Demi Susu Anak (TAMAT)

Demi Susu Anak - Part 3

Demi Susu Anak - Part 3

*Cerita Sebelumnya : Andro berhasil mewujudkan semua fantasi sex nya bersama Riyan adik kelas yang telah lama ia dambakan, Andro melakukan hubungan sex pertamanya dengan Riyan disaat Riyan tidak sadarkan diri efek dari alkohol yang terlalu banyak ia konsumsi. Apakah Riyan menyadari atas hal yang ia alami semalam?

Riyan POV :

Aku masih sedikit pusing dan bingung bagaimana aku bisa terbangun dalam keadaan naked dikamar bang Andro, segera setelah melihat bang Andro keluar dari kamar mandi aku mengenakan pakaianku kembali. "Gimana yan tidurnya nyenyak?" Sapa bang Andro memecahkan kesunyian yang terjadi dianatara kami, "Iyah bang lumayan" Jawabku seadanya, "Bang aku langsung balik yah bang"
"Gak nyarap dulu? Aku buatin sarapan abis ini buat kamu yan" Cegah bang Andro, tp perasaanku kuat mengatakan untuk segera pergi dari rumah bang Andro, "lain kali aja bang, aku langsung pulang aja, ga enak dari semalam belom ngabarin orang rumah" Kilahku agar bang Andro tidak berusaha menghentikanku kali ini.

Segera setelah berpamitan dengan bang Andro aku langsung tancap gas pulang ke rumahku di sekitaran Jatinegara - Jakarta Selatan. Sepanjang perjalanan aku merasa ada sesuatu hal yang kurang nyaman di bagian anusku, seperti ada sesuatu yang "mengganjal" dan tak biasa terjadi di bawah sana, untuk memastikannya aku akan memeriksanya saat dirumah nanti.

Begitu sampai di rumah, Natasha yang sedang menjemur pakaian tersenyum tipis memandangku, ada guratan kekhawatiran di wajah indahnya, "Ayaaahh...!!!" Raffa anak pertamaku berlari dari pintu rumah mengejarku dan segera ku gendong dan ku kecup pipinya, aku menghampiri Natasha dan ia segera salim denganku selayaknya istri yang hormat kepada suami. "Kok baru pulang bang? Aku hubungi dari semalam tapi hp abang gak aktif? Ada masalah apa bang?" Natasha langsung memburuku dengan beberapa pertanyaan setelah salim dariku, "Iyah nanti abang cerita, abang mau mandi dulu sama sarapan" Jawabku sambil mencium kening istriku.

Saat di kamar mandi aku menemukan hal yang tidak biasa, aku melihat ada bercak berlendir di celana dalamku, aku menyentuh anusku dan cairan tersebut masih keluar, saat ku cium baunya amis seperti sperma! Bagaimana bisa sperma keluar dari liang anusku? Ini benar-benar tidak masuk akal. Aku mulai berpikir apa mungkin semalam saat tidur di rumah bang Andro aku telah di ... ??? Aaahh sudahlah gak mungkin, aku berusaha untuk tetap berpikir positive saja dan segera menyelesaikan mandiku.

"Nat... Abang mau ngomong sesuatu, bisa ke kamar bentar?" Aku memanggil istriku saat dia sedang menyuapi Cintya makan bubur ayam dan juga Raffa, "Iyah bang, abis ini ya" Balas Natasha padaku. Dan akhirnya aku menjelaskan situasi yang sedang aku alami saat ini kepada Natasha, aku tau ini sulit tapi dalam rumah tangga kita harus saling terbuka untuk semua bentuk masalah yang ada dan akan kita hadapi bersama.

"Terus gimana bayar kontrakan bang? Cicilan motor abang? Kebutuhan harian kita bang? Belom lagi susu Raffa dan Cintya, apa abang mau mereka berhenti dulu untuk minum susu formula?"

"Nat kamu tenang dulu, kita masih ada tabungan dan itu cukup kok kalo cuma soal yang kamu sebutkan tadi, uang kita masih bisa buat sebulan atau dua bulan kedepan sampai abang dapat kerjaan lagi"

"Kalau ga dapat gimana bang? Udahlah bang kita minta tolong sama orang tua ku dulu, mereka pasti mengerti"

"Nat kamu harus percaya sama abang, abang pasti akan mengusahakannya, dan abang jamin tanpa meminta bantuan orang tuamu abang masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita!" Jawabku dengan sedikit emosi, dan tanpa aku sadari Raffa melihat kami dari depan pintu kamar.

Aku terdiam dan segera mengejar Raffa sambil tersenyum dan memeluknya, aku tidak mau Raffa sampai menyimpan memori jelek ini dan membuatnya jadi sosok yang tidak baik kedepannya. "Ayah kenapa marah sama Ibuk?" Pertanyaan Raffa menyentuh hatiku, "Ayah gak marah sayang" Jawabku sambil senyum dan menggendong Raffa berikut Cintya dan bermain dengan mereka.
_____________________________

Aku merasakan ada sensasi lain di area selangkanganku yang terasa hangat, lembab dan saat ku buka mata, aku melihat bang Andro sedang mengemut penisku, aku sangat kaget dengan apa yang di lakukan bang Andro pada ku, inginku menghentikannya tapi aku tidak bisa bergerak. "Kamu udah bangun sayangku Riyan?" Sapa bang Andro setelah puas menghisap penisku, "Kamu suka kan kalo aku giniin?" Dan bang Andro lanjut menjilati rambut pubic ku lalu menuju perut six pack ku sambil tangan kanannya mengocok penisku yang sudah sangat menegang dari tadi, aku hanya bisa mendesah pelan saat dia melakukan itu.

Kemudian bang Andro menghisap dan menggigit-gigit kecil ke dua putingku yang tegang, precum mulai mengucur deras dari penisku, bang Andro sangat senang melihatku seperti itu lalu tanpa ku duga bang Andro mencium bibirku, dia begitu semangat melumat bibirku dan again aku hanya mematung tidak bisa bergerak sama sekali hanya lenguhan-lenguhan jantan yang keluar dari mulutku. Tak lama setelah itu aku merasakan ada sebuah benda tumpul yang menekan anusku, terasa sangat sakit seakan-akan anusku akan robek oleh benda tumpul tersebut.

Dan saat benda itu masuk semua, perutku penuh dan mules seperti ingin buang air besar, "Riyan sayangku, aku mulai yah permainan kita" Aku berpikir apa maksudnya ini saat aku lihat ke bawah ternyata bang Andro menyodomiku, bang Andro begitu semangat mengeluarkan memasukkan, mengeluarkan dan memasukkan terus dengan tempo yang konsisten penisnya membobol kedalam anusku, awalnya aku merasakan siksaan yang belum pernah ku alami seumur hidupku, dan lama-kelamaan ntah apa yang terjadi penisku berdiri tegak tanpa di sentuh bang Andro padahal sebelumnya sempat layu karena saat penetrasi pertama begitu menyiksa dan kini apa yang di perbuat bang Andro di bawah sana terasa sangat nikmat.

Ntah apa yang ku rasakan saat ini, yang jelas rasanya nikmat sekali, aku sudah tidak peduli lagi jika apa yang terjadi antara kami berdua saat ini adalah persenggamaan sesama jenis dimana aku yang menjadi pihak yang di sodomi, aku sangat menikmati ini, bang Andro menyodomiku dengan sangat cepat hingga badanku terlonjak-lonjak di atas tempat tidur, kemudian dia mendekati wajahku dan menjulurkan lidahnya dan tanpa basa basi aku menhisap lidah bang Andro tersebut tanpa rasa jijik sama sekali, tak lama setelah itu aku merasa akan segera menuntaskan kenikmatan dunia ini aku pun muncrat banyak sekali.

Croott... Croott.. Croott... Croooottt...

Dan tiba-tiba aku bangun terduduk, keringat mengucur deras di sekujur badanku, ku lihat Natasha masih terlelap di sampingku, bajuku basah oleh keringat dan ku lihat jam di dinding menunjukkan pukul 2 dini hari, mimpi apa aku barusan? Kenapa bisa aku mimpi sedang berhubungan badan dengan bang Andro? Ini benar-benar gila dan menjijikkan, dan yang membuat aku semakin aneh adalah celana ku basah ternyata aku benar-benar mengeluarkan sperma cukup banyak, aku bingung kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.

Di depan kaca kamar mandi aku memandangi pantulan diriku, kemudian aku menampar-nampar wajahku sambil berkata "wake up, wake up! You're not gay." Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka "abang ngapain nyuci celana malam-malam gini?" Natasha mengagetkan ku dan itu membuatku sangat gelagapan, "eeee enggak, ini apa... tadi... Ituu... celana abang ketumpahan susu! Yaa ketumpahan susu jadi yah abang cuci aja" Jawabku sedikit gugup, "tarok aja sih bang di keranjang biasanya kan juga gitu" sambung Natasha "No... No... It's ok I can handle it" hehehe... "Yaudah klo gtu aku lanjut tidur yah bang."

Sial aku hampir saja ketahuan oleh Natasha, semoga dia tidak mendengar apa yang ku katakan tadi. Tapi kenapa bisa sih aku sampai bermimpi melakukan hubungan sex dengan bang Andro?

To be continued...

Thank you for all of you guys who give vote on my story, I do really apreciate it. Semoga kalian semua enjoy dengan cerita Demi Susu Anak ini dan please vote, vote and vote biar aku makin semangat buat terus nulis...
Stay healthy and see you in the next story !!!
Xoxo Alvin Baskoro... (๑˃̵　ᴗ　˂̵)و