Menjalin Hubungan?

657 46 0
                                    

Ha Jin masih mencerna kata kata yang Han Sung lontarkan padanya. Dirinya pun tampak merenungkan hal itu, sampai renungannya dibuyarkan oleh Han Sung.

"Ha Jin-aa..kenapa kau melamun?" - Han Sung

Merasa namanya dipanggil, dia pun menoleh ke arah Han Sung.

"Apa kau sakit?" Ucap Ha Jin, menempelkan punggung tangannya di dahi Han Sung.

Han Sung yang tak mengerti pun terlihat kebingungan, dan memiringkan kepalanya, sambil menatap Ha Jin tak mengerti.[aaa kiyowo><] Ha Jin pun menghela nafas kasar melihat reaksi Han Sung yg kelewat polos itu.

"Huff..kurasa kau sakit. Sebaiknya kau pulang." -Ha Jin

Ha Jin hendak melangkahkan kakinya pergi. Namun, dengan cepat Han Sung menahan tangannya, agar Ha Jin tidak pergi.

"Tidak. Aku tidak sakit. Aku bersungguh sungguh. Jadilah pacarku."-Han Sung,sambil menggenggam tangan Ha Jin.

"Apa kau tau apa arti pacar?" Tanya Ha Jin meyakinkan.

"Seperti aku dan daddy ku dulu? Tapi seharusnya tidak saling menyakiti dalam pacaran." Ucap Han Sung, terlihat bingung dengan perkataannya sendiri.

"Kau bahkan tak tau artinya pacaran. Sudah. Pulang dan tidurlah." -Ha Jin.

"Tap-" Belum sempat Han Sung menyelesainkan perkataan nya, Ha Jin mendorong pelan tubuh Han Sung, sampai di depan pintu apartment nya.

"Tidurlah. Ini sudah malam." -Ha Jin, lalu menutup pintu apartment nya.

Pagi menjelang. Ha Jin menjalani aktivitas nya seperti biasa. Pergi ke sekolah bersama teman teman nya. Namun, pagi ini Ha Jin tak melihat Han Sung. Biasanya, ia akan sarapan bersana sebelum berangkat sekolah. Namun, pagi ini Ha Jin tak melihat adanya tanda tanda Han Sung. Ha Jin pun sudah melihat ke dalam apartment Han Sung, dan tak ada orang di dalamnya. Karena jam sudah menunjukkan waktu 07:45, Ha Jin pun bergegas ke sekolah, karena 15 menit lagi jam sekolah akan dimulai.

Di sekolah, sudah tampak ramai, dengan para murid murid. Ha Jin berjalan menuju kelasnya, dan melihat Han Sung sudah duduk di kursinya, sambil menatap ke luar jendela. Ha Jin pun lalu mendudukkan dirinya di samping Han Sung. Han Sung yang merasa ada yang duduk di sebelahnya pun lantas menoleh. Setelah melihat bahwa Ha Jin yang duduk di sebelahnya, Han Sung pun lalu kembali menatap ke luar jendela, tanpa menegur Ha Jin. Ha Jin yang melihat itu pun dibuat bingung karenanya.

Namun, bukan Ha Jin namanya, jika peduli terhadap keadaan di sekitarnya. Tanpa menghiraukan, Ha Jin pun mengeluarkan buku dari tasnya, dan membukanya, sampai guru datang. Waktu pelajaran berlalu. Kini, waktu istirahat tiba. Ha Jin berjalan menuju kantin, tanpa menghiraukan Han Sung yang sedari tadi hanya diam. Setelah membeli roti dan susu, Ha Jin pun ingin kembali ke kelas. Namun, saat melewati lorong menuju kelas, Ha Jin melihat Han Sung yang berjalan menuju UKS, sambil tertatih. Setelah itu, Ha Jin kembali ke kelas. Sesampainya di kelas, Ha Jin melihat Ryuta yang melambaikan tangan ke arahnya, seolah ingin Ha Jin mendekat kepadanya. Mengerti itu, Ha Jin pun mendekat.

"Apa kau dan Han Sung sedang marahan?" Tanya Ryuta.

"..." Tak ada jawaban dari Ha Jin.

"Hahh..kurasa kalian sedang ada masalah." Ucap Ryuta kembali.

"Tidak" jawab Ha Jin.

"Aku melihat Han Sung berjalan menuju UKS. Dan wajahnya terlihat pucat. Kurasa kau harus ke sana melihatnya." -Ryuta.

"Tidak. Aku tak ma-" belum selesai, Ha Jin menyelesaikan ucapannya, dan ia mendapat tatapan tajam dari sahabatnya ini.

