14. Touch

1.6K 71 2
                                    

"Aku buru-buru ke sini, soalnya aku lupa. Besok nggak bisa ketemu kamu,ternyata. Jadi malam ini, aku ke sini." Samuel meraih tangan Dahlia dan mengenggamnya.

Gadis itu hanya diam, mata indahnya menatap ke arah jemarinya yang berada dalam genggaman Samuel.

"Nggak apa aku datang ke sini, kan? Kamu belum tidur?" Lelaki itu kemudian berjalan semakin mendekat, hingga wajahnya dekat sekali dengan Dahlia.

Gadis itu mundur selangkah. "Nggak, kok, belum tidur. Tadi habis nelpon ibu."

"Pantesan aku telepon tadi, teleponmu sibuk terus. Apa kabar ibu sama adikmu?" Samuel sengaja tidak memperpendek lagi jarak mereka berdua. Ia tidak mau gadis itu merasa tersudut.

Dahlia kemudian menceritakan adiknya yang sedang sakit Bronchopneumonia. Setelah batuk, pilek, demam, muntah-muntah dan susah makan selama beberapa hari. Akhirnya ketahuan juga penyakitnya. Penyebabnya adalah beberapa hari yang lalu di warung kecil mereka, ada bapak-bapak yang berbelanja sambil merokok dan cukup lama ia berbicara dengan ibunya, sementara Fatih berkeliaran di situ. Mungkin juga, kondisi Fatih yang sedang menurun karena kecapaian akibat sering diajak menghadiri rentetan acara pernikahan.

"Ah, iya, semoga habis di nebu udah sembuh, ya." Samuel berkata sambil membelai lembut pipi Dahlia. "Temenin jalan, yuk!"

"Mau kemana kita? Aku ganti baju dulu, ya?" Dahlia memandang baju tidurnya.

"Nggak usah, kamu udah cantik, kok! Di mobil aja, ntar. Kalau mau apa-apa, nanti aku yang keluar mobil." Lelaki itu menggandeng Dahlia, kemudian membukakan pintu mobil dan memintanya masuk.

" Mau kemana, Mas?" Celana pendek Dahlia makin tertarik ke atas ketika ia duduk. Gadis itu berusaha menariknya, tentu saja hal tersebut merupakan usaha yang sia-sia.

Samuel mengarahkan mobilnya keluar dari parkiran dan memutuskan untuk berputar-putar di tengah kota. Dengan pakaian seminim itu, tidak mungkin ia membawa Dahlia ke mal.

"Temenin makan sate mau, nggak? Makan di mobil aja tapi, nggak mungkin aku biarin orang lain liat kamu pake baju gitu."

"Emang Mas belum makan? Makan jam segini, nggak takut gendut?" Dahlia berusaha bercanda dengan Samuel.

Lelaki itu kemudian mencubit pipi Dahlia main-main, dengan tangan kirinya. "Enggak dong, Sayang. Aku kan rajin olahraga." Samuel kemudian menepuk perutnya yang rata. "Kapan-kapan kita olahraga bareng, ya!" Mata lelaki itu melirik Dahlia dengan penuh arti.

Mereka pun berhenti di salah satu warung makan pinggir jalan yang menyediakan Sate Kelapa. Potongan daging dibalut kelapa yang kemudian ditusuk-ditusuk dengan lidi, dan dibakar hingga matang. Setelah itu disajikan dengam bumbu kacang yang khas, dipadukan dengan nasi panas atau lontong.

Samuel pergi keluar untuk memesan dan lima belas menit kemudian, seorang pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Dua porsi sate kelapa dengan lontong dan dua botol air mineral.

Ini adalah pertama kali, Dahlia makan Sate Kelapa. Ia terlalu fokus pada makanan yang kekinian sampai lupa mencoba panganan khas kota ini. Dan Dahlia suka Samuel membawanya makan di sini.

"Aku baru pertama kali makan ini, loh." Matanya berbinar gembira. "Di Makassar nggak ada."

"Oiya? Kamu suka?" Samuel bertanya dan dijawab dengan anggukan oleh gadis itu.

Setelah selesai makan dan membayar, Samuel kembali melajukan mobilnya membelah kota Surabaya untuk mengantar Dahlia ke kosannya.

"Sandra kemana?" Samuel bertanya sesampainya di kosan.

"Keluar, Mas. Tadi habis pulang kantor, nggak lama pergi lagi." Dahlia bergerak untuk melepas sabuk pengamannya.

"Sendirian dong, kamu?" Tanyanya lagi.

"Iya," jawa Dahlia. Gadis itu sudah berhasil membuka sabuk pengamannya.

"Wait," kata Samuel sambil menahan tangan gadis itu agar tidak terburu-buru turun dari mobilnya.

Dahlia menoleh dan menatap Samuel dengan penuh tanda tanya. Lelaki itu langsung menarik tangan Dahlia untuk mendekat padanya, dan tangan satunya lagi menarik wajah gadis itu. Kemudian dengan gerakan cepat, ia membungkam bibir gadis itu dengan ciuman.

Ya, bibir Dahlia manis, seperti yang selama ini dibayangkannya.

*

Dear all my lovely readers,

Yah, Dahlia kok mau-mau aja dicium Samuel. Gimana dong?

Segara kemana sih, kok nggak pulang2.

Janlupa vote and komen ya, part selanjutnya semoga bisa tayang nanti malam.

Thanks,
Kanaya Aprilia.
9/5/21

PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang