Part 11

4.7K 207 3
                                    

Kalau saja dia bisa tegas dalam memilih. Kalau saja dia bisa tegas dengan perasaannya sendiri, dia pasti tidak akan mengalami hal ini. Dimana dia harus menelan semua kekecewaan yang tergambar jelas di raut wajah Reza dalam bentuk penyesalan. Penyesalan yang dia sendiri tahu tidak akan ada gunanya saat ini. Penyesalan yang tidak akan bisa mengubah apa yang sudah terjadi diantara dirinya dan Reza. Kalau boleh jujur, dia menikmati semua waktu yang sudah dihabiskannya bersama Reza. Bersama laki-laki itulah, Azura mengenal lagi senyum dan tawa. Senyum dan tawa yang pernah lenyap dan hilang tak berbekas karena Reino. Tapi, ketika Reino kembali muncul didalam kehidupannya dan tidak pernah menyerah untuk mendekatinya, untuk mengembalikan sebagian dirinya yang sudah menghilang, Azura diserang kebimbangan. Awalnya, dia sangat membenci kehadiran Reino. Reino yang dianggapnya sebagai seorang yang menghancurkan semua janji-janji masa kanak-kanak mereka dulu. Tapi, lambat laun ada yang berubah didalam hatinya. Gumpalan es itu perlahan meleleh seiring berjalannya waktu, merubahnya menjadi sesuatu yang hangat.

            Sesuatu yang hangat yang memberikan arti khusus didalam hatinya, namun belum bisa dia pastikan seutuhnya. Dia ragu. Apakah arti khusus yang sudah ditorehkan oleh Reino didalam hatinya itu adalah sebuah perasaan suka, perasaan cinta atau hanya perasaan sayang biasa. Perasaan sayang diantara dua orang yang sudah berteman lama. Bahkan sejak keduanya masih mengenakan seragam putih-merah.

            Di tempatnya, Reza tersenyum pahit. Dia menyadari dengan jelas perubahan wajah Azura. Dia menyadari dengan jelas raut kebimbangan dan keraguan di wajah gadis itu. Gadis dingin yang sudah berhasil merebut semua perhatiannya, melupakan kenyataan bahwa diluar sana banyak gadis yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan Azura. Dibandingkan dengan gadis yang memiliki segudang teka-teki dan puzzle didalam hidupnya hingga menjadikannya sosok misterius yang tidak mudah terjangkau. Nyatanya, Reza justru tertarik dengan sosok misterius itu. Dia ingin memecahkan teka-teki itu hingga tuntas. Tapi...

            Takdir sepertinya sudah memberi keputusan.

            “Za, gue....”

            “Lo nggak perlu ngomong apa-apa, Ra... disini, lo sama sekali nggak salah. Gue yang sepenuhnya salah. Seperti yang gue bilang barusan, gue yang terlalu jauh masuk kedalam hidup lo hingga gue merasa nyaman dan enggan untuk keluar. Gue terperangkap terlalu jauh didalam hidup lo.” Reza memijat pelipisnya. Tiba-tiba saja, semua ini membuatnya lelah. Lelah dalam arti konotatif, bukan denotatif. Kalau dia lelah fisik, dia bisa beristirahat didalam kamarnya seharian penuh dan keesokan harinya, dia akan merasa lebih baik. Jauh lebih baik.

            Lantas, apa yang harus dia perbuat kalau yang dia rasakan justru lelah pada hati dan perasaannya? Haruskah dia mengistirahatkan hatinya dari ini semua?

            Dengan kata lain, haruskah dia membunuh perasaan berharga ini?

            “Gue juga salah... gue nggak tegas sama perasaan gue sendiri.” Azura mengaduk minumannya dan menatap meja dengan tatapan menerawang. Sungguh, dia sama sekali tidak sanggup menatap wajah lelah Reza. Dia tidak menyangka bahwa keadaan dan situasinya akan menjadi serumit ini. Sekacau ini. “Gue benar-benar orang yang brengsek, ya?”

            “Apa maksud lo ngomong begitu?” tanya Reza langsung. Tidak suka dengan pernyataan dan nada bicara Azura yang seolah menyalahkan dirinya sendiri. Ditatapnya wajah Azura lurus-lurus, yang masih saja menatap meja di depannya. “Ra... tolong liat gue.”

            Perlahan, wajah tertunduk itu terangkat. Gadis itu menatap kedua mata Reza yang balas menatapnya dengan tegas dan tajam. Laki-laki itu berusaha menyelami dunia Azura, mencari tahu apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan oleh gadis itu. Tapi, sekali lagi, gadis itu memang sulit untuk dijangkau. Dia seperti memiliki ribuan bahkan jutaan benteng untuk melindungi dunianya sendiri dari jamahan orang luar.

COME BACKWhere stories live. Discover now