13

20 0 0
                                    

Serika pun menatap Nao bingung dengan jawaban Nao yang sepertinya mengetahui satu-satunya mobil yang digunakan Makoto.

"Bentar, kamu serius? Kamu tau Makoto-nii make Lotus?" tanya Serika.

"Ini perasaanku aja. Tadi ketemu Lotus dan mobilnya persis diparkir di depan rumah." balas Nao.

"... Oh iya, Makoto-nii jarang sih ya membawa Lotusnya kecuali sudah waktunya membalap atau malah ada urusan balap entah apa itu." Balas Serika.

"Urusan balap apa?" Nao pun penasaran.

"Dia kan mau bangun tim balap. Kabarnya buat event trackday gitu. Tapi dia kekurangan pembalap," balas Serika.

"Makoto-nii... moga aja kesukaan aneh-anehnya ga keluar deh..." Balas Nao sweatdrop.

"Oh iya, balik lagi ke ntar malem. Jadinya gini aja. Kita balapan di Momiji, Makoto-nii make Lotusnya kamu pake mobil harianku saja." ajakan Serika pun sukses membuat Nao menggoyangkan tangannya.

"Ga mungkin aku bisa melawan Makoto-nii walau aku pake mobilmu sekalipun! Dia kan terkenal paling kenceng kan dulu di Momiji line! Lagian, kamu pakai mobil apa?"

Serika pun tertawa sejenak melihat kelakuan Nao.

"Maa, bener sih, kamu. Makoto-nii mah sebenarnya paling kencang disini. Tetapi, handicap dia saat memakai Lotusnya itu sebenarnya mobilnya sendiri. Oh yeah, aku make Dodge Dart." balas Serika.

"Dodge Dart?" beo Nao sebelum pertanyaan berikutnya keluar, "Aku ga paham maksudmu. Handicap dia memakai Lotusnya itu mobilnya sendiri?"

Serika pun bangun dari duduknya dan dia pun membisikkan sesuatu kepada Nao.

"Kelemahan dia itu sebenarnya mobilnya baru saja mengalami engine swap. Karena mesin aslinya yang dituning ama Lotus blown duluan. Padahal basisnya mesin Toyota loh itu."

"Kalau begitu ga ada salahnya dicoba deh..." balas Nao sweatdrop.

Walaupun Nao berkata dia hendak mencoba melawan Makoto dengan Dartnya Serika, dia pun merasakan sesuatu menjegal terjadi di dalam dirinya.

"Kalau begitu, aku mungkin bakal bisa kalah telak walau Makoto-nii terkena handicap. Karena handling Lotus itu tergolong top tier. Apalagi kabarnya diswap ke mesin Toyota yang lebih reliabel, walau basisnya sama."

"Nee, Serika. Apa aku ga apa-apa melawan Makoto-nii buat ntar malam?" tanya Nao.

"Tenang saja. Makoto-nii butuh seseorang selain aku untuk membawa Dodge Dartku. Katanya aku kurang pas membawanya." balas Serika kemudian.

"... Makoto-nii, astaga..." Gumamnya sweatdrop.

Perut Serika pun berbunyi kemudian. Bunyinya bagaikan monster dalam perutnya sedang menghancurkan kota-kota dalam perutnya Serika. Nao pun kaget mendengar bunyi sebesar itu sepanjang hidupnya.

"SERIKA! Itu perutmu ga kenapa-napa kan?" tanya Nao panik.


"Tenang aja, Nao-nee-chan. Aku sudah biasa mendengarnya. Ini penanda waktu makan sih... uso? Sekarang baru jam 2 siang? Aku kan baru habis makan..." Serika pun memegang perutnya sekali lagi.

"... Nafsu makanmu besar banget ya... enaknya." balas Nao yang malah memegang pinggangnya Serika. Dia pun kaget saat memegang pinggangnya.

"Tunggu, Apa ini? Kenapa pinggangmu bisa semulus gini tanpa lemak numpuk? Rahasiamu apa sih?"

Serika pun menahan ketawa karena Nao memegang pinggangnya dan mengeluskan tangannya berkali-kali sampai akhirnya Serika pun memutar kembali badannya dan memegang pinggang Nao.

"Padahal Nao-nee-chan badannya masih bagus gini buat style lolita... eh? Nambah berat badan?" Tanya Serika yang sukses membuat Nao memerah mukanya saat Serika menekan perutnya Nao yang menunjukkan kalau beratnya berlebih.

"Duh. Ketahuan deh kalo aku emang naik..."

"kalau begitu, waktunya makan dan latihan kita sampai malam!" Ajak Serika yang malah sukses bikin Nao merinding seketika.

Malam pun tiba dan komplek jalanan di Momiji line pun sedang ditutup. Banyak sekali staff dengan pakaian dengan reflektor berjalan sepanjang rute Momiji Line. Hal ini tentu saja membuat Nao sweatdrop melihat jumlahnya yang banyak.


"Anu, Serika, mereka ngapain ya sekarang? Aku pernah lihat mereka di Haruna tetapi... aku ga paham mereka ngapain," Nao pun menatap Serika bingung.

"Eh, kamu beneran ga tau mereka ngapain? Kan sekarang trek touge dijadikan event balap. Walau kalau sekarang statusnya informal. Tetapi, standar keselamatannya seperti ini," balas Serika.

"... eh? Sejak kapan sih trek Touge menjadi track day begini..."


"Nao-nee-chan ga inget? Sejak 2014 loh. Kan karena kecelakaan fatal di trek Hakone yang bikin balap Touge harus mengikuti standar seperti trek di sirkuit."

Nao sebenarnya tertarik mendengar kapan pertama kali petugas trek berkeliling sepanjang jalan rumah mereka. Namun, karena kecelakaan fatal, dia pun mengurungkan niatnya.

"Serika-san, treknya sudah clear. Kalau mau ada duel disini, silahkan mulai saja," Salah satu staffnya pun memberikan tanda oke kepada Serika.

"Saa, Nao-nee-chan. Bersiaplah," itulah kata Serika kepada Nao ketika melihat kupe putih itu menyalakan lampunya dan berjalan perlahan.

Nao pun terlihat kurang yakin dengan situasi saat ini. Namun, Serika pun memberikan dorongan kepada Nao untuk masuk kedalam Dodge Dartnya.


"Tenang saja, menang atau kalah kali ini tidak bakal dimasukkan ke catatan resmi. Kan purpose hari ini untuk pengetesan." balasnya.


"Catatan resmi? Apaan itu lagi?" Sweatdrop Nao pun semakin besar.

"Nanti aku jelaskan. Sekarang kamu membalap dulu!" Serika pun pergi menjauh dari Nao dan berdiri di sebelah Lotus putih.

Lalu,Nao pun berjalan mendekati garis start dan parkir disebelah Lotus itu. Sesaatkemudian Serika memberikan kode untuk start dan kedua mobil itu pun melesatmenjauhi Serika,

---

A/N : Update habis baru sadar salah mobil pas dibaca ulang dan juga Koraibu bakal berlanjut lagi. Sampai ketemu lagi di hari Jumat besok

Koraibu : I'm just delivering stuff and I have to drive like this!Where stories live. Discover now