidak! Bagaimana jika dia tidak memberikanku uang?!"

"Bagaimana seorang bendahara rumah tangga berani mengabaikan permintaan tuannya? Jika dia tidak memberikannya, tuan muda bisa mengalahkannya sedikit bukan?" ucap Fengjiu sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jadi kenapa tuan muda takut dengan seorang bendahara rumah yang statusnya lebih rendah dari tuan muda?" tanya Fengjiu memancing pemuda itu.

"Kau benar, kenapa aku harus takut pada seorang bendahara? Kau pelayan yang pintar, aku suka kau." Ucap pemuda itu sambil berlari meninggalkan Fengjiu yang masih terheran-heran dengan perilaku pemuda tadi.

"Nona, mari saya antar menemui Nyonya."ucap pelayan tadi.

"Tadi itu siapa?" tanya Fengjiu sambil mengikutinya.

"Tuan muda pertama, tuan muda Bai Rulan." Jawabnya.

Fengjiu hanya menganggukkan kepalanya. 'Ternyata Didiku rupanya, aku ingin tau bagaimana dia didik.' Batinnya sambil membayangkan pemuda tadi dalam masa pembelajarannya.

Di depan sebuah ruangan terdapat seorang pelayan lagi yang sedang menunggu, sedangkan pintu debelakangnya tertutu rapat. Tidak terlihat ada aktifitas apapun di dalamnya.

"Nona muda Feng, permintaan maaf. Akan tetapi Nyonya sedang beristirahat karena semalam tidak beristirahat dengan baik. Saya harap nona Feng akan menunggu." Ucap pelayan tadi.

"Sedang beristirahat?" tanya Fengjiu sambil mengamati sekeliling, dan dilihatnya sebuah pohon yang cukup rindang dan lumayan tinggi tak jauh dari sana.

"Baikalah, aku juga sangat lelah. Aku akan beristirahat, bangunkan aku jika dia sudah selesai." Jawabnya sambil melenggang pergi dan menghampiri pohon itu. Memandangnya sekilas dan mengangguk puas, dia melompat kedahan terendah kemudian melompat beberapa dahan lagi. Saat dipikirnya dahan yang dia pijaki sesuai keinginannya, Fengjiu mengangguk puas dan berbaring tanpa takut terjatuh. Dia menggunakan box yang dia bawa sebagai bantalnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The New LifeWhere stories live. Discover now