- Takdir -

16 3 0
                                    

Apakah takdir bisa diubah?

Beberapa kali frasa itu menghampiri kepala gadis kita tiap kali ia berkutat pada tugas yang membuat kepalanya penat, ketika tak ada yang bisa ia kerjakan, atau kala hasrat untuk pergi dari segala-galanya datang.

Atau, ketika ia tidak sengaja mengintip masa lalu yang seharusnya tidak pernah ia lihat.

Terkadang mimpi-mimpi buruk itu tidak hanya membuatnya hilang kesadaran selama beberapa jam. Apa yang ia lihat dapat menghantuinya tiap malam hingga ia bisa melupakannya, yakni nyaris tidak pernah.

Apa mungkin ia tidak akan mendapatkan kemampuan ini jika ia tidak dilahirkan?

Atau ia pernah melakukan sesuatu yang membuat sosok di atas sana murka sehingga ia mendapatkan kemampuan ganjil ini?

Ada titik di mana ia memutuskan untuk tidak menemui siapa pun lagi, kapan pun dan di mana pun. Itulah mengapa ia memilih jurusan yang membuat dirinya mendapatkan minim sekali interaksi dengan menusia lain.

Namun ibunya selalu menentang itu.

Hanya saja ... jika ia tidak memiliki kemampuan itu, ayah dan ibunya akan tetap bersama. Nina tidak akan melihat masa lalu ayahnya. Ia tidak akan mendapatkan mimpi buruk yang membuat ayah dan ibunya terjaga tiap malam, dan ia tidak akan berteriak ketakutan tiap kali melihat ayahnya sendiri.

Ia melihat darah di masa lalu ayahnya.

Ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat perempuan kecil berumur lima tahun di pantulan cermin kamar orang tuanya.

"Apakah takdir bisa diubah?"

Nina menutup jurnalnya kemudian menaruh benda seukuran telapak tangannya itu ke laci meja belajanya. "Yang sudah terjadi tidak dapat diubah," lirihnya. "... udah berapa kali aku nulis itu. Bisa gila aku lama-lama."

Malam itu, Nina tertidur dengan beberapa pukulan ke kepala dan dadanya.

TatkalaWhere stories live. Discover now