Kebencian Salma

3 1 0
                                    

Pukul 10.00 santri kelas dua sudah bubar mengaji, memang kelas dua dan kelas satu selesai mengaji malam jam 10 malam berbeda dengan kelas tiga yang selesai pukul 11 atau lebih.

Kelas dua mengaji malam di bimbing oleh kang Fuad, mengaji sore di bimbing teh Romlah istri kang Fuad.

Setelah bubar mengaji ada beberapa yang memilih menongkrong di teras depan asrama, ada yang berdiskusi masalah materi mengaji atau hanya mengobrol saja sebelum masuk kamar masing-masing. Ada juga yang memilih masuk mushola, mutolaah atau murojaah sebentar. Atau langsung masuk kamar mengerjakan tugas sekolah.

Di teras depan asrama beberapa santriwati mengobrol ria, saling melancarkan candaan satu Sama lain. Mereka adalah santriwati kelas satu.

"Ehh aku penasaran deh sebenarnya cerita mang Izzuddin dan teh Aina tuh gimana sih?" Celetuk Rani, ia penasaran karena tidak pernah dengan gamblang Aina menyatakan ketertarikannya terhadap mang Izzuddin. Ia selalu hanya ikut menyoraki ketika yang lain menggonjlok mereka berdua.

"Belum tahu kah?" Jawab Mila dengan nada antusias. " Jadi gini, menurut cerita teh Nina yang kelas tiga dan ini akurat." Imbuh Mila memastika.
"Mang Izzu tuh kayanya suka sama teh Aina dan teh Aina pun suka sama mang Izzu. Terus mereka sering di gonjlok saat mengaji, yah gak jauh beda lah sama kejadian malem Minggu kemarin.

Mereka terus menceritakan kisah mang Izzu dan Aina, sedang di lantai atas ada Salma secara tidak sengaja mendengarkan. Salma adalah santri kelas dua, memang seharusnya ia sudah kelas tiga tapi ia memilih bertahan di kelas dua dengan alasan ia belum mampu juka harus di kelas tiga.
Banyak hal yang ingin ia pelajari dengan baik di kelas dua. Salma selalu mengatakan ia belum bisa berlari makan ia akan berjalan saja, tidak apa telat yang penting ia menyelesaikannya dengan tuntas.

Kemarin Salma pulang kerumah karena sakit Hepatitis B yang menyerangnya, oleh sebab itu aia lama di rumah mengistirahatkan tubuhnya yang terasa tidak berdaya itu. Namun saat kembali ke pondok ia mendapatkan kejutan yang cukup mengejutkan.

Salma mendengar semuanya dari teras mushola, ia tadi hendak kembali ke kamar karena merasa sudah selesai kegiatan yang ia lakukan di mushola. Salma duduk mendengarkan pembicaraan di bawah sana, hatinya tentu saja panas.

Salma tidak suka orang yang baru kenal dengan Izzudin tetapi sudah mendapat perhatian dari Izzudin, sedangkan dengannya Izzudin tidak pernah merespon sedikit pun apalagi memperhatikannya.

Setelah obrolan di bawah selesai dan mereka masuk ke kamar masing-masing Salma bergegas masuk kamarnya, hati dan pikirannya kacau namun ia memiliki tugas sekolah yang belum selesai dan akan di kumpulkan besok. Maka ia memaksakan diri untuk mengerjakan tugasnya dengan baik.

***

Pukul 11 malam kelas tiga selesai mengaji dan kembali ke kamarnya masing-masing. Aina dan kelas tiga lainnya masuk ke kamar, mengucap salam yang di jawab hanya oleh Salma yang sedang sibuk berkutat dengan buku karena yang lainnya sudah terbang ke alam mimpi yang jauh di sana.

Aina dan yang lainnya menyimpan kitab lalu mengganti pakaian, lalu ke kamar mandi. Setelah menyelesaikan ritual sebelum tidur Aina bersiap untuk tidur di ikuti yang lainnya. Sedang Salma masih berkutat dengan bukunya.

"Teh salma ayo tidur udah malem, tugas sekolah biar besok saja sebelum subuh di kerjainnya."ajak Aina yang tidak tega melihat Salma yang sudah mulai mengantuk.

"Gak papa bentar lagi selesai kok." Jawab Salma singkat tanpa memalingkan wajahnya dari buku.

"Yaudah jangan lama-lama cepet tidur ya teh biar gak kesiangan." Sahut Risma yang sudah mulai merebahkan tubuhnya di atas karpet karet tipis.

"Hmm." Salma hanya menjawab dengan gumaman

Sebenarnya tugas sekolah sudah Salma selesaikan, namun hatinya berkecamuk memikirkan perihal yang ia curi dengar tadi

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Melukiskan Pelangiku #IWZPAMER2023Where stories live. Discover now