38. CRY FOR ME

60.2K 3.6K 1.6K
                                    

Azran Ar Rasheed memiliki reputasi yang baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Azran Ar Rasheed memiliki reputasi yang baik. Supel, gaul, namun tidak pernah terpengaruh melakukan hal negatif. Walau dulu punya uang dan popularitas tapi Azran tidak pernah merendahkan perempuan, sebaliknya ia selalu melindungi perempuan yang ditindas oleh orang-orang terdekat. Anak baik-baik, anak yang shalih, anak yang suci. Semua orang menilainya seperti itu. Termasuk kedua orang tuanya.

Dan hari ini pun juga, Azran akan membuktikannya lagi. Membuktikan bahwa dia bisa menyelamatkan gadis yang pernah singgah di hatinya. Gadis polos dan lugu yang harus dilindungi.

"Lo mau ngapain jemput gue, Zran?" Suara Cleo terdengar sangat bingung. Gadis itu tidak mengerti kenapa mendadak Azran meneleponnya dan bilang kalau ia akan dijemput sekarang juga.

"Gak usah banyak tanya, Cle. Cepetan kemas semua barang lo dan ikut gue. Lo bener bener dalam bahaya. Lo tinggal sama psikopat, Cleo!" jelas Azran meyakinkan Cleo. Matanya masih fokus ke jalan yang sedikit ramai, berusaha menyalip mobil-mobil yang menghalangi jalan agar cepat sampai tujuan.

"Lo gila ya, Zran?"

"Galen yang gila bukan gue. Sekarang dia bikin gue bener-bener gila. Lo pasti masih di sana karena takut kabur dari Galen kan? Lo takut dibunuh dia, kan?"

Tidak ada jawaban. Mungkin Cleo benar-benar menganggapnya tidak waras tapi Azran tidak peduli. Ia tetap harus menyelamatkan Cleo sebelum terlambat.

"Tenang Cleo, lo gausah takut, oke? Lo bakalan baik-baik aja."

"Lo serem banget, Zran. Demi apapun. Gue ga mau dijemput sama lo. Ga akan gue bukain pintu. Gue telpon Galen sekarang-"

Mendengar perkataan Cleo, Azran sampai nyaris menabrak mobil di depan dan ngerem mendadak. "C-Cle, tunggu! Jangan!"

Sialan! Teleponnya dimatikan secara sepihak. Azran berniat menghubungi Cleo lagi, namun tiba-tiba ia mendapat notifikasi lain.

Zio
Azran, temuin gue sekarang di markas. We need to talk.

Azran menggeram kesal. Berengsek, kenapa di saat genting begini Zio malah minta ketemu?

Tunggu. Azran jadi teringat sesuatu. Jangan-jangan... Tidak mungkin, kan?

Zio
Sekarang, Azran. Ini bener-bener penting.

Karena didesak Zio, akhirnya Azran pun terpaksa melaju menuju markas Revolver. Tentu saja Azran tidak dapat menolak permintaan Zio karena ia mempunyai rasa bersalah akan suatu hal pada lelaki itu.

Namun ketika ia baru akan sampai markas, lagi-lagi ponselnya berdenting. Azran sempat mengira itu dari Cleo, tapi ternyata bukan.

LOVEHOLICWhere stories live. Discover now