26. Lost Contact

626 33 0
                                    

Segara menghubungi nomor Dahlia berkali-kali dan tidak mendapatkan nada sambung. Kenapa gadis itu tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi sama sekali? Pesan yang dikirimkannya via WhatsApp pun hanya centang satu. Kesalahan apa yang sudah ia perbuat hingga gadis itu menghilang begitu saja.

“Brengsek,” umpatnya kesal. Ia membanting ponselnya ke ranjang, lalu menjatuhkan diri ke sana.

Terakhir kali, mereka memang bertengkar karena Segara tidak bisa menemaninya malam itu. Seharian, ia sibuk dari pagi sampai sore. Apalagi setelah itu ia bertengkar dengan jendra karena Andien. 

Kali ini mereka berdua bertengkar satu lawan satu, dengan tangan kosong tanpa pengaman. Keduanya sama-sama memegang Dan 2 karate. Akibatnya tentu saja Jendra dan Segara sama-sama babak belur. Kalau tidak dipisah oleh para pekerja yang berada di lokasi proyek, tentu luka mereka akan makin parah.

Mata Jendra lebam, warnanya biru keunguan dan terlihat mengerikan. Sementara Segara bibir dan pelipisnya robek. Sehingga ketika pulang dari rumah sakit, Segara sama sekali tidak ingat untuk menghubungi Dahlia. Begitu sampai ke kediamannya, ia langsung meminum obat pereda nyeri dan tertidur sampai pagi.

Keesokan paginya ketika bangun, ia langsung menghubungi Dahlia dan gadis itu tidak menjawab teleponnya. Setelah panggilannya langsung tidak mendapatkan nada sambung sekali. 

Tadinya ia bermaksud langsung menuju ke kantor gadis itu, ketika Dahlia tidak juga menjawab panggilannya. Lagi-lagi urusan pekerjaan menghalanginya. Salah seorang stafnya yang bertugas mengikuti pelelangan kelupaan memasukkan satu berkas ke dalam sampul, padahal sampul tersebut sudah rapi ditutup dan disegel dengan Lak. Bergegas, Segara memacu kendaraannya. Walaupun ingin sekali ia mengomel, Segara memilih diam karena waktu yang mereka miliki tidak banyak. Hanya kurang dari sejam, sebelum pengumpulan dokumen penawaran.

Lelaki itu kemudian bangkit dari ranjang dan menuju ke lemari. Ia mengambil celana jeans dan kaos berwarna hijau polos. Segara berencana menuju ke kosan Dahlia dan mencarinya di sana. Semoga gadis itu ada di sana.

*

“Mas ini, siapanya Mbak Dahlia ya?” Penjaga kosan Dahlia bertanya padanya.

“Saya pacarnya, Pak.” Segara memperkenalkan diri kepada lelaki bernama Hendi.

Hendi menatapnya dengan kening berkerut. “Mbak Dahlia, tadi pagi pergi bawa koper besar. Tapi nggak bilang mau kemana, cuma titip kamar saja.” 
“Loh, beneran, Pak? Dia juga nggak bilang mau kemana?” Segara terkejut. Bagaimana bisa gadis itu pergi dan tidak memberi kabar apa-apa padanya.

“Iya, Mas. Coba aja liat kamarnya, kan gelap.” Lelaki berusia 40 tahun itu kemudian menepuk-nepuk pundaknya dan memasang wajah penuh simpati. “Memang perempuan cantik itu biang masalah ya, Mas! Yang sabar ya,” kata Hendi sebelum meninggalkan Segara.

“Pak, Mbak Sandra ada? Sudah pulang belum?” Segara tidak ada waktu untuk memikirkan apa maksud dari kata-kata Hendi. Lebih penting untuk mencari Sandra, dan menanyakan keberadaan Dahlia sebenarnya.

Hendi memintanya menunggu sebentar, ia yang akan naik ke lantai dua untuk memanggil Sandra.

Segara bersandar di kap mobilnya sambil mengawasi bapak penjaga kosan itu naik ke lantai dua. Hendi mengetuk kamar Sandra dan menunggu beberapa saat. Perhatian Segara teralihkan oleh sebuah mobil Alphard berwarna putih yang berhenti di depan pagar kosan tersebut. Mobil itu tampak sedang menunggu seseorang. Pandangannya kemudian kembali ke Hendi, ternyata Sandra sudah keluar kamar. Gadis itu kemudian melihat ke arah Segara, nampak terkejut sesaat, lalu tersenyum.

Di dalam jaket kulit yang dikenakannya, Sandra mengenakan cut out dress berwarna merah anggur yang memperlihatkan sebagian perutnya yang rata. Menenteng sebuah tas kecil, sepupu Dahlia itu berjalan ke arah Segara.

"Iya, Mas Segara, ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya ramah.

"Kamu tau Dahlia kemana? Saya coba hubungi ponselnya tidak bisa tersambung." Segara mengutarakan maksud kedatangannya ke sana.

"Ah, Mas Segara tenang saja. Dahlia pulang ke Makassar, adiknya sakit. Mungkin dia hanya sedang tidak ingin diganggu saja, nanti juga dia aktif lagi." 

Sandra kemudian permisi. Gadis itu lalu melangkan menuju mobil Alphard putih tersebut. Ternyata mobil itu menunggunya. Mendadak perasaan Segara tidak enak, ada sesuatu yang tidak beres dengan sepupu Dahlia ini.

*

Dont forget to vote and comment.

Ketika udah hepi mendengar genjatan senjata, ternyata di PHP.

Pray for Palestine,
Kanaya Aprilia.

PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Where stories live. Discover now