Demi Susu Anak - Part 2

59.3K 860 6
                                    

Demi Susu Anak - Part 2
Author POV :

Riyan yang mulai kehilangan kesadaran karena konsumsi alkohol berlebihan plus kelelahan akibat kegiatan seharian ini, tengah terlelap tak berdaya dalam dekapan Andro. Andro tampak begitu lembut dan penuh perasaan mengelus kepala dan tubuh berotot Riyan yang sangat kekar.

Andro POV :

Jantungku berdebar-debar ketika akhirnya Riyan berlabuh di dadaku, aku tak menyangka akan semudah ini mendapatkanmu Riyan. Sejak sekolah aku sudah sangat mengagumimu, aku ingin mendekapmu, mencium bibir indahmu, menghirup aroma tubuhmu yang jantan saat bermain basket. Dan semua khayalan-khayalan vulgar itu hanya dapat ku lampiaskan melalui pijatan-pijatan lembut di kelaminku dan berfantasi seakan kita benar-benar melakukan kegiatan persenggamaan tersebut.

Hawa nafsu sudah menguasai sekujur badanku, penisku meronta-ronta ingin segera dipuaskan malam ini. Bulir-bulir keringan mengembun di dahi Riyan, ku jilati keringat tersebut dari dahi Riyan, Ooohh seperti inikah rasanya keringat jantanmu itu Riyan? Tak hanya itu, akupun menjilati wajah tampan Riyan sambil meraba-raba tubuh kekar tak berdaya tersebut. Sungguh nikmat dan sangat membakar birahiku malam ini, aku ingin malam ini menjadi malam yang spesial jadi aku tidak akan menghabiskan malam ini dengan bercumbu di sofa ruang tv, dengan sekuat tenaga ku angkat tubuh Riyan menuju kamar pribadiku.

Sesampainya di kamar, ku rebahkan tubuh indah pujaanku dengan hati-hati sebab aku tak mau dia sampai terbangun dari tidur lelapnya dan menyianyiakan kesempatan emas untuk mengeksplore lebih dari tubuh tak berdaya Riyan ini. Perlahan ku singkap kaos Under Armor yang melekat ketat ditubuh Riyan, saat melepas dari lengan kanannya Riyan sempat bergerak gelisah, jantungku berdebar sangat kencang karena takut dia bangun dan pergi dari rumahku, namun segera ku usap kepala Riyan agar kembali terlelap. Rambut ketiak Riyan tampak begitu sexy tumbuh sangat rapi dibawah lengan kekarnya, mengeluarkan feromon yang sangat kuat dan membuat birahi ku semakin tak terkontrol.

Nafasku mulai tak beraturan, ku pandangi tubuh indah Riyan yang sedang terlelap. Dengan nafsu yang menggebu ku jilati ketiak Riyan kiri dan kanan secara bergantian, keringat jantan dan deodoran menyatu di kedua belah axilla dari pujaan hatiku ini. Dengan sedikit hati-hati ku pelorotkan celana training yang dikenakan Riyan, menyisakan celana dalam hitam dengan ban pinggang berwarna merah tua dengan gundukan penis yang cukup besar. Aku mulai mengendus selangkangan Riyan dan sesekali ku gigit lembut batang kejantanan Riyan yang cukup besar walau dalam keadaan tertidur, ku perhatikan Riyan tidak bergerak sama sekali sepertinya dia benar-benar lelah dan tak sadarkan diri saat ini.

Aku bangkit dari tempat tidur dan mengambil DSLR yang berada di dalam lemari dan mulai menjepret tubuh telanjang Riyan, ini akan ku jadikan koleksi pribadi ku saat ku butuh objek dalam memuaskan fantasi-fantasi liarku saat sendiri. Puas mengambil gambar Riyan, aku membuka laci di samping tempat tidur dan mengambil sebotol poopers dan mulai menghirupnya, tak lupa aku melakukan hal yang sama kepada Riyan agar permainan malam ini semakin nikmat. Tanpa membuang waktu aku melepaskan celana dalam yang masih melekat di tubuh Riyan berikut pakaianku sendiri, kini kami sudah telanjang tanpa satu helai benang pun yang menghalangi tubuh kami.

Aku menindih tubuh Riyan dan mulai mengecup bibirnya, tak ada perlawanan ataupun gerakan gelisah dari Riyan, aku pun berani menelusupkan lidahku ke dalam mulut Riyan, ku jelajahi bagian dalam mulut Riyan dan mentransfer saliva ku ke dalam mulutnya sebagai simbol bahwa Riyan telah resmi menjadi milikku. Aku beralih ke bawah tepatnya dada bidang Riyan, ku hisap dan ku jilati kedua puting coklat yang menghiasi dada Riyan, samar ku dengar lenguhan dari mulut Riyan, cukup lama aku berkutat dengan puting coklat itu dan tanpa aku sadari penis Riyan bangkit dengan sendirinya berdiri tegak menjulang dengan kepala penis keunguan gelap, batang kekar berurat dengan panjang yang ku perkirakan sekitar 17cm. Aku takjub melihat itu dan tanpa buang-buang waktu aku mulai mencaplok penis tersebut sambil mengelus-elus jembut yang tercukur rapi di atasnya.

