11. up close and personal

941 76 4
                                    

"Permisi Bu Lia, ini ada titipan dari Pak Samuel buat ibu."  Salah petugas Cleaning Service muncul di kubikelnya sambil membawa sebuah bungkusan plastik besar yang didalamnya berisi aneka minuman dingin.

"Eh, Pak Samuel nya ada di bawah kah, Mas?" Dahlia memandang bungkusan itu dengan sedikit bimbang. Ia merasa sungkan terus-menerus menerima kiriman makanan berat dan ringan yang datang ke mejanya hampir setiap hari. 

Mulai dari Mie Ayam, minuman manis dengan aneka topping dan isi, kopi kekinian, kopi dari coffee shop mahal, Sei Sapi, Sushi dan banyak lagi yang lainnya. Bahkan ada beberapa yang dikirimkan menggunakan jasa pengiriman dari luar daerah.

"Tadi yang ngirim juga kurir, Bu. Bukan Pak Samuel apa supirnya." 

Setelah petugas Cleaning Service tersebut undur diri, tak berapa lama ponsel Dahlia berdenting.

"Kiriman dari aku sudah sampai?" Ternyata pesan dari Samuel.

"Sudah, Pak. Terima kasih." Dahlia segera membalas pesan tersebut.

"Semoga kamu suka, ya!"

Dahlia bimbang sesaat, ia tahu harus mengatakan sesuatu kepada Samuel. Lama-kelamaan, orang tentu akan salah paham apabila Dahlia terus menerus menerima pemberian lelaki berkacamata tersebut. Namun, gadis itu takut dirinya akan membuat Samuel tersinggung.

Beberapa hari yang lalu, ia bersama dengan teman-temannya makan bersama dengan Samuel dan Ryan,  salah satu kolega lelaki itu. Dahlia bisa melihat beberapa teman-temannya yang lain jelas-jelas mendekati Samuel, tetapi lelaki berkacamata itu tidak mempedulikan mereka dan malah memperhatikan Dahlia. Pandangannya tidak pernah lepas dari gerak-gerik Dahlia, memperhatikan setiap langkah dan gerakan yang dibuat olehnya.

"Kamu mau pesen apa, Lia?" Lelaki itu tiba-tiba sudah ada di sampingnya.

"Eh, bapak, ngagetin aja." Dahlia terkejut karena Samuel muncul tiba-tiba. Beberapa saat yang lalu, perasaan ia masih melihat lelaki itu di ujung meja, sedang dikelilingi oleh para sekretaris yang lain.

"Kamu yang terlalu fokus, sampai nggak ngeliat kalau aku ada di samping kamu." Samuel tersenyum lembut padanya. "Lihat apa sih, sampai wajah cantikmu berkerut-kerut kayak gitu?"

Dibilang cantik secara terang-terangan dan didepan orang banyak, tentu saja membuat Dahlia tersipu. Mata Sandra sampai nyaris keluar dari tempatnya, menyaksikan Samuel terang-terangan mendekati sepupunya. Sandra kemudian terkikik geli dan mengatakan cie cie tanpa suara untuk menggoda Dahlia.

Lelaki itu kemudian dengan telaten menanyakan apa yang ingin Dahlia makan, apa yang gadis itu suka dan tidak suka. Samuel lalu memilihkan makanan dari menu dan memesankannya pada pelayan.

"Kata Sandra, kamu habis patah hati, ya?" Lelaki itu menoleh, menatapnya dengan sepasang mata yang menyipit karena terlalu sering menggunakan kacamata. Ia menelengkan kepala dan menyanggah dagunya dengan tangan kanan. " Ditinggal nikah, ya?"

"Aduh, Sandra ini emang nggak bisa diem kok, Pak. Saya jadi malu." Dahlia menunduk tidak berani menatap Samuel. Ia tidak terlalu suka sebenarnya masalah dirinya ditinggal nikah diumbar ke orang banyak tanpa persetujuannya.

"Kalau udah di luar kantor, jangan panggil, Pak dong. Saya jadi berasa tua banget tau," kata Samuel sambil tersenyum.

Dagu lelaki itu  selalu dicukur bersih. Dahlia hampir tidak pernah melihat lelaki iti berjenggot. Memang sudah menjadi ciri khas Samuel untuk selalu terlihat bersih dan rapi, tidak pernah sekalipun nampak berantakan.

"Nggak enak, Pak. Rasanya nggak sopan," elak Dahlia. Ia mulai merasa jengah dipandangi lelaki berkacamata itu dengan begitu intens. Bahkan beberapa teman perempuannya mulai memperhatikan mereka berdua.

"Santai aja, aku nggak apa dipanggil, Mas. Ah, apa mau panggil aku, Koko juga boleh." Kembali lelaki itu tersenyum, memamerkan deretan gigi putih yang terawat rapi. Samuel rutin merawat gigi, sehingga kebiasaannya merokok tidak meninggalkan noda di giginya. "Btw aku mau kenal kamu lebih dekat, boleh?" Bisiknya tiba-tiba di telinga Dahlia.

Dear all my lovely readers,

Semangat, semoga cepat selesai wkakkaka...

Jangan lupa vote and komen ya, makasih.

Sedih saya, liat viewsnya banyak tp vote nya dikit wkakkakka

Thanks,

Kanaya Aprilia.

PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang