Bagian°12 ✔

43.9K 3.8K 173
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Suara bisingan motor terdengar berseru, beberapa pengendara motor melajukan motornya begitu cepat, semua orang bersorak saat melihat sebuah motor maju melintasi garis Finish.

"Bara, lo udah cek semua gak ada yang salah kan dari motor lo?" Tanya Daniel.

"Aman," ujar Bara duduk di atas motornya.

"Lo harus hati-hati Bara, menurut info mereka akan berusaha untuk jatuhin lo malam ini," ujar Gavin di samping Bara.

"Cakra main curang?" Tanya Rey merangkul Dewa.

"Bukan Cakra," ucap Rangga membuat mereka semua menoleh kecuali Bagas dan Bara.

"Bayu, Bayu yang punya rencana licik untuk Bara," ujar Bagas menatap seseorang yang berjalan ke arah mereka.

"Hai Filos, lama tak bertemu," ujar seseorang itu datang bersama Cakra dan beberapa anak Vistor yang lainnya.

"Malas ketemu sama lo sih sebenarnya, gue malah berharap ngeliat lo saat udah ada di dalam tanah," ujar Dewa.

"Yoi bro, harusnya parasit gak hidup di dunia ini," ujar Daniel.

"Sayangnya gue masih hidup sampai sekarang," ujar Bayu terkekeh sinis.

"Gak lama lagi," ujar Rangga menatap Bayu dengan tatapan yang sulit di artikan.

Bayu menenguk ludahnya susah payah saat melihat tatapan Rangga, dengan sedikit gugup ia menetralkan wajahnya yang sedikit pucat.

"Gue tunggu saat itu," ujar Bayu entah sadar atau tidak mengucapkan kalimat itu yang dapat membuat hidupnya tak akan lama lagi.

Semua tau bagaimana Rangga dalam membantai musuhnya, namun semua itu tidak di hiraukan oleh Cakra mengingat cowok itu telah membunuh orang yang berarti dalam hidupnya.

"Albara," ucap Arya menatap Bara.

"Ngapain lo nyebut nama Bara? Mau minta tanda kaki?" Tanya Daniel.

"Gue mau nyawa sahabat lo habis di tangan gue," ujar Arya sengit.

"Nyawa harus di bayar nyawa," ujar Cakra menatap Bara dengan tatapan dendam begitu pun dengan tatapannya untuk Rangga.

"Sahabat yang sama-sama pembunuh," ujar Bayu terkekeh kecil.

Bara maju beberapa langkah mendekat ke arah Bayu, "Mulai saat ini hitung hari lo sebelum waktu lo habis," ujar Bara menjauh dari Bayu kembali ke tempatnya.

"Manfaatin waktu lo sebaik mungkin," ujar Rangga tersenyum simpul.

"Arenanya udah siap bro, siapa malam ini yang mau balapan?" Ujar seseorang yang baru datang.

"Nih sahabat gue yang gak ada lawan," ujar Daniel menepuk pundak Bara.

"Oke siap-siap di garis star bro," ujar cowok itu.

Bara dan Rangga menuju arena balapan di susul oleh para sahabatnya, Cakra memandang punggung mereka dengan tatapan intens lalu cowok itu berbalik menuju motornya.

Rangga cruel boy [Completed]Where stories live. Discover now