Puas mengulum kejantanan Riyan aku mulai sedikit mengangkat dan menekuk kedua kaki Riyan hingga terlihat anus Riyan yang ranum, ku jilati area tersebut dengan rakusnya dan menelusupkan lidahku ke dalamnya, aku sangat menikmati ketika melakukan itu, lenguhan demi lenguhan gagah keluar dari mulut Riyan dan cucuran pre-cum yang mulai mengalir deras dari uretranya. Aku bangkit kemudian mengangkangi wajah tampan Riyan, ku buka perlahan mulut Riyan dan ku masukkan penis kekarku ke dalam mulut Riyan, cukup sulit karena gigi Riyan yang sedikit merapat menyulitkanku, namun dengan sedikit paksaan akhirnya penisku masuk ke dalam mulut Riyan, gesekan-gesekan halus dari gigi Riyan memberikan sensasi nikmat yang tiada tara. Setelah ku rasa cukup bermain dengan mulut Riyan, aku mengambil gel lubricant dan mulai menuangkannya ke penisku, Riyan kamu harus menyatu denganku malam ini, libidoku saat ini sudah 1000% untuk melakukan persenggamaanku yang pertama dengannya.

Aku sudah tidak peduli lagi apakah Riyan akan terbangun saat aku melakukan penetrasi nanti, yang aku tau aku harus segera menuntaskan bisikan nafsu gila ku ini. Secara perlahan aku mulai mengoleskan lubricant ke anus Riyan setelah cukup banyak dengan hati-hati aku memasukkan penis kekarku ke dalam anus Riyan, belum ada tanda-tanda Riyan terganggu dengan hal tersubut jadi aku terus memasukkan penisku ke dalam liang kenikmatan tersebut hingga masuk semuanya. Pelan-pelan aku mulai memperkosa Riyan, mengobok lubang pembuangan tersebut hingga membuat tubuh kekar nan gagah ini bergoyang di atas tempat tidur.

Aaaahhh... Sungguh nikmat sekali menyetubuhi tubuh kekar pria berparas tampan seperti Riyan, aku mengambil lubricant tadi dan mulai menuangkan ke penis Riyan dan mengocoknya, suara lenguhan jantan terdengar dari mulut Riyan sepertinya dia sangat menikmati persenggamaan ini dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tak butuh waktu lama cairan putih yang kental menyembur cukup banyak dari penis Riyan dan mengenai dadaku, dada Riyan dan sebagian ke wajah tampannya. Akupun sepertinya akan segera menyusul Riyan dan tanpa ampun aku menyodomi Riyan dengan sangat cepat tak peduli apakah itu dapat membangunkannya, yang ada di otakku saat ini adalah aku harus segera menuntaskan keinginan birahi yang menggebu ini, dan 10 tembakan kini bersarang di dalam anus Riyan, aku cukup lelah.

Bau keringat bercampur sperma terasa begitu kuat menguar di dalam kamar ini, aku kembali mencium bibir Riyan dengan buas dan menjilati wajah berkeringan Riyan yang di hiasi dengan ceceran sperma Riyan tadi. Perlahan aku mencabut penisku dari anus Riyan segera setelah itu aku membersihkan tubuh Riyan mengekan kembali celana dalamnya, menutupi tubuh indahnya dengan selimut kemudian aku menyalakan ac, setelah itu aku kembali mengecup mesra kening Riyan dan segera menuju kamar mandi untuk berendam air hangat sebelum tidur.

...Keesokan Paginya...

Riyan POV :

Aku terbangun dari tidurku, kepalaku sedikit pusing kulihat jam tangan menunjukkan pukul 9 pagi, ku perhatikan sekitar tampak beda dari kamar tidurku, dimana ini? Lalu aku bangit dari tempat tidur dan aku sedikit bingung dengan kondisiku yang hanya mengenakan celana dalam. Dan tiba-tiba seseorang masuk dari kamar mandi, bang Andro? Dia masuk ke kamar mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya.

"Selamat pagi Riyan" Sapa bang Andro dengan senyum yang menghiasi wajahnya, "yaa pa... Pagi bang..." Jawabku masih sedikit bingun.

To be continued...

Author :
Thank you buat yang masih setia membaca lanjutan dari karya ku ini, jujur ini pertama kalinya aku membuat cerita dengan adegan sex dan tema dewasa seperti ini. Semoga apa yang menjadi fantasi wild aku dapat tersampaikan kepada para pembaca sekalian, silahkan berikan masukan untuk kedepannya supaya aku bisa lebih baik lagi dan please banget Vote, Vote, and Vote karya ke tiga ku ini agar aku semakin semangat menulis.

Tetep semangat, always cheerfull dan jaga kesehatan.
Graciaaasss...
Xoxo Alvin Baskoro... ヾ(^-^)ノ

Demi Susu Anak (TAMAT)Where stories live. Discover now