20

19 0 0
                                    

Libur musim panas pun berakhir dan Nao pun hanya bisa menarik nafas.

"Kita langsung saja pop quiznya ya mengenai apa yang kalian kerjakan selama libur musim panas."

Kalimat tadi membuat suasana kelas pun horor seketika. Ya siapa sangka pertemuan pertama setelah libur musim panas langsung dihadapi dengan ujian dadakan!

"Dasar, Arima-sensei... untung pop quiznya beneran berdasarkan project yang dikerjakan musim panas kemaren." Nao pun menarik nafasnya.

"Yo, Hoshikawa-san!"

Seorang mahasiswa pun menepok bahu Nao pelan. Nao pun langsung melihat ke sumber suara. Ekspresi wajahnya pun langsung berubah menjadi asam begitu melihatnya.

"Ya, Hiruma-kun. Kamu mau apa?"

"Uwah, baru juga ketemu setelah libur musim panas mukamu udah semasam itu..." balas cowok yang menggunakan jaket biru dengan kaos biru dan topi hitam yang dipanggil Hiruma-kun oleh Nao.

"Kamu ga ngajakin aku ke goukon lagi kan? Atau mau nyontek tugas lagi?" Tanya Nao yang sepertinya sudah menduga apa yang ditamyakan okeh Hiruma.

"Yaaa ketahuan deh. Soalnya PR yang termodinamika gue belom kelar. Jadi, boleh dong liat..." jawab Hiruma yang membuat dia nyaris disambit tasnya Nao.

"Hari gini masih nyontek? Padahal itu kan penerapan dari teori astaga!" Sahut Nao yang mau nyambit Hiruma pake tasnya.

"Yaa pelit," balas Hiruma yang malah membuat Nao pun memeletkan lidahnya ke Hiruma.

"Haa.." Hiruma pun menggaruk kepalanya yang ga gatal.

Lalu, Nao pun jalan keluar kelas dan melangkah dengan cepat di lorong kelas.

"Haaa dasar Hiruma! Udah diajarin sejak sma tetep aja dia lemah di fisika. Aku malah ragu dia bisa bertahan sejauh ini di jurusan aerodinamika kalau fisikanya kaya gitu!" Gumam Nao kesal.

"Kelas berikutnya masih lama dan ga mood mau ke kantin sekarang."

Nao pun melangkah tanpa arah dan kakinya pun sampai di perpustakaan kampus.

"... apa sekalian aja ya mencari jawaban apa yang sebenernya aku liat di Haruna waktu itu ya. Masa iya Haruna jadi berhantu gitu," gumam Nao sweatdrop mengingat kejadian libur musim panas.

Nao pun masuk ke dalam perpustakaan. Buku yang banyak dan ruangannya yang memiliki dua lantai membuat Nao kagum melihat perpustakaannya.

"Koleksi perpustakaan fakultas yang aku kira udah banyak ternyata ga sebanding dengan disini." Gumam Nao sambil memenuhi persyaratan kunjungan perpustakaan kampus yang rupanya levelnya lebih tinggi dibanding dengan perpustakaan fakultasnya.

Setelah memenuhi persyaratan kunjungan yang lebih ribet menurut Nao, dia pun langsung menuju komputer pencarian dan mengetikkan kata kunci yang ia cari di kotak pencarian.

"Roh halus, obon, manifestasi, mata telanjang..."

Lalu, hasil pencarian bukunya pun terlihat. Muncullah beberapa judul yang bikin Nao mengeritkan jidatnya.

"Aku kira kampus ini khusus untuk membahas sains dan teknologi. Tetapi membahas yang berhubungan dengan roh halus dan sejenisnya toh," Nao pun sweatdrop dengan hasil pencariannya.

"Tapi section ini... apa ga apa-apa nih? Ntar aku ngerasain salah satu rumor kampus ini lagi."

Setelah berpikir sejenak, Nao pun menggelengkan kepalanya dan mencetak posisi bukunya dimana. Lalu hasil cetakan itu pun dia genggam untuk mencari buku yang ia maksud.

Sesampainya dia di rak tempat buku yang ia cari ketemu, aura gelap pun dirasakan oleh Nao. Nao sendiri mendengar kabar kalau rak ini menarik banyak mahasiswa untuk mengikuti sebuah sekte aneh yang keberadaannya sangat susah ditemukan dan sekali bergabung, dia tidak bisa keluar dari sana.

Namun, dengan rasa ingin tahu Nao yang lebih besar dibanding dengan kabar itu. Dia pun mulai memasuki rak occult itu.

"Dore dore..." Nao pun mencocokkan posisi printan yang ia pegang dengan rak yang ia cari.

Satu buku pun ia ambil dan dia cocokkan dengan judulnya. Nao pun senyum karena bukunya baru saja ia dapat.

Lalu, beberapa buku kemudian dia juga dapat. Namun, dia pun melihat sekeliling dan suasana seram pun dia rasakan.

"Suasana ini... kaya 7 tahun yang lalu sama kejadian di Haruna akhir-akhir ini," Gumam Nao.

Nao langsung menggelengkan kepalanya dan mencari satu buku lagi dan dia pun melihat rak buku yang ia cari pun berada di barisan atas.

"Astaga..."

Dia pun memutar kepalanya kekiri dan kekanan. Mencari tangga karena posisi rak bukunya memang tinggi dan susah dijangkau.

Kemudian, dia pun menemukan sebuah tangga, dia pun mengecek tangga itu apakah tidak ada 'penunggu'nya. Bahkan dia mengeluarkan hpnya dan menyalakan blitz kameranya untuk memastikan kalau tidak ada objek di bagian atas tangganya.

Mukanya Nao langsung memucat begitu melihat sosok hitam berada diatas tangga yang ia hendak ambil dan dia pun langsung berlari menjauhi dari tangga itu sambil membawa buku-buku yang ia sudah ia ambil sebelumnya.

"Apa itu tadi? Seram banget!"

Setelah dia sukses keluar dari barisan rak horror tadi, dia pun langsung mencari meja untuk tempat dia membaca buku yang sudah ia ambil sebelumnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Koraibu : I'm just delivering stuff and I have to drive like this!Where stories live. Discover now