"Pergilah, atau aku tak akan menjadi teman mu lagi"-Ryuta.

Dan dengan malas, Ha Jin pun berjalan menuju UKS. Sesampainya di UKS, Ha Jin melihat Han Sung yang berbaring di ranjang UKS. Han Sung yang melihat Ha Jin datang pun, langsung membalikkan badannya, sehingga membelakangi Ha Jin.

"Han Sung-aa.." panggil Ha Jin.

"..." Tak ada balasan dari Han Sung.

"Kalau kau tak menjawab, aku akan pergi" ucap Ha Jin, sambil ingin melangkah pergi. Namun, Han Sung membuka suara.

"Hiks..kau jahat Ha Jin-aa" Ucap Han Sung, membalikkan badannya.

Ha jin pun menoleh, dan melihat Han Sung yang sudah menangis, sambil sesekali mengucek matanya. Ha Jin pun lalu mendudukkan dirinya di tepi ranjang UKS. Han Sung pun lalu mendudukkan dirinya juga.

"Aku? Jahat? Kenapa?" Ucap Ha Jin menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Kau jahat. Kau tak suka padaku." Ucap Han Sung, sambil masih menangis.

"Ah? Masalah semalam?" Tanya Ha Jin.

Han Sung pun mengangguk sebagai jawaban.

"Sudahlah. Lupakan itu"-Ha Jin.

"Tidak. Aku tak mau melupakannya. Apakah aku seburuk itu? Apa kau lebih memilih Min Gi, karena dia tampan? Atau karena dulunya aku seorang uke? Kau jijik bukan dengan orang seperti ku?" Ucap Han Sung, yang semakin kencang menangis.

Ha Jin yang mendengar kata kata Han Sung pun, lantas memeluk Han Sung.

"Tidak seperti itu."- Ha Jin

"Lalu kenapa? Kenapa?" Ucap Han Sung yang tak berhenti menangis.

Ha Jin pun lalu melepaskan pelukannya, dan memegang bahu Han Sung. Sambil menatap dalam Han Sung.

"Baiklah. Akan ku ulangi perkataan mu waktu itu." Ucap Ha Jin, menjeda kalimatnya.

"Maukah kau menjadi pacarku?" Lanjut Ha Jin.

Han Sung pun tak percaya pada apa yang didengarnya barusan.

"Hah?" Ucap Han Sung yang masih tak percaya.

"Ya atau tidak" Ucap Ha Jin.

"I..iya aku mau." Jawab Han Sung, sambil tersenyum lebar, dan kembali memeluk Ha Jin.

Keduanya lalu berada di posisi itu untuk beberapa menit.

"Bukankah seharusnya aku yang mengatakan itu Ha Jin?" Ucap Han Sung.

"Sudahlah siapa pun yang mengatakan nya, itu tak penting."-Ha Jin, lalu melepaskan pelukannya.

"Sekarang, aku ingin bertanya. Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Ha Jin menatap dalam Han Sung.

"Kepalaku pusing. Dan tadi, petugas UKS mengatakan, bahwa aku sakit, karena telat makan." Ucap Han Sung.

"Kau belum sarapan?" Tanya Ha Jin.

"Hehehe iya.." Jawab Han Sung, sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kau marah padaku, dan melewatkan sarapanmu? Sudahlah. Ini makan" ucap Ha Jin, memberi roti dan susu kepada Han Sung. Dan dengan lahap, Han Sung memakannya. Setelah itu, keduanya lalu kembali ke kelas.

Setelah pulang sekolah, Han Sung dan Ha Jin pun pulang. Ha Jin pulang ke apartment miliknya. Namun, Han Sung mengikutinya, dan bukannya pulang ke apartment nya sendiri. Sebenarnya, itu sudah menjadi hal biasa bagi Ha Jin. Keduanya lalu masuk ke dalam apartment Ha Jin, dan disambut dengan pemandangan Ha Jun yang tengah berbaring si sofa, sambil menonton TV, dan tak lupa, snack di atas perutnya, yang tampak berantakan.

"Bersihkan, atau ku usir kau dari sini" ucap Ha Jin pada adiknya itu.

Dan dengan segera Ha Jun membersihkan sisa sisa snack yg dimakannya, sambil mendengus kesal. Ha Jin kemudian meletakkan tasnya di kamar, dan kembali lagi menuju dapur, dan mulai memasak untuk dua bayi besarnya itu.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC😑
Back lagi nih walaupun ga ada yg baca_-

My Boyfriend is Uke[END]Where stories live. Discover now