20 b. Ssst...just shush your mouth

1.1K 41 4
                                    

Segara bangun pagi dengan sedikit lelah, tetapi gembira. Ia terlalu senang sampai susah tidur, memikirkan besok akan bertemu lagi dengan Dahlia.

Semalam, ia mengecup pipi gadis itu sebelum mereka berpisah. Sentuhan kecil begitu saja, sudah membuatnya bahagia. Segara tak akan meminta lebih, ia sangat menjaga dan menghormati orang-orang terdekatnya, apalagi mereka yang ia cintai.

Lelaki itu berencana mengajak Dahlia ke Hell's Hole untuk mengenalkannya pada sahabat-sahabatnya, Dewa dan Juna. Tadinya ia berencana mengundang kedua sahabatnya, beserta pasangan mereka saat ini untuk makan malam bersama. Namun, ia ingat kalau Juna, tentu tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai Manager di sana.

Mereka tentu saja penasaran, siapa gadis misterius yang berhasil mencuri hati sahabat mereka untuk keluar dari kesendirian. Secantik, apakah gadis itu sampai membuat sahabat mereka takluk pada pesonanya. Juna dan Dewa, tentu saja tak ingin kejadian dengan Reny terulang kembali. Mereka sudah menyaksikan betapa patah hatinya Segara, mengetahui penghianatan gadis itu.

Pagi ini, ia memilih mengenakan kemeja berwarna abu-abu dan celana jeans biru. Ada dua lokasi yang harus ia tinjau bersama Jendra dan Tim yang lain, sebelum mengurusi administrasi di kantor.

Segara sedang gembira, tetapi di sisi lain ada hati yang merana karena kebahagiaannya.

*

Elly sedang duduk di kubikel Marina sambil menyeruput es teh susu dengan suara berisik. Ia berusaha menghisap bobba atau si bulat hitam yang terbuat dari tepung tapioka, dengan menggunakan sedotan.

"El, pake ini! Bersih, udah dicuci. Daripada gitu, berisik banget." Marina menyodorkan sendok bersih pada Elly. "Suaranya kenceng banget. Jangan-jangan kedengeran ampe kubikelnya Dahlia."

"Lebay, lho! Yo, nggak sekeras itu toh, ya. Ini enak, kalau nggak diabisin sayang. Empat ribu ini." Elly kemudian membuka plastik penutup gelas dan mulai mengorek bobba dengan sendok.
"Ngemeng-ngemeng soal sekretarisnya Pak Rido, kayaknya anak itu ketularan deh."

"Sapa? Dahlia?" Marina bertanya memastikan.

"Yo, sopo maneh? (Siapa lagi?) Yo mesti Dahlia toh ya," kata Elly dengan sangat meyakinkan.

"Lha, kok ngerti awakmu? Krungu nang ndi? (Kamu kok tau? Dengar dari mana?)" Marina menimpali.

Elly mengatakan bahwa ia tadi habis dari mejanya Dahlia, dan di mejanya ada tas baru, sama persis seperti yang dipakai Syahrini. Karena penasaran, Elly mengecek harga tas tersebut di internet. Tas  berwarna cream dengan bahan kulit yang dibuat bertekstur seperti kulit buaya itu, dibandrol seharga 590 euro.

"Ada yang liat mereka beberapa kali jalan bareng di mal yang deket pakuwon itu, yang ada gajahnya." Elly menambahkan.

Marina membatin, apakah Segara sudah mendengar berita tentang selingkuhan Omnya yang baru? Namun, Marina menahan diri. Lagipula, ia belum melihat dengan mata kepalanya sendiri.

*

Dahlia memilih mengenakan sequined mini dress yang berhenti tepat di pertengahan pahanya. Gaun tersebut memiliki potongan leher berbentuk v yang cukup dalam hingga memperlihatkan belahan dadanya. Dengan bantuan Sandra, gadis itu mensiasatinya dengan baju dalam sewarna kulit.

Segara kembali terpesona dengan kecantikan Dahlia. Ia sungguh belum pernah melihat gadis itu berpakaian menggoda seperti ini. Mini dress tersebut melekat di tubuhnya, makin menonjolkan lekuk feminin gadis itu.

Perkenalan Dahlia dengan sahabat-sahabat Segara berlangsung lancar. Mereka menyambut gadis itu dengan tangan terbuka dan turut berbahagia melihat Segara tak sendiri lagi. Segara kemudian permisi untuk mengambilkan gadis itu minuman.

Tiba-tiba seorang gadis dengan bibir sensual dan tubuh molek bak gitar spanyol datang mendekat. Potongan gaunnya yang rendah memperlihat belahan dada yang nyaris tumpah. Gadis yang mirip sekali dengan Kylie Jenner itu mengambil tempat di sampingnya, yang tadi diduduki oleh Segara.

"Hai, cewek baru. Kenalkan aku Reny, mantannya Segara."  Gadis itu mengulurkan tangannya yang berkuku panjang mengajaknya bersalaman.

*

Semangat, bentar lagi kelar. Time is running.

Postingan-postingan tentang Palestina sliweran menghiasi timeline. Nggak kebayang kalau saya yang harus hidup di tengah-tengah medan perang seperti mereka. Yang bisa saya lakukan hanyalah ikut berdonasi, serta mendoakan mereka.

Dont forget to vote and comment, if you like my story.

Pray for Palestine,
Kanaya Aprilia.
15/5/21

PLAY WITH FIRE (Tayang Di CABACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang