BAB 16🌺BUAT ALANA🌺

3 0 0
                                    

"Bangsat! Lo ngapain disini? Hah!" Decak Shan penuh penekanan.

Pria dengan kerah baju yang dicengkeram erat oleh Shan itu hanya tersenyum tipis. Walaupun didesak oleh sang ketua shigar dezie, dia tidak melakukan perlawanan. Masih mencoba untuk bertahan.

Sebelumnya Rifan juga telah menduga ini akan terjadi. Siapa yang menyangka kalau dia sebagai musuh bebuyutan shigar dezie. Sekarang berjajar dengan mereka, bahkan akan satu sekolah dengannya.

"Jangan lo pikir, gue akan nge-lepasin Lo gitu aja! Walaupun Lo make seragam yang sama kayak gue, lo tetap beda!"

"CK, hhehe. Tenang bro, salam damai!" Shan semakin memperkuat genggamannya. "Lo emang biasa main kekerasan, ya?" Singgung Rifan melepaskan kepalan tangan Shan.

Shan membuang muka sembari memberi dorongan pada Rifan. Melihat area sekitarnya telah penuh, tentu dia harus menjaga image-nya.

"Eh! Ketua teri! Lo ngapain kesini, berani banget ya satu sekolahan ama kita. Mental lu aman kan?" Timpal Kenzie dengan wajah songong-nya.

"Ntar nggak sampe seminggu, mental lo udah break dance lagi. Wkwkw..." Ejek Deden membuat semua orang terkekeh.

"CK, palingan nanti curhat di sosmed, sambil joget-joget. Gue abis dibully, hhahah.." ledek Bima sekaligus meragakan sebuah gerakan mencemooh.

"Hahah, hastagnya gue kena bully..."

Rifan hanya diam ditempatnya dan turut tersenyum sambil memperhatikan sekitar. Anggota shigar dezie dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata celaan untuk pria itu.

"Keliatannya kalian semangat banget, ngebully gue. Takutnya besok-besok kalian nggak bisa ketawa puas kayak gini!" Gumam Rifan dengan nada sedikit mengancam.

Kenzie yang tengah terbahak dengan rombongannya seketika berubah. Dia menatap Rifan dengan tajam dan mendekati pria itu. Baru saja ingin melakukan hal yang sama dengan Shan sebelumnya. Shan telah lebih dulu menahan Kenzie.

Shan mendorong sohibnya itu kepada Deden dan Bima. Suasana tampak menegang. Sedangkan Rifan lagi-lagi tersenyum penuh arti.

"Sabar bang, ga usah dengerin omongan tu orang." Ujar Deden.

"Cuih! Anjing Lo! Tunggu aja, gue habisin Lo!" Ancam Kenzie.

Kenzie dengan raut wajah kesal berniat meninggalkan kerumunan. Namun, ternyata Rifan masih masih berani untuk mengusik pria yang tengah emosi itu.

"Gue baru tau, ternyata segampang itu mancing amarah Lo!" Sindir Rifan.

Shan segera memberi kode kepada Deden dan Bima untuk kembali menahan Kenzie. Terlihat dari tatapannya dia sangat ingin menghantam Rifan. Shan tidak ingin merusak reputasinya di sekolah.

Karena jika Kenzie dan Rifan baku hantam, tidak mungkin dia diam saja ditempat. Sedangkan dia tau kalau anggotanya memegang erat rasa solidaritas. Dia takut Rifan mati atau mungkin setengah mati akibat pengeroyokan. Bahkan pihak sekolah pun turut andil didalamnya. Betapa panjang urusannya kelak.

"Bawa balik ke kelas!" Titah Shan, Deden dan Bima menarik paksa Kenzie.

"Fan! Gue yakin, Lo pasti punya niat lain masuk kesini. Mungkin sekarang gue emang belum tau dan saat gue tau, apalagi niat Lo busuk! Gue sendiri yang bakal habisin Lo." Ancam Garrend buka suara.

"CK, Garrend... Garrend! Takut banget kalian sama gue, padahal gue kesini buat-,"

MISI!

MISII!

PERMISI GOBLOK!

Shan, Garrend, Rifan dan mereka semua teralihkan dengan kehadiran empat gadis cantik. Yang membelah dan membuka cela untuk mereka masuk. Karena sedari awal tidak ada yang meninggalkan arena debat yang menegangkan ini.

Semesta Bahagia [ℝ𝔼ℙ𝕆𝕊𝕋]Where stories live. Discover now