28. GEZIO'S SLAVE

85.9K 4.9K 1.8K
                                    

"Maaf, Cle, keterusan," ucap Galen merasa bersalah saat melihat Cleo sibuk membersihkan tangannya yang sudah tidak suci lagi di wastafel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf, Cle, keterusan," ucap Galen merasa bersalah saat melihat Cleo sibuk membersihkan tangannya yang sudah tidak suci lagi di wastafel.

Cleo belum bisa jawab. Otak dia masih blank setelah dipaksa menyentuh Galen. Ia sadar betul telah dilecehkan oleh Galen namun tidak bisa menolak.

"Itu gak akan hilang. Kamu harus mandi, Cle." Tiba-tiba Galen menarik pinggang Cleo dan melepas handuk gadis itu, namun Cleo menepis tangannya. "Aku bisa mandi sendiri-"

"Aku mandiin. Enggak apa-apa," paksa Galen sambil terus berusaha menyingkirkan handuk itu dari tubuh Cleo.

"Galen, lepas!" Cleo menepis tangan Galen, namun pergelangan tangannya justru ditarik kuat oleh Galen. "Lepas-"

"Gak mau."

"GALEN!!" Cleo memukul keras tangan Galen, membuat Galen kaget dan menatap gadis itu.

Seolah baru saja dirasuki setan, Galen baru sadar bahwa yang dilakukannya tadi menakuti Cleo.

"Kita harus cari Mama kamu, kan?" tanya Cleo.
Galen terperangah. Gara-gara tak tahan godaan, ia sampai lupa pada tujuan utamanya.

Cleo menangkup wajah Galen, membuat hati lelaki itu berdegup kencang. "Fokus sama tujuan utama kamu, Gal. Sekarang kamu mandi, aku bisa mandi sendiri. Habis itu aku temenin kamu cari Mama, oke?"

Layaknya peliharaan lucu yang patuh pada tuannya, Galen mengangguk pelan.

"Iya," jawab Galen menurut.

Cleo tersenyum. Ada rasa bangga karena bisa mengendalikan emosi Galen yang meledak-ledak. Ia pun berjinjit dan mengusap-usap rambut Galen yang masih basah itu sebagai reward.

Galen terkejut. Hatinya berdebar diperlakukan seperti itu. Mungkin karena ketika kecil dulu Galen selalu melihat anak lain dipuji serta dielus kepalanya, sedangkan ia tidak pernah. Dan ini adalah yang pertama kali bagi Galen.

"Good boy, good boy," ucap Cleo membuat debaran jantung Galen bertambah gila. Ternyata rasanya sangat menakjubkan. Perasaan haru memenuhi dadanya sampai ia ingin menangis. Tapi sekarang ia dia bukan anak-anak lagi, dia sudah dewasa dan harus terlihat kuat di depan Cleo.

Rasa takut Cleo berkurang karena Galen sudah menurut sekarang. Walau tak bisa dipungkiri, ia tetap malu harus mandi bersama Galen. Biar bagaimana pun, Galen tetap seorang laki-laki dewasa yang seringkali khilaf ... Seperti tadi.

Sejujurnya Cleo bingung kenapa Galen tak merasa berdosa sama sekali waktu memaksanya melakukan itu. Apa cowok itu tidak mengerti kalau perbuatannya salah?

LOVEHOLICWhere stories live. Discover now