BAGIAN 15

703 52 5
                                    

"Eh, lo duduk nya jangan deket-deket ke gue, awas aja kalau sampai berani deket gue! "

"Dih, siapa juga yang mau deket-deket ke lo! "

"Songong banget sih lo Ri! "

"Balikin airpods gue. " Menatap dingin ke Aisyah.

"Gak! Gue gak akan balikin ke lo!"

"Balikin gak! " Tegas Ari sekali lagi.

"Gak akan, kalau lo mau ya ambil sendirilah! Tangan lo kan masih ada. " Tantang Aisyah.

Tanpa basa-basi Ari langsung mendekat ke Aisyah, semakin dekat dan sangat dekat. Saking dekatnya, sampai-sampai hembusan nafas Ari pun bisa dirasakan oleh Aisyah.

"A.. Ar...Ri.. Ari, lo m.. M.. Mau ng.. Nga.. Ngapain? " Ucap Aisyah terbata-bata dan dengan memejamkan kedua matanya karena takut dengan posisi Ari yang saat ini sudah sangat dekat dengannya.

Ari yang melihat Aisyah ketakutan dengan memejamkan kedua matanya pun langsung menggeleng tersenyum dan kemudian dengan segera, Ari kembali ke posisinya yang semula.

"Dasar otak mesum. "

Aisyah pun langsung membuka kedua matanya dan melihat Ari yang ternyata sudah kembali duduk ke posisinya yang semula, dan membuat hati Aisyah sedikit lega.

"Siapa juga yang mesum? " Ucap Aisyah dengan sedikit memberanikan diri.

"Ya lo lah. "

"Heh sembarangan aja nuduh gue mesum, gue gak mesum ya. Lagian lo tadi ngapain deket-deket ke gue! Kan gue udah bilang kalau lo ga boleh deket-deket ke gue! Bahkan 1 senti pun ga boleh! "

"Lah? Kan lo sendiri yang nyuruh gue buat deket-deket ke lo. "

"Jangan ngarang lo! kapan gue nyuruh lo deket-deket ke gue? "

"Lo amnesia atau apa sih? Kan lo tadi bilang kalau gue mau airpods gue balik, gue harus ambil sendiri airpods itu di tangan lo, ya gue ambil lah. "

Mendengar hal itu, Aisyah dengan cepat melihat tangan kanannya dan ternyata benar, airpods yang tadi berada di genggamannya ternyata sudah tidak berada di genggaman tangannya, kemudian dia beralih melihat ke arah Ari yang ternyata airpods nya sudah berpindah ke tangan Ari.

"Ishh.. Resek lu ya! Yang gue maksud itu gak gitu caranya Ri. " Memukul bahu Ari.

"Ya siapa suruh lo ngomong kayak gitu! Lo aja yang ga jelas ngomongnya ke gue. "

"Ya lo harusnya mikir lah cara yang bener itu gimana? Contoh nya nih, ya lo ambil baik-baik lah ke gue, gak pakek cara yang kayak gitu tadi. Gue kan jadi.... " Seketika Aisyah menghentikan omongannya karena dia baru sadar bahwa dia akan mengungkapkan yang sebenarnya dia rasakan saat Ari mendekatinya tadi.

"Jadi apa? kenapa ga dilanjutin ngomongnya? " Melihat ke arah Aisyah.

Aisyah hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Ari.

"Ohh.. Ohh.. Gue tau nih, lo itu sebenarnya jadi mau dan ngarepin apa yang seharusnya terjadi tadi kan? Ngaku lo. " Ucap Ari dengan senyum devilnya dan mendekat ke Aisyah.

"Ih apaan (mendorong tubuh Ari agar menjauh darinya). Gue tuh sama sekali gak berharap ke lo! Lo nya aja yang ke GR an. Udahlah gue mau tidur, capek gue ngobrol ke orang tukang ngarep kayak lo! "

Keheningan pun kembali terjadi.

~~°°~~

"Teh Cipa, ini perjalanannya masih jauh lagi ya? Kirain Aisyah tadi setelah turun dari pesawat perjalanannya ga sejauh ini. "

Aisyah memang terkenal dengan sifat cepat bosan ketika berada dalam suatu perjalanan, karena menurutnya itu hanya membuatnya tidak sabar menunggu untuk segera sampai pada tujuan.

"Ya sabar dong Syah, ini kita baru aja 15 menit perjalanan loh Syah. " Ucap Rasyifa menenangkan.

"Emang perjalanannya berapa menit sih Teh?? "

"Kurang lebih satu jam setengah lah, lebih tepatnya 90 menit. Itupun kalau ga macet Syah. "

"Ohh noo.. Kak Azka, tambah lagi kecepatan mobilnya dong Kak biar kita cepet nyampek gitu. "

"Nyampek dunia lain. " Sahut Ari tiba-tiba.

"Idih so tau, emang bisa nyampe dunia lain? " Tanya Aisyah sedikit bingung.

"Bilang so tau tapi penasaran, ga konsisten banget sih jadi orang. "

"Ishh.. Lo kok songong banget sih jadi orang, tinggal jelasin aja apa susah nya sih?  "

"Kalian berdua ini ya bertengkar mulu, damai sehari aja bisa gak? " Pinta Azka.

"Enggak. " Jawab Ari dan Aisyah secara bersamaan.

Azka dan Rasyifa hanya saling menatap satu sama lain dan tersenyum karena tingkah adik adiknya itu.

"Dasar nyebelin, ini Kak Azka punya adik darimana sih? Kok gini amat. "

"Cari aja di toko online Syah, yang jual banyak kok. " Jawab Azka santai.

"Dikira gue barang, sembarangan aja nyari di toko online. " Kesal Ari.

"Gue juga ga akan mau nyari type orang nyebelin kayak lo gini, orang cuman minta jelasin aja ribetnya minta ampun. "

"Oke gue jelasin, coba lo bayangin aja Bang Azka ngebut disaat jalanan padat kendaraan kaya gini, truss sesuatu terjadi. Ya bisa aja kita semua masuk ambulan, ya kalo kita cuman sebatas dimasukin ambulan doang kalau kita tiba-tiba langsung pindah alam mau lo? " Jelas Ari panjang lebar.

"Pindah alam?? Maksud lo mati gitu?? Ya ga mau lah.. Gue kan belom nemuin jodoh gue, amal baik gue juga belum banyak. "

"Nah itu lo sadar. Makanya lain kali kalau ngomong itu dipikir dulu, jangan langsung asal nyerocos aja! "

Aisyah hanya diam dan kemudian melihat-lihat ke arah luar jendela mobil.

Ari yang melihat hal itu pun merasa bingung dan ada rasa bersalah ke Aisyah.

"Lah? Ini anak kenapa tiba-tiba jadi diem gini ? Apa mungkin karena yang gue omongin ke Aisyah barusan kelewatan? " (Batin Ari bingung).

Jodohku My Bodyguard Where stories live. Discover now