Enchanté

16 2 0
                                    

Enchanté (on';syon';te)

Artinya nggak seribet cara bacanya. Sama aja kaya kalau kita lihat seseorang luarnya aja, ternyata aslinya nggak seperti yang kita bayangkan. 

Enchanté artinya sekedar "nice to  meet you". Ya bukan sekedar aja sih, karena "nice to meet you" bisa jadi awal yang menyakitkan dan kalau beruntung, ya menyenangkan. 

***

Waktu itu kalau nggak ditunggu-tunggu, muternya cepet banget. Nggak terasa sudah akhir pekan lagi. Sky hampir lupa kalau habis waktu subuh dia harus segera siap-siap buat "gowes" bareng, dan Zendra akan ikutan. 

Ini bakalan kaya pawai sepeda apa gimana ya. Sampe orang tua Abyaz dan Ine pun juga ikutan. Ya ginilah kalau punya Ayah ketua geng gowes. Sekalinya gowes rame-rame berujung bakalan kaya piknik. 

Lagi-lagi suara panggilan Ibunya dari bawah terdengar. "Dek bantuin kak Sam siapin sarapan dulu, Ibu mau siap-siap." Nggak biasanya Sky suruh nyiapin sarapan, karena tugasnya beli sarapan bukan siapin sarapannya. "Iya bu." jawab Sky masih dari lantai atas. 

"Kak? Ini sarapan gowes bukan piknik?" Sky kaget karena melihat banyak bgt menu pagi ini. Nggak tahu gimana cara bawanya naik sepeda, tapi yang Sky sudah pasti yakin kalau kakanya yang satunya ini nggak akan gowes tapi akan naik mobil bawa semua makanan ke titik akhir gowes, karena kakinya masih belum boleh mengayuh sepeda terlalu berat. 

"Bukannya Bunda mau bikin calon pacar lo betah di Singapur?" ledek kak Sam. Sky terkaget.

"Calon Pacar?" Sky berpikir, masih nggak terlintas di pikiran dia siapa yang kakanya ini maksud.

"Heeh itu si Zendra. Gila ya selera lo emang paling top!"

"Ngarang! Sejak kapan calon pacar,"

Samantha berhenti merapihkan sisa-sisa nasi yang nggak dibawa, ia menatap adiknya dalam. "Kalau iya juga gue setuju, kayanya Zendra anak baik, kalau nggak mana mungkin sampe lo sebut-sebut di launching make up?"

"Yailah kak, Zendra kan orang baik, udah jadi temen Sky sekarang."

"Iya, emang biasanya semua berawal dari temen." Sebelum Sky ngelempar potongan timun yang ada di tangannya sekarang, Samantha memilih kabur dari dapur. Adeknya ini kalau di ledekin soal cowok pasti bawaannya emosi mulu.

05.30, ada bel berbunyi. Pas banget setelah Sky dan Samantha beres memasukan semua makanan ke mobil. 

"Wesss anak baru om ganteng banget."

Sky yang mendengar dari dapur sudah yakin itu pasti Zendra, dan dia cuma bisa geleng-geleng denger Ayahnya gitu. Ayahnya Sky paling suka sama anak cowok, apalagi kalau ada Abyaz, bener-bener kaya lupa waktu, mulai dari main catur, ngomongin bola, sepeda, dan hal lainnya. Makanya sekarang Abyaz balik itu rasanya sudah kaya hadiah terbesar buat Ayah, apa lagi ada Zendra, yang omongannya bisa lebih nyambung sama Ayah Sky. 

"Dek, Zendra udah dateng nih, buatin kopi dulu dek!" Perintah Ayahnya. Samantha yang masih ada di dapur sama Sky lagi-lagi cuma bisa senyum licik, dan menahan tawanya. 

"Zendra nggak minum kopi!" Jawab Sky yakin. Iya emang bener. Zendra paling nggak bisa minum kopi, beda banget sama dirinya yang kayanya sehari 5 gelas itu kaya kurang. 

"Bener kamu nggak ngopi, Nak?" 

"Iya Om, Zendra paling anti sama kopi."

Tiba-tiba Sky dateng bawain jus jeruk yang ternyata masih ada di kulkas, karena seleranya nggak beda jauh sama kak Sean, "nih, Zendra minumnya ini buka kopi." melihat Sky yang sudah rapih dengan kaos putih dan celana legging hitam, tentunya rambut yang sudah diikat rapih. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REMINESS.Where stories live. Discover now