2. New City

2.2K 149 2
                                    

Dahlia melambai pada lelaki tersebut, sebelum berbalik mengikuti Sandra untuk menerobos kerumunan menuju parkiran mobil.

"Siapa, Li?" Sandra menggodanya. "Oke juga. Baru juga naik pesawat, udah dapat aja yang cakep."

Dahlia langsung tersipu mendengar kata sepupunya. "Aku juga baru kenal, kok. Tadi ketemu di bandara, eh, ternyata malah duduknya sebelahan."

Bandara Juanda lumayan ramai hari ini. Banyak orang berlalu lalang, baik para penjemput, maupun yang akan naik pesawat. Dahlia bergegas membuka ponselnya dan menyempatkan untuk membuat ig story, lalu tak lupa menambahkan tanda tempat dan waktu.

Setelah berjalan kurang lebih selama lima menit menembus kerumunan manusia dan menyeberang jalan, akhirnya mereka sampai juga di parkiran mobil. Sandra menekan remote nya dan sebuah city car berwarna merah berbunyi tit nyaring. Tanda bahwa kunci sudah terbuka.

"Mobil siapa, San?" Dahlia menatap mobil di hadapannya heran.

"Mobil aku lah, masa minjem." Sandra berkata dengan santai sambil membuka pintu bagasi belakang.

"Serius, San?" Dahlia masih terheran-heran.

"Serius lah! Sini, bantuin masukin koper ke bagasi. Berat banget!" Sandra mengeluh ketika berusaha menggangkat koper Dahlia yang besar.

Dahlia segera meminta maaf dan membantu sepupunya itu memasukkan koper ke bagasi.

Sekilas gadis itu memperhatikan tampilan mobil mewah yang terlihat sporty itu. Dari mata awamnya, ia bisa melihat velg mobilnya sudah diganti, bukan dengan yang original. Ketika ia masuk ke dalam mobil, Dahlia bisa melihat bahwa interiornya pun sudah didekor dengan sedemikian rupa. Jok nya pun sudah dilapis dengan pelapis jok yang sepertinya bahannya mahal.

Dahlia tahu, karena Mario dulu sepertinya menggunakan pelapis yang sama. Mantannya dulu juga gemar mendandani mobilnya. Maklum dengan kekayaan yang tujuh turunan, enam tanjakan, Mario tak perlu takut-takut menghabiskan uang untuk hal-hal remeh seperti itu. Beda dengannya yang untuk membeli tas yang mahal saja, harus berpuasa selama beberapa bulan.

Berpacaran dengan Mario selama setahun lebih, membuka dunia baru buat Dahlia. Dunia yang dulu, ia sebagai orang bergaji lima koma, alias tanggal lima udah koma tidak bisa dimasuki. Makan di tempat mewah, yang sekali makan bisa menghabiskan nyaris setengah juta bahkan lebih, padahal hanya makan berdua. Baju-baju bermerek mahal yang biasanya hanya bisa sesekali dibelinya, sewaktu bersama Mario bisa ia dapatkan dengan mudah. Lelaki itu begitu royal padanya.

Siapa sih yang tak ingin menikah dengan lelaki seperti Mario. Dengannya Dahlia merasa bak putri yang dihujani dengan kemewahan. Namun, selama mereka bersama Mario tak pernah menyinggung masalah menikah. Ia pernah menduga mungkin siapa tahu Mario masih merasa dirinya terlalu muda untuk menikah. Maka dari itu Dahlia tak pernah menyinggung-nyinggung tentang pernikahan. Siapa yang menyangka, bahwa Mario bukannya tidak mau menikah. Ia mau menikah, tetapi bukan dengan Dahlia.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, menghalau kenangan tentang Mario yang tiba-tiba menghampirinya.

"Kenapa, Li?" Sandra meliriknya, kemudian kembali berkonsentrasi mengemudikan mobilnya membelah jalan raya.

"Nggak apa-apa," kata Dahlia cepat sambil berusaha tersenyum.

"Kepikiran mantanmu lagi, ya?" Sepupunya menebak. Ketika mendengar Dahlia tidak menjawab, Sandra melanjutkan. "Udah, sih, lupain laki bego kek dia. Kudoain anunya nggak bisa bangun pas malem pertama, kudoain dia mandul nggak bisa punya anak."

Mau tak mau, Dahlia tersenyum mendengar doa Sandra yang cukup sadis. Ikhlas, ikhlas dan melepaskan memang bukan hal yang mudah. Apalagi menerima, bahwa kita yang ditinggalkan, bukan meninggalkan.

"Kenapa, ya, kita masih suka kangen sama orang yang jahatin kita? Padahal dia udah jahatin aku, tapi sampai detik ini aku masih kangen sama dia." Dahlia menghela napas, matanya menatap jalanan kota Surabaya yang berkelebat di hadapannya.

Ia sungguh masih merindukan lelaki sialan itu.

*
Dear all my lovely readers,

Akhirnya setoran 500 kata hari ini selesai juga. Semoga bisa setor 500 ya tiap hari. Aamiin.

Selamat membaca, jangan lupa vote ya gaes.

Love,
Kanaya Aprilia.

6-3-21

PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang