10

12 0 0
                                    

Malam itu, banyak mobil yang parkir di berbagai tempat di pegunungan Haruna. Banyak orang yang bertindak sebagai petugas lapangan pun memberikan instruksi untuk mengosongkan jalanan. Bahkan membuat rute alternatif.

Lalu, di parking area bawah di Haruna pun terparkir dua mobil yang posisinya bersebelahan satu sama lain. Pengendara kedua mobil itu pun keluar dari kendaraan mereka masing-masing dan berjalan menuju ke pembatas jalan.

"Nao-chan, kamu pasti menyangka hari ini duelnya seperti kebanyakan balapan liar biasa ya kan?" Tanya Nazuna.

"Iya. Tapi kenapa banyak orang yang memakai seragam begini?" Tanya Nao yang kebingungan melihat persiapan.

"Hee... aku juga belom tau sih."

"Kamu juga?"

"Ya... jarang-jarang mereka malah mempersiapkan balapan disini sih..." Nazuna pun sweatdrop melihat mereka.

Lalu, setelah beberapa saat, seorang staff pun menghampiri Nao dan Nazuna. Dia pun memberikan kabar kalau trek sudah sepi dan balapan bisa dimulai kapan saja.

"Begitu, terima kasih," balas Nao kepada staff itu.

Lalu, staff itu pun pergi setelah memberikan instruksi kalau mereka sudah siap wajib meraungkan mesin mobil mereka sekali.

"Kalau begitu, kita mulai saja," ajak Nao yang membuat Nazuna pun mengangguk setuju. Namun, ada pertanyaan berikut keluar dari mulut Nazuna.

"Titik putar baliknya dimana?"

"Itu... nampaknya di tempat biasa. Parking area di puncak," jawab Nao yakin.

"Ga apa-apa tuh? Apalagi kan kemarin ada kejadian..." ekspresi Nazuna pun berubah menjadi sweatdrop melihat muka Nao yang mulai merinding.

"Achaaa, kalau begitu mulai saja deh."

Nazuna pun naik ke kupe putihnya. Sementara Nao yang masih merinding pun langsung naik ke Accordnya. Didalam mobil, dia pun menyalakan mesin, menyalakan head unit mobilnya, melakukan koneksi audio antara HPnya dan Bluetooth di head unit mobilnya, dan menarik nafas dalam.

"Tenang saja... kalaupun dia muncul malam ini, aku langsung turun ke bawah."

Sugesti itu pun diberikan Nao kepada dirinya sendiri. Dia pun melihat ke sebelah kirinya dan Nazuna pun terlihat sedang berdoa sebelum bertanding.

"Nampaknya enak ya kalau bisa berdoa seperti dia ya..." gumam Nao.

Lalu, raungan mesin empat silinder dengan turbo dan tanpa turbo diraungkan bersamaan selesai Nazuna selesai berdoa. Sesaat kemudian, mereka mendengar teriakan hitungan mundur akan dimulai.

Setelah hitungan mundur selesai, kedua mobil itu pun langsung melesat dengan kupe putih dengan emblem Silvia pun memimpin di depan Accord.

"Sasuga Momiji Maple Tree, start mereka memang sangat mencolok apalagi ini bukan di home course mereka."

Aya yang melihat cara start Nazuna pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Cara start yang cepat itu malah membuat Aya khawatir.

"Nazuna, kamu inget kan battle 3 tahun yang lalu?" gumamnya.

Silvia itu pun berakselerasi cepat melewati dua tikungan awal di Haruna. Perlahan-lahan dia meninggalkan Nao dengan Accordnya di lurusan itu.

"Sepertinya power Silvianya bukan standarnya yang sekitar 200an. Melihat jarak yang dihasilkan, sepertinya minimal tiga ratus lima puluhan atau lebih parahnya empat ratus lima puluhan... di rodanya." Gumam Nao.

"Akselerasi ini setara dengan Haku-san walau aku yakin, Silvianya Nazuna lebih berat dibanding Roadsternya Haku-san."

Kemudian, Silvia pun mendekati hairpin pertama di rute uphill. Nazuna pun mengerem, moncong mobilnya mengarah keluar arah hairpin yang ke kiri. Sesaat kemudian, mobilnya berpindah arah secepat kilat dengan asap putih yang muncul dari roda belakangnya.

Koraibu : I'm just delivering stuff and I have to drive like this!Where stories live. Discover now