[siapapun]

446 28 0
                                    


[siapapun]

hei
tuan
nona
siapa
pun,

berhenti
membuang-
buang
sangkala
yang
tinggal
sepertiga

hanya
untuk
bercerai-
berai
usik
mengusik,

berhenti
jangan
berlakon
laiknya
si dungu,

mustabab,
siapapun
kamu,
agamis
maupun
non
agamis

perempuan
maupun
laki-laki

jikalau
sudah
terlanjur
gelap
mata

benci
memuncak
dendam
menggerogoti
jantung

tamatlah
engkau,

amis
darah
bercecer
abstrak,
problematik
bertahta

sesat,
kacau,
lebur,

undang
samsara
yang
berpesta
pora
di bilik
mata,

jikalau
terjadi
maka
lahirlah
;

duka
yang
merdeka
tatkala
raga
telah
tertelan
butala,
sedang
nisan
telah
menjadi
mahkota
yang
bertengger
apik
di kepala
serta,
atma
yang
sedang
berkelana
di neraka
jahanam.

menjerit-
jerit
mohon
ampun,

¡ m a m p u s !

[]

sebenarnya beberapa hari ini, saya berpikir untuk menyudahi terasing, karena itu pula frekuensi update-an saya jauh lebih rajin dari biasanya. Tapi setelah saya pikirkan kembali, saya merasa enggan untuk menamatkannya secepat ini, lembarannya juga masih terlampau sedikit:(. Jadi untuk sekarang saya hanya akan membiarkannya berjalan sebagaimana mestinya, sampai saya menemukan waktu yang tepat untuk menyudahi sehimpun puisi-puisi yang terasingkan ini.

(with lub, mi-casa)

terasing Where stories live. Discover now