Bagian°29 ✔

49.5K 4.4K 430
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Kini telah tiba hari mereka untuk liburan, semuanya telah berkumpul di depan rumah Bagas dan Meli kecuali Rangga, Bara dan Tisha yang belum datang. Keadaan menjadi ramai saat Daniel lagi-lagi membuat lolucon dan sesekali menggoda Lusi namun tidak pernah di tanggapi oleh gadis itu.

Ayara tak pernah jauh dari Elina, dan Elina dengan setia selalu menggenggam tangan Ayara. Ia tak ingin Ayara berdekatan dengan Rangga, terutama Tisha.

"Segitu posesifnya lo sama Ayara, Elina. Sampai lo pegang mulu," celetuh Dewa.

"Banyak satwaliar," ujar Lusi membalas ucapan Daniel.

"Jangan deketan gitu mulu Elina, takut lo nanti di kirain les--"

"Sakit bangsat," umpat Daniel saat kepalanya terkena lemparan kaleng dari Bagas.

"Mulut lo di jaga makanya," ujar ujar Rey duduk bersama Rusmi.

"Untung cuman Bagas yang lemparin lo kaleng, kalau Bara paling lo udah di lempar ke laut," ujar Dewa sambil merokok.

"Emang Bara peduli?" Tanya Rusma.

"Peduli sayang, cuman dia itu emang gengsian orangnya," ujar Dewa.

"Sok tau," kini Elina membantahnya.

"Buktinya dia nemenin lo tadi malam kan?" Ujar Bagas.

"Bara emang sayang sama lo Elina, lo yang galak sih, jadi Bara minder," ujar Daniel.

"Kurangin galak lo Elina," ujar Rusmi, Sinta tertawa pelan.

"Untung aja tadi malam Bara nemenin lo."

"Gue gak butuh, gara-gara temen lo itu, Ayara harus pulang bareng Rangga," ujar Elina masih kesal dengan kejadian semalam.

"Itu malah bagus dong, Rangga sama Ayara jadi deket," ujar Gavin mendapat tatapan tajam dari Elina.

"Gue gak mau sahabat gue di sebut pelakor dalam hubungan orang," ujar Elina bertambah kesal.

"Gak akan ada yang bilangin Ayara kayak gitu, Ayara tunangan Rangga."

"Hubungan mereka udah putus sejak adanya cewek itu, Ayara bukan lagi tunangan Rangga," ujar Elina lalu menatap mobil Rangga yang telah datang.

Rangga keluar terlebih dahulu di susul oleh Bara dan Tisha, Tisha nampak bahagia, lalu berjalan ke arah mereka semua.

"Lama amat lo bertiga," ujar Bagas berdiri dari duduk.

"Kak Rangga tadi ada urusan, jadi di tungguin dulu," Tisha menjawab saat melihat Bara dan Rangga tidak menanggapi ucapan Bagas.

"Hai," sapa Tisha kepada semuanya.

"Hai Tisha," jawab Daniel.

Hanya Daniel yang menjawab sedangkan keempat cowok itu hanya mengangguk tersenyum. Namun tidak ada tanggapan dari ketujuh gadis yang berada di sana. Semuanya nampak acuh akan sapaan Tisha.

"Elina, Aya mau pipis," ujar Ayara pelan namun masih dapat di dengar samar oleh mereka semua.

"Yaampun Ayara, kita udah mau berangkat lo malah kebelet."

Rangga cruel boy [Completed]Where stories live. Discover now