[tuhanku mati, maka binasalah aku]

396 26 0
                                    

[tuhanku mati, maka binasalah aku]

badai terperangkap rinai
hujan yang memberontak
sedang orang-orang dalam
kepalaku sedang berseteru
ramai! penuh! kacau!

karut marut jantungku
yang memompa lebih besar
di banding perut ayahku
hampir terlepas dari dekapan
rusuk yang linglung

tuhanku enggan lagi
mampir di kedua paru-paru
yang hampir mati di dominasi
oleh asma yang bersembunyi

ramai di kepalaku kian
berseteru, orang-orang di
dalamnya berselisih paham
sontak membuat kepalaku
meledak berkeping-keping,

tercekat tenggorokanku
yang kering kerontang
mataku berlarian di dalam
saku ibuku yang koyak,
telingaku melanggas diri pada
camar yang pulang pada bumantara,
mulutku bisu kehilangan suara
yang dahulu aku agung-agungkan,

dan aku mengaung-ngaung
dengan kesenyapan yang abu-abu,

"tuhanku terkukung sengsara,
sebentar lagi mati, maka binasalah
aku sebagai ciptaannya."

[]

terasing Where stories live. Discover now