Bagian°06 ✔

51.4K 4.2K 151
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔

Entah apa yang merasuki Rangga pagi tadi sehingga cowok itu menelefon Ayara dan mengajak gadis itu jalan-jalan sore nanti. Dengan senang hati Ayara menerima ajakan Rangga, gadis bermata coklat itu sampai melompat-lompat di atas kasurnya saking senangnya.

Dan kini lah saatnya, senyum Ayara sore ini selalu ada di bibir mungilnya, gadis itu menatap dirinya dalam pantulan cermin, sangat cantik. Ayara mengambil kalung di laci kecil yang ada di dekat meja rias, menatap lama kalung itu hingga Ayara bergerak memasang kalung itu di lehernya.

Ayara menatap dirinya dalam cermin lebih tepatnya menatap kalung yang saat ini melingkar indah di lehernya. Ayara mengingat delapan tahun yang lalu saat ia mendapatkan kalung itu.

Flashback on.

"Aga, kalau orang pake cincin artinya mereka udah nikah ya?" Tanya Ayara kecil menatap anak laki-laki yang sedang mendorong ayunan Ayara dari belakang.

"Mungkin," jawab Rangga singkat.

"Aya kemarin pake cincin sama Tisha tapi kata Gavin cincin itu cuman buat orang yang udah nikah aja," cerita Ayara.

"Aya juga kemarin liat papi kasih mami cincin, saat Aya nanya kata mami, kita akan di kasih hadiah dari orang yang sayang sama kita."

Rangga diam mendengarkan Ayara bercerita, anak lelaki itu masih setia mendorong ayunan Ayara dan terus mendengarkan Ayara bercerita tanpa berniat untuk berbicara.

"Aya juga mau pake cincin Aga, orang-orang Aya liat cantik banget pake cincin," ujar Ayara.

"Aya udah cantik," ujar Rangga kini mengeluarkan suaranya.

Ayara menghentikan ayunan dengan kakinya lalu berdiri menghadap Rangga yang kini menatapnya.

"Ish bukan gitu Aga, tapi Aya mau di kasih sesuatu gitu sama orang yang sayang sama Aya," ujar Ayara membuat Rangga mengerutkan keningnya.

"Aga sayang sama Aya?" Tanya Ayara dan di balas anggukan oleh Rangga.

Ayara tersenyum manis, "Kalau gitu Aga harus kasih Ayara hadiah," ujar Ayara girang.

"Gak mau," ujar Rangga membuat Ayara mengecutkan bibir.

"Kalau Aga gak ngasih Aya hadiah, Aya gak mau lagi main sama Aga," ujar Ayara menatap Rangga.

Rangga tersenyum dengan tangannya bergerak mengelus surai rambut Ayara. "Aya mau hadiah?" Tanya Rangga. Ayara mengangguk.

"Dari Aga?" Tanya Rangga lagi, dan di balas anggukan antusias dari Ayara.

"Tutup mata," perintah Rangga langsung di turuti oleh Ayara.

Rangga merogoh saku celanya dan mengeluarkan sesuatu yang panjang, ia bergerak menuju belakang Ayara dan memasangkan sesuatu di leher Ayara.

"Buka matanya,"

Perlahan Ayara membuka matanya, tangan Ayara bergerak memegang sesuatu yang asing di lehernya, gadis kecil itu berbalik menghadap Rangga.

"Ini buat Aya?" Tanya Ayara di balas anggukan oleh Rangga.

Ayara melompat girang membuat Rangga ikut tersenyum menatap Ayara.

"Makasih Aga, Aya sayang Aga,"

"Aku juga,"

Flashback off.


Rangga cruel boy [Completed]Where stories live. Discover now