19. And I love you so.

819 47 6
                                    

Marina menghela nafas sambil menatap layar komputernya dengan murunh. Perasaannya sedang amat sangat buruk sekali hari ini. Pengakuan sang gebetan yang akan segera menyatakan cinta pada gadis pujaannya membuat harinya berantakan.

Padahal pertemuan mereka di Jakarta, apalagi setelah mereka nyaris dijodohkan oleh orang tua gebetannya di acara pernikahan kolega bundanya.

Seandainya saja Marina bisa memilih kepada siapa, ia harus mencintai. Tentu, ia tidak ingin mencintai Segara.

"Doain ya, Ndien. Semoga dia mau jadi pacarku." Demikian kata Segara sambil tersenyum bahagia.

Sementara Marina tentu saja harus menelan dan menyembunyikan rasa sakitnya dalam-dalam.

Orang-orang di kantor memanggilnya dengan nama Marina, tetapi teman-teman dekat dan saudaranya memanggilnya Andien.

Akhirnya Marina memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya, ada beberapa email masuk tentang trouble shooting aplikasi yang harus ia tangani.

Beberapa email yang datang terkait dengan permintaan user untuk mengakses aplikasi tersebut. Karena adanya beberapa perpindahan dan perubahan personil akhir-akhir ini tentu saja berefek pada perubahan role atau peran untuk masing-masing user atau pengguna.

Marina lalu mengecek formulir yang dilampirkan oleh pemohon, dan tanda tangan pejabat berwenang. Ia kemudian melihat lampiran surat keputusan yang juga dilampirkan. Setelah itu ia masuk ke dalam aplikasi tersebut sebagai administrator dan melakukan perubahan pada pengguna tersebit untuk memberikan akses sesuai dengan jabatannya saat ini.

"Mbak Marina." Dahlia menyapanya. Sekretaris Vice President HCM itu datang mengantar setumpuk berkas.

Dengan tinggi 169 senti, rambut hitam panjang, hidung mungil mancung dan mata yang indah. Dahlia sungguh merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah. Ia terlahir dengan kecantikan alami yang sesuai dengan standar wanita cantik masa kini.

Siang ini, ia mengenakan setelan rok dan jas berwarna tosca dipadukan dengan kemeja berwarna gading. Entah mengapa Marina merasa Dahlia terlihat berbeda. Ah, iya, gadis itu mengenakan lensa kontak berwarna cokelat dan sepertinya baru saja memasang lash extension.

"Kamu cantik banget, Dik! Baru potong rambut juga? Eh, diwarnain ya?" Marina memuji gadis dihadapannya.

"Iya, Mbak Marina." Dahlia yang sedang dipuji langsung tersipu.

Marina seketika langsung merasa sedih, kalau gadis secantik Dahlia pasti tidak akan pernah merasakan kegalauan seperti dia. Merasakan cinta yang tak berbalas. Gadis seperti Dahlia, berkedip saja para lelaki sudah langsung berjatuhan di kakinya.

Marina memeriksa berkas dan surat yang dibawa Dahlia, kemudian menandatangani buku ekspedisinya. Mereka berbincang sebentar tentang dimana Dahlia melakukan pewarnaan pada rambutnya, serta harga lash extensionnya. Marina tidak tertarik untuk melakukan sambung bulu mata, ia takut tidak bisa beribadah.

"Mbak Marina lagi galau, ya?" Dahlia bertanya.

"Kelihatan banget ya?" Marina tersenyum sedih. "Patah hati aku."

"Serius?" Gadis di hadapannya menatap dengan sedih. "Gebetannya udah punya pacar?"

Marina menceritakan kalau lelaki yang disukainya, Gara, berencana menyatakan cinta pada gadis yang disukainya.

"Sedih tahu, Dek. Terpotek-potek hatiku." Marina akhirnya menceritakan kisah patah hatinya dan membalutnya dalam canda. Ia sedih, tetapi bagaimana lagi, urusan hati memang tak bisa dipaksa.

Dahlia kemudian menghiburnya, seraya mendoakan semoga Marina lekas mendapatkan lelaki lain yang lebih baik dari Gara. Gadis itu kemudian permisi untuk mengantar berkas ke bagian yang lain.

Dalam hati, Marina membatin tentang harga perawatan yang diceritakan oleh Dahlia. Bagaimana bisa gadis itu bisa mendapatkan semua uang untuk membiayai perawatan tersebut, serta uang kosnya. Dari penjaga kos, ia mendengar bahwa uang kosnya sudah dibayar untuk enam bulan ke depan. Jangan-jangan Dahlia mengikuti jejak teman-temannya lain untuk menjadi simpanan atau sugar baby bagi para pengusaha. Bisa jadi gosip tentang gadi itu dan Samuel adalah benar. Ia berharap dugaannya salah.

Walaupun mencari uang dengan cara seperti itu banyak dilakukan, bahkan sekarang diakui terang-terangan sampai diposting di media sosial. Tetap saja tidak serta merta menjadikan hal tersebut normal dan biasa untuk dilakukan. Tetap saja perbuatan tersebut adalah dosa dan aib yang seharusnya tidak boleh dipublikasikan. Dosa memang urusan masing-masing, tetapi mengingatkan seharusnya masih menjadi kewajiban kita sebagai sesama manusia.

*
Dont forget to vote and komen.
19. B nya besok ya, ngantuk nih.

Pray for palestine,
Kanaya Aprilia.
14/5/21



PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang