Selcouth

155 22 6
                                    

Selcouth ; (sel-kot-h)

Aneh, langka, aneh tapi luar biasa.

***

Kalian ada yang pernah dengar kalimat: "orangtuamu tidak pernah ingin kamu menjadi seperti mereka tapi mereka ingin kamu menjadi lebih baik dari mereka" ?

Memang benar adanya. Sebuah kalimat yang tidak pernah Sky lupakan, ketika kakaknya Sean sedang menenangkan dirinya, yang sempat bertengkar hebat karena Sky menolak besar untuk melanjutkan cita-cita sang Ayah, bahwa anak bontotnya juga harus menjadi dokter.

Tapi ada benarnya, kalau sekuat-kuatnya batu kalau kena air terus menerus akan retak juga. Itulah yang Sky terus lakukan, untuk meyakinkan orang tuanya bahwa sukses bukan terus menerus harus menjadi dokter, tapi sukses menjadi bebas dan menjadi diri sendiri.

Ini saatnya Sky untuk mengajukan surat ijin cuti. "YIHAAAAA" serunya dalam lubuk hati terdalam. Senyumnya tidak habis, apa lagi setelah tahu cutinya diterima.

"Gila akhirnya, budak coorporate cuti juga, dua tahun hidup lo cuma kantor doang." seorang teman kerja Sky yang lagi numpang santai di sofa kecil miliknya. Wajahnya juga ikut sumringah melihat temannya bisa bebas 16 hari tanpa kerjaan.

Sky melempar teddy bear yang lagi dia peluk kearah temannya, "akhirnya Sky liburan beneran!!"

"Kay, Abyaz masih jomblo nggak?" dengan wajah yang semakin bahagia dia bertanya.

"GAK! ABYAZ CUMA PUNYA GUE! Lagian nggak rela gue Byaz sama lo, urus tuh mantan lo, yang minta balikan terus."

Sejenak terdiam, "nih ngaca!" Berbincangan yang tidak akan ada habisnya kalau ngomongin mantan. Apalagi cowok yang sudsah menyakiti hati Sky dua tahun lalu. Tetap saja masih sibuk meminta balikan, padahal udah terpantau dua kali ganti pacar selama kurun waktu dua tahun.

"Udah ah, gue balik ya, besok gue penerbangan pagi!" Sky pergi gitu aja setelah memeluk sahabatnya.

Karena tempat tinggalnya tidak jauh dengan tempat kerja, sore itu Sky memutuskan untuk jalan kaki dan menikmati udara sore. Seperti biasa. Ia selalu melipir ke Uncle's Ice Cream, yaitu es krim potong yang dimakan dengan roti.

Si paman yang menjual sampai sudah mengenal Sky, karena pasti setiap sore menjadi hobi Sky untuk makan disana. "Uncle!" Teriak Sky. Orang-orang yang sedang mengantri sontak melirik ke arah Sky.

"Oh Anak!" hubungan seperti bapak dan anak memang. Sky bahkan sudah dekat juga dengan keluarga uncle ini, "mau rasa apa hari ini? Durian ya? Rindu tak?"

"Boleh Paman!" dengan riang seperti layaknya anak kecil, Sky duduk di bangku yang ada di sepanjang jalan Orchard.. Seperti layaknya keadaan sore hari di negara sibuk, semua orang mulai berlalu lalang, meramaikan tengah kota. Entah mereka turis ataupun lokal, seperti tidak melihat bedanya.

Sky mendengar seseorang berbisik, "itu Sky Rivera Youtuber bukan sih?" Ia tersenyum mendengarnya.

"Nih spesial buat anak paman." Paman yang sudah separuh baya masih dengan gagah memberikan sepotong es yang sudah dibalut roti tawar untuk Sky. Layaknya anak kecil Kay menikmatinya dengan lahap, apalagi cuaca Singapur yang selalu panas.

"Paman, besok Sky liburan ke Amerika, sekalian jemput Abyaz."

"Abyaz mau balik kesini?" tanya paman yang wajahnya langsung bersinar mendengar nama Abyaz.

"Heeh." Sky sibuk mengunyah sisa es krimnya.

"Bilang suruh jangan pergi-pergi lagi, nanti paman buatin es cream rasa kopi kesukaan Aby."

***

Entah kenapa, tapi Sky tidak pernah bosan dengan suasana Airport. Dimana orang banyak mengucapkan pesan perpisahan dan mengucapkan pesan pertemuan. Kata "hai" bisa menjadi sebuah perkara besar jika sudah memulai perpisahan.

REMINESS.Onde as histórias ganham vida. Descobre agora