Demi Susu Anak - Part 12

24.3K 461 11
                                    

Riyan POV :

Aku menghela nafas sambil memijit-mijit kepalaku yang tidak pusing, aku mengingat-ingat kembali kejadian semalam dan pagi tadi, aku mulai berpikir apa aku sudah benar-benar terjebak akan keadaan seperti ini? Bagaimana bisa aku begitu bernafsu hingga kehilangan akal sehat saat melihat kelamin pria dihadapanku?

Aku memejamkan mata dan seketika bayangan-bayangan Bang Andro, Banyu dan bahkan adik iparku Keanu saat penis mereka merojok lubang anusku dengan beringas, aaagghh lubang anusku jadi berkedut-kedut mengingat kejadian itu dan tanpaku sadari penisku bangkit hingga meneteskan banyak pre-cum.
"Mas Riyan?" ...
Samar-samar aku mendengar suara orang memanggilku namun aku masih sibuk dengan imajinasi liarku saat bersenggama dengan 3 orang tersebut..
Aaaarrrggghhh... desahku yang mulai tak terkontrol
Lalu tiba-tiba,
Plak... "Mas kamu dengar ga sih aku panggilin!" Natasha menepuk pundakku sambil teriak.
Akupun gelagapan karena penisku sudah tegang maksimal dengan lelehan pre-cum yang cukup banyak membasahi celana trainingku.
"Eh kmu Nat ngagetin aja," jawabku kaget.
"Kamu lagi ngapain sih mas, sampe aku panggil-panggil gak nyahut!" rungut Natasha.
"Haaa... Nggak iniii apaa eeee lagi mikir gimana caranya aku bisa dapat kerjaan secepatnya Nat, kamu kan tau aku udah lama nganggur dan sekarang anggota nambah satu" kilahku padanya.
"Tadi ada yang nelpon ke Hp mu mas, waktu aku angkat katanya dia mau kasih kamu kerjaan diperusahaannya" lanjut Natasha,
"Siapa Nat?" Tanyaku sumringah.
"Di Hp mu namanya Senior Bang Andro, emang dia siapamu Mas?" Tanya Natasha menyelidik,
Aku sedikit kaget mendengar ucapan Natasha barusan, aku mencoba menenangkan diri dan bersikap sebiasa mungkin agar istriku tidak curiga, "Oohh diaaaa... Itu apa, kakak kelasku di Bandung dulu, kebetulan dia sedang butuh karyawan jadi aku iseng melamar sama dia" jawabku sedikit berbohong.
"Ooohh gitu baguslah, tadi dia bilang siang ini kamu disuruh langsung ke rumahnya katanya mau ngasih seragam atau apa gitu juga kurang tau" sambung Natasha sambil berlalu ke dapur.

***


Aku sedang menimbang-nimbang apa aku harus mengambil tawaran yang diberikan Bang Andro lagi yah? Tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau tidak akan kembali masuk kedalam dunia busuk itu, tapi disisi lain aku sangat membutuhkan uang dan pengalaman-pengalaman sex yang diberikan Bang Andro tidak dapat luput dari pikirianku.

Sambil tetap mengendarai motor dengan pikiran yang masih bercabang tanpa aku sadari kini aku sudah sampai disebuah tempat dimana pertama kali aku bertemu dengan Banyu si abang-abang Starling, suasana masih sangat sepi dikawasan taman Suropati ini mengingat PSBB masih terus berlangsung di DKI Jakarata.

Akupun iseng menepikan motorku dan duduk ditempat yang sama saat pertama kali aku bertemu Banyu. Baru beberapa saat aku mendaratkan pantatku di bangku yang ada dipinggir taman tersebut tiba-tiba ada yang mengagetkanku dengan menepuk pundak kananku.

"Hai apa kabar? Lama ga ketemu?" sapanya,
Dengan ditutupi masker scuba dan keringat yang mengucur cukup deras didahinya tak mampu menutupi ketampanan wajahnya, Banyu pun tersenyum cerah menghadapku.

"Ha.. haii..." Jawabku terbata-bata
"Kemana aja? Aku tiap hari kesini nyariin kamu, kangen pengen ketemu lagi cuma ga tau harus ngubungin kemana dan nyari dimana" sambungnya bertubi-tubi dan itu membuat dadaku terasa hangat, aku tersenyum simpul tanpa bisa menjawab sepatah katapun.
Sialan perasaan apa ini? Kenapa aku jadi kayak gini sih? Gerutuku dalam hati.

Tiba-tiba Banyu menarik tanganku dan aku diam saja mengikutinya seperti ternak yang sedang digeret ke kandang oleh pemiliknya,
"Kita mau kemana?" tanyaku,
"Ssstt... Dah ikut saja" perintahnya, aku hanya diam dan masih mengikuti dia.

Hingga akhirnya kita sampai dibalik sebuah pohon besar yang cukup jauh dari jalan raya, aku bingung kenapa Banyu membawaku ke sini dan tiba-tiba Banyu menyosor bibirku, dan aku yang terkejut akan hal itu mundur sedikit menjauhinya, Banyu yang menampilkan raut kecewa atas sikapku tersebut menggenggam tanganku,
"Aku kangen sama kamu, kangen banget! Tiap hari aku datang kesini cuma buat nunggu kedatanganmu, please" mohonnya padaku.
"Tapi kita lagi ditempat umum loh" tolakku,
"Gapapa ga ada yang liat juga kok sepi gini" kilahnya meyakinkanku.
"Tapi nyu mmmhhh..." Aku belum sempat menyelesaikan kalimatku Banyu kembali melahap bibirku dengan penuh nafsu, hingga membuat tulang-tulang dibadanku serasa lepas dan pikiranku kosong.

Demi Susu Anak (TAMAT